Ini juga merupakan salah satu cara gen z menabung agar dapat memiliki kestabilan ekonomi di masa depan.
Tren ‘loud budgeting’ yang populer di media sosial mendorong gen z untuk secara terbuka membicarakan anggaran mereka.
Alih-alih diam-diam menyesuaikan pengeluaran, mereka lebih memilih untuk mengungkapkan batasan keuangan mereka kepada teman-teman dan keluarga.
Dengan cara ini, mereka dapat menghindari tekanan sosial untuk mengeluarkan uang lebih dari yang mereka mampu.
Gen z hemat uang dengan mengedukasi diri sendiri dan lingkungannya tentang pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan.
Gen z sering mencari promo atau kode diskon dari influencer sebelum melakukan pembelian.
Selain itu, mereka juga menggunakan media sosial untuk belajar tentang literasi keuangan, termasuk cara menabung, berinvestasi, dan mengatur keuangan dengan lebih baik.
Tips hemat gen z ini memungkinkan mereka untuk tetap menikmati produk dan layanan favorit mereka tanpa harus merogoh kocek lebih dalam.
Baca Juga: 6 Tips Rahasia Menabung Ala Orang Jepang untuk Mengumpulkan Uang Lebih Cepat
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang lebih ketat dalam menabung dan berinvestasi, gen z cenderung mengadopsi pendekatan ‘soft saving’. Mereka tetap menabung tetapi tidak sampai mengorbankan kualitas hidup mereka.
Fokusnya bukan hanya pada kestabilan keuangan jangka panjang, tetapi juga kesejahteraan mental dan emosional.
Cara gen z menabung ini lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan serta gaya hidup mereka.
Karena rumah dan aset besar lainnya semakin sulit dijangkau, gen z lebih menghargai pengalaman kecil yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti membeli kopi favorit atau bergabung dengan klub olahraga.
Mereka lebih memilih untuk menikmati hidup saat ini tanpa terjebak dalam tekanan untuk memiliki aset besar dalam waktu singkat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com