Hilda, Satpol PP jualan nasi babat. (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)
Jika biasanya anggota Satpol PP membubarkan warung makan yang enggak taat aturan, berbeda dengan Hilda Ayu Rahmawati (28) yang justru memilih berjualan nasi babat.
Warung makan yang didirikan oleh Hilda diberi nama Mbok Soe. Menu andalannya adalah sajian babat goreng lengkap dengan nasi panas, lalapan, dan sambal.
Baca Juga: Resep Mudah Membuat Babat Gongso
Warung Mbok Soe terletak di Jalan Suromenggolo, Ponorogo, Jawa Timur. Biasanya Hilda datang ke warungnya untuk melayani pelanggan usai berdinas sebagai anggota Satpol PP.
Kecintaannya pada kuliner ditambah lagi belum adanya warung makan yang khusus menjual nasi babat di daerahnya, ternyata dijadikan peluang bagi Hilda untuk membuka usaha.
"Dasarnya saya ini penggemar kuliner, suka jajan. Lalu mikir apa sih yang belum ada di Ponorogo ini tapi harus bisa masuk dengan lidah Ponorogo, ya jualan nasi babat,” ujar Hilda kepada Tim IDZ Creators.
Selain babat, Warung Mbok Soe juga menyajikan menu iso atau usus, paru, ati ampela, ayam, dan lele.
Konsep jualannya juga prasmanan sehingga pelanggan bebas mengambil sendiri nasi, sambal, lalapan, dan minum.
Sementara sambal yang disajikan juga beragam diantaranya sambal bajak, sambal ijo, sambal korek, dan sambal matah.
Pelanggan harus menghabiskan seluruh makanan yang diambil, kalau enggak habis akan didenda Rp10 ribu.
Sejak setahun terakhir, warung Hilda yang berada di sebelah Utara Sekolah Bright Kiddie tersebut selalu punya penggemar.
Tiap hari enggak kurang 100 hingga 150 porsi laku terjual. Dalam sehari sebanyak 5 kg ayam, 2 kg paru, 3 kg babat habis.
Untuk cabai minimal 1 kg setiap hari yang dijadikan sambal.
Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Semarang di Depok, Ada Gongso Babat Rasanya Ajib Banget!
Seporsi nasi babat dijual mulai Rp10 ribu. Warung makan ini buka mulai pulul 09.00-21.00 WIB.
Enggak hanya berjualan, alumni Universitas Brawijaya ini juga selalu bersedekah dari keuntungannya.
Bagi pelanggan puasa Senin-Kamis digratiskan. Caranya dengan memberitahu kasir kalau dia sedang berpuasa.
Selain itu, juga Hilda rutin memberi 100 porsi nasi ke panti asuhan di Ponorogo. Menurutnya, sedekah itu mendatangkan rezeki.
Hilda yang juga berprofesi sebagai anggota Satpol PP ini juga sempat mengalami kendala. Terutama soal mengatur waktu namun Hilda bisa memecahkan masalah tersebut.
"Namanya kendala pasti ada, tapi sejauh ini bisa diatasi dengan aman tanpa mengganggu saya sebagai Satpol PP seharusnya. Kami ada Person in Charge (PIC) masing-masing yang sudah terhandle di bawah SOP yang saya buat," imbuhnya.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: