Rabu, 25 OKTOBER 2023 • 15:20 WIB

Kumpulan Puisi Sumpah Pemuda, Singkat dan Menginspirasi

Author

Ilustrasi sumpah pemuda (pexels/@just-baf-96724281)

Sumpah Pemuda adalah momen sejarah yang membangkitkan semangat persatuan dan kemerdekaan di tanah air.

Sumpah yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 ini memancarkan tekad pemuda Indonesia untuk bersatu dan berjuang mengusir penjajah.

Semangat Sumpah Pemuda tidak hanya terwujud dalam teks bersejarah, tetapi juga dalam puisi-puisi singkat yang sarat makna, seperti kumpulan puisi berikut ini.

1. Pemuda Indonesia

Ilustrasi pengibaran bendera merah putih di Hari Sumpah Pemuda

kami pemuda pemudi Indonesia
berjuang untukmu bangsa
bersatu padu untuk tanah air Indonesia
kami, pmuda Indonesia

kami pemuda pemudi Indonesia
tak akan ingkar pada janji pemuda
janji yang kami kukuhkan u janji yang kami kukuhkan untuk bang ntuk bangsa
untukmu Indonesia

dan kami pemuda pemudi Indonesia
Mengikat erat satu bahasa
bahasa yang mempersatukan kita
bahasa Indonesia…

Baca Juga: 30 Quotes Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022 untuk Media Sosial, Unik dan Kreatif!

2. Kenangan Sumpah Pemuda

Ilustrasi mengibarkan bendera saat Sumpah Pemuda

hampir 100 tahun silam engkau dilahirkan
walau telah tiada, namamu tetap harum
bak bunga pengantin nan belum layu
jasa-jasamu masih tetap tertanam kuat dalam benakku

engkau satukan banyak pulau dalam satu wadah
engkau tetapkan warna suci dan berani sebagai bendera kita
dan bahasa yang merdu serta nyaring untuk dilantunkan
engkau kobarkan api semangat nan menggebu-nggebu

dari 10 pemuda dapat merubah dunia
pemuda itu cahaya dan api yang menyala
pemuda itu pelopor pembawa obor masa depan
penggerak nurani tua yang gersang

3. Darah Dusta

Ilustrasi pemuda Indonesia membela negeri (unsplash.com/@bimoluki02)

terperangkap di naungan kejam negeri
negeriku kali ini
bukan Indonesia
Indonesia disetani oleh kolonial Belanda

Indonesia tak berdarah dusta
bermanis di muka
di punggung mencabik rasa

darah dusta
para makhluk bermuka dua
si Belanda kolonial tanpa keindahan

darah dusta
diselipkan dan dilebur oleh para pemuda
pejuang Indonesia bergelora
tanpa minum darah dusta

4. Nafas Bangsa

Bangsa Indonesia jaman dulu (en.m.wikipedia.org)

Negeri yang terlahir oleh perjuangan
Jiwa, raga, dan nyawa melayang
Kemerdekaan tercapai di hari ini
Para pemuda segera bersumpah
memiliki 1 bahasa
memiliki 1 tumpah darah
memiliki 1 bangsa
yaitu Indonesia
Pemuda sebagai generasi terpuji
Pemuda sebagai generasi perjuangan Pemuda sebagai nafas bangsa

5. Sumpah Putra Bangsa

Indonesia pada masa penjajahan (insideindonesia.org)

mawar hitam telah pudar
terganti oleh setangkai mawar putih
laksana telah pudarnya perseteruan

lahirlah persatuan anak emas bangsa
kini lahirlah semangat putra bangsa

lahirlah bahasa persatuan
kini tak ada lagi perbedaan yang memisahkan

sumpah telah menyatukan
janji telah diikatnya oleh seutas tali
bersatulah tanah airku
tanah airku Indonesia

6. Darah Perjuangan

Ilustrasi pemuda saat jaman perang di Indonesia (quora.com)

Tertindas di dalam kejam negara
tanah airku
Republik indonesia
dicaci maki oleh bangsa penjajah

Indonesia tak berdarah dusta
bermanis di wajah
di belakang menyiksa jiwa

darah perjuangan
untuk manusia berparas kejam
semena-mena merusak negara

darah perjuangan
dilupakan dan dihempas oleh para pemuda
pejuang Indonesia bersemangat
maju terus hingga titik darah penghabisan

Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, 7 Seniman di Klaten Sulap Rongsokan Jadi Karya Seni yang Keren

7. Menularkan Bahasa

Gagasan pemuda, gerakan pemberdayaan anak muda menuju Indonesia emas. (Z Creators)

Di sela deru hingar klakson saling berlarian
Kulihat sebulir bening rintik di pelupuk Pertiwi
Menyaksikan alunan nada-nada bahasa kita digadaikan
Ditukar dengan rangkaian aksara berpenghujung “s”
Cis… Cis… Cis…,

Kosakata itu yang kerap menggedor daun telinga
Padahal, hamparan rambut dan biji mata mereka pekat
Sama denganku yang mempersembahkan air mata pertama dipangkuanmu, Pertiwi

Ah, Pertiwi…
Akan kuseka genang kesedihan yang meluap di kolam kalbumu
Dengan mempengaruhi diksi-diksi dalam seperangkat cerita tentang pahlawan negeri
Kepada raut-raut paras polos calon pengabdimu
Meski lidah mereka lebih lentur mengurai “no” daripada “tidak”.

Dengan puisi-puisi di atas, mari kita bersama-sama mengenak dan membangkitkan semangat nasionalisme. Selamat Hari Sumpah Pemuda.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Berbagai Sumber