Meskipun alasan pastinya belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor berperan dalam manfaat buah untuk kesehatan mental. Stres oksidatif dan neuroinflamasi adalah dua jalur yang sudah dikenal bermanfaat pada depresi.
Buah-buahan kaya akan antioksidan dan mikronutrien anti-inflamasi seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid yang dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan.
Sayangnya, sayuran yang juga diteliti tidak menunjukkan dampak signifikan terhadap depresi di usia tua. Penlitian berpendapat bahwa proses memasak sayuran dapat mengurangi efek anti-inflamasi mereka dibandingkan dengan buah yang biasanya dimakan mentah.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Makan Buah! Penderita Diabetes Harus Hindari Konsumsi Buah Ini
Ilustrasi waktu yang baik untuk makan buah. (freepik.com)
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan manfaat mengonsumsi buah di usia pertengahan, ini tidak berarti bahwa usia pertengahan adalah satu-satunya waktu yang tepat untuk meningkatkan konsumsi buah.
Studi lain juga menunjukkan bahwa memasukkan buah ke dalam pola makan sehari-hari dari usia dini dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mental yang positif. Oleh karena itu, disarankan untuk mulai menambah onsumsi buah sejak usia muda.k
Ilustrasi menambahkan buah ke yoghurt. (freepik.com)
Buah-buahan mudah didapat dan umumnya praktis untuk dikonsumsi. Untuk meningkatkan asupan buah, anda bisa mencoba beberapa cara berikut:
Demikian beberapa penjelasan mengenai makan buah membantu mencegah depresi di masa tua.
Menambah konsumsi buah dalam pola makan sehari-hari tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik tetapi juga dapat membantu menjaga kesehatan mental di usia tua.
Dengan melakukan pola makan yang lebih banyak mengandung buah, anda dapat melakukan langkah positif untuk kesehatan jangka panjang anda, termasuk potensi pencegahan depresi.
Mulailah mengonsumsi buah dalam pola makan sehari-hari anda dan rasakan manfaatnya untuk kesehatan secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.com