Beberapa orang melaporkan bahwa mereka mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi soda diet, terutama jika diminum dalam jumlah banyak. Hal ini disebabkan oleh pemanis buatan seperti aspartam.
Beberapa penelitian mengaitkan aspartam dengan gejala seperti sakit kepala dan migrain, terutama pada mereka yang memiliki kondisi neurologis tertentu. Selain itu, kafein yang terkandung dalam beberapa soda diet juga dapat memicu sakit kepala.
Konsumsi soda diet yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan tulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dan asam fosfat yang terdapat dalam soda diet dapat mengurangi kepadatan tulang, yang berpotensi menyebabkan osteoporosis atau penurunan kekuatan tulang.
Pemanis buatan yang terkandung dalam soda diet juga dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi kardiovaskular.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan dapat memicu intoleransi glukosa dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Selain itu, pemanis ini juga berpotensi meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang merupakan salah satu faktor penyebab penyakit jantung.
Pemanis buatan yang jauh lebih manis daripada gula alami dapat memengaruhi selera makan kita.
Penelitian menunjukkan bahwa pemanis buatan dapat mengaktifkan jalur penghargaan makanan di otak, sehingga meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.
Akibatnya, hal ini dapat memicu peningkatan asupan makanan dan ketergantungan terhadap gula.
Meskipun soda diet dianggap dapat membantu menurunkan berat badan, beberapa penelitian menunjukkan sebaliknya.
Ada bukti bahwa konsumsi soda diet secara rutin dalam jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan lemak tubuh, terutama lemak visceral.
Meski demikian, ada juga penelitian yang tidak menemukan hubungan langsung antara soda diet dengan peningkatan berat badan.
Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa soda diet dapat membantu menurunkan berat badan jika digunakan sebagai pengganti minuman manis.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun soda diet tidak mengandung kalori atau karbohidrat, minuman ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline.com