"Makanya mohon maaf Amerika bisa melakukan inovasi-inovasi, bisa menampung ide-ide yang tidak ada study casenya. Kalau di Indonesia coba sebagai pengusaha nggak ada study casenya dilepeh, siapa yang mau inves elu padahal itulah inovasi. Kalau mau ada study casenya ya bukan inovasi, jiplak, tapi di Indonesia ini jadi syarat utama kalau mau ngapa-ngapain," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan