INDOZONE.ID - Pernahkah kamu mendengar istilah Middle Child Syndrome? istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan fenomena yang dialami oleh anak tengah dalam sebuah keluarga.
Namun, perlu diingat, bahwa ini bukan “sindrom” atau kondisi kesehatan mental sebenarnya, melainkan istilah dari fenomena yang dialami beberapa anak tengah.
Middle Child Syndrom merupakan istilah yang menggambarkan dampak perkembangan oleh seorang yang lahir di urutan tengah, yaitu berada di antara anak sulung dan anak bungsu. Dalam hal ini, anak tengah sering merasa terjebak di tengah, sehingga kurang mendapatkan perhatian dari orang tua ketimbang saudara kandungnya.
Teori yang diperkenalkan pada awal 1900-an oleh Alfred Adler, seorang psikoterapis asal Australia yang merupakan pelopor dalam psikoanalisis, menyebutkan setiap posisi urutan kelahiran, memiliki dampak perkembangan pada anak, yang mengarah kepada ciri-ciri tertentu.
Baca Juga: Kenali Oldest Child Syndrome, Sindrom yang Kerap Dialami Anak Pertama karena Dibebani Orang Tua
Namun, hal ini hanyalah satu bagian dari beberapa penelitian lainnya. Beberapa teori menyebutkan bahwa Middle Child Syndrome muncul karena beberapa hal.
3 Penyebab Middle Child Syndrome
1. Kurang Perhatian dari Orang Tua
Anak tengah merasa, bahwa orang tua cenderung memberikan perhatian lebih kepada anak sulung dan anak bungsu.
2. Perbandingan dengan Saudara Lainnya
Anak tengah sering merasa dibandingkan dengan saudara kandungnya, baik secara fisik atau kepribadian.
3. Peran dalam Keluarga
Anak tengah sering diharapkan menjadi penengah atau pembawa dalam dalam keluarga.
Anak yang mengalami Middle Child Syndrome biasanya memiliki ciri-ciri berikut:
Ilustrasi anak kecil makan cemilan. (Freepik).
5 Ciri Middle Child Syndrome
1. Merasa Diabaikan
Anak tengah sering merasa dirinya diabaikan bahkan tidak diperhatikan, dan merasa dirinya kurang perhatian dari orang tua.
2. Mandiri
Anak tengah cenderung lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada orang lain. Dia berusaha melakukan segala sesuatu secara mandiri, tanpa menyusahkan orang lain.
3. Pembawa Damai
Anak tengah sering berusaha menjadi penengah dalam konflik, baik dalam keluarga maupun pertemanan.
4. Kompetitif
Anak tengah memiliki sifat kompetitif yang tinggi karena ingin mendapatkan perhatian. Tapi, anak tengah juga memiliki sifat ramah kepada orang lain.
Baca Juga: Ada Anak Kecil dalam Diri Kita, Yuk Kenali Apa Itu Inner Child!
5. Sulit Bergaul
Anak tengah sering kesulitan menjalin hubungan dengan teman sebaya. Mereka lebih mudah bergaul dengan orang lain yang lebih muda atau tua.
Meskipun Middle Child Syndrome merupakan fenomena yang sering terjadi, tidak semua anak tengah mengalaminya.
Setiap anak tengah itu memiliki keunikan dan pengalaman berbeda. Selain itu, faktor lain, seperti gaya pengasuhan, dinamika keluarga dan kepribadian anak sendiri, memiliki peran penting dalam perkembangan kepribadiannya.
Middle Child Syndrome mempengaruhi kepribadian seseorang, tetapi bisa diatasi. Dengan kesadaran diri dan dukungan yang tepat, kamu bisa mengatasi dampak Middle Child Syndrome dengan mencari dukungan, baik dari keluarga maupun ahli profesional.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Charlie Health