Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).
INDOZONE.ID - Banyak orang merasa cemas saat akhir pekan atau liburan hampir berakhir. Stres kerja memang wajar terjadi sesekali, tetapi jika kamu terus-menerus merasa cemas atau kelelahan secara emosional, bisa jadi itu gejala trauma kerja.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa kondisi ini benar-benar dapat memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.
Dr. Nikhil Nayar, seorang psikiater dari Sharda Hospital India, menjelaskan tentang trauma kerja dan cara mengatasinya. Berikut di antaranya:
Trauma kerja adalah dampak emosional dan psikologis akibat paparan lingkungan kerja yang toksik, tidak aman, atau sangat menekan dalam jangka waktu yang lama.
Bukan hanya tentang beban kerja berat atau tenggat waktu ketat, tetapi lebih kepada situasi yang membuat seseorang merasa tidak dihargai, tidak aman, atau terkuras secara emosional. Beberapa contoh trauma kerja menurut Dr. Nayar meliputi:
- Mengalami perundungan atau pelecehan di tempat kerja
- Menghadapi ekspektasi yang tidak realistis tanpa dukungan yang memadai
- Menyaksikan atau terlibat dalam konflik di tempat kerja
- Mengalami diskriminasi atau pengucilan secara sistematis dalam waktu lama
- Bekerja dalam lingkungan yang tidak stabil, misalnya sering terjadi PHK
Dr. Nayar menambahkan bahwa dalam jangka panjang, pengalaman-pengalaman ini dapat memicu gejala yang mirip dengan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), seperti kecemasan, insomnia, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi.
Baca Juga: Sering Kurang Fokus saat Bekerja? Simak 6 Tips Ciptakan Tidur Berkualitas Berikut
Penting untuk menyadari tanda-tanda bahwa lingkungan kerja anda berdampak negatif pada kesehatan mental. Beberapa gejala yang sering muncul antara lain:
- Merasa cemas atau takut setiap kali harus bekerja
- Kesulitan untuk rileks atau melepaskan diri dari pekerjaan di luar jam kerja
- Mengalami sakit kepala, masalah pencernaan, atau kelelahan yang berkepanjangan
- Kehilangan rasa percaya diri dalam pekerjaan
- Muncul perasaan putus asa atau burnout
Baca Juga: 7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja
Mengatasi trauma kerja membutuhkan strategi jangka pendek untuk bertahan dan rencana jangka panjang untuk menciptakan keseimbangan kerja dan kehidupan yang lebih sehat. Berikut beberapa langkah yang bisa anda lakukan:
Langkah pertama dalam pemulihan adalah mengakui bahwa perasaan kamu valid. Tidak apa-apa merasa kewalahan atau kecewa dengan lingkungan kerja yang tidak mendukung.
Menekan emosi hanya akan memperburuk keadaan, sementara mengakuinya bisa mempercepat proses pemulihan.
Bicarakan pengalamanmu dengan orang yang dipercaya, seperti teman, keluarga, atau terapis. Jika memungkinkan, hubungi rekan kerja yang mendukung dan dapat memahami situasi kamu dengan lebih baik.
Batasan yang tidak jelas sering menjadi penyebab utama trauma kerja. Belajarlah untuk mengatakan "tidak" pada tugas-tugas yang berada di luar kapasitas atau tanggung jawab kamu. Pastikan kamu memiliki batasan yang jelas terkait ketersediaan dan beban kerja.
Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan dan menyehatkan pikiran serta tubuh. Misalnya, rutin berolahraga, bermeditasi, menulis jurnal, atau menjalankan hobi yang membuatmu bahagia.
Merawat diri bukanlah tindakan egois, melainkan kebutuhan untuk menjaga ketahanan mental.
Jika trauma kerja sudah berdampak besar pada kesehatan mental kamu, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
Terapis atau konselor dapat membantu dalam mengelola emosi dan menemukan cara yang tepat untuk mengatasi situasi ini.
Mengenali tanda-tanda trauma kerja dan mengambil langkah untuk mengatasinya dapat membantu untuk menyehatkan mentalmu. Ingat, kesehatan kamu baik mental maupun fisik lebih penting daripada pekerjaan apa pun.
Jika sedang berjuang melawan hal ini, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian. Ada banyak sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk membantu melewati masa sulit ini.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Disclaimer: Artikel ini ditulis dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com