INDOZONE.ID - Mahmoud Darwish adalah seorang penyair asal Palestina yang terkenal akan puisi-puisinya.
Puisi ciptaan Mahmoud Darwish ditulis dalam bahasa Inggris sehingga lebih universal.
Tak hanya berkisah tentang cinta, puisi yang diciptakan Mahmoud Darwish juga banyak bercerita mengenai kehidupan.
Puisi Ciptaan Mahmoud Darwish
Berikut kumpulan dari puisi Mahmoud Darwish dalam bahasa Inggris, lengkap dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
1. Palestine
This land gives us
all that makes life worth living:
April's blushing advances,
the aroma of bread at dawn,
a woman's haranguing of men,
the poetry of Aeschylus,
love's trembling beginning,
moss on a stone
mothers dancing on a flute's thread
and the invaders' fear of memories.
This land give us
all that makes life worth living:
September's rustling end,
a woman leaving forty behind with her apricots,
an hour of sunlight in prison,
clouds reflecting swarms of insects,
a people's applause for those who laugh at their erasure,
and the tyrant's fear of songs.
This land give us
all that makes life worth living:
Lady Earth, mother of all beginnings and endings,
She was called Palestine
and she is still called Palestine.
My Lady, because you are my Lady, I deserve life.
Palestina
Negeri ini memberi kita
segalanya yang membuat hidup layak dijalani:
muka memerah di bulan April,
aroma roti di waktu fajar,
omelan seorang wanita terhadap laki-laki,
puisi Aeschylus,
awal cinta yang bergetar,
lumut di atas batu,
ibu-ibu yang menari di atas benang seruling
dan para penyerbu 'takut akan kenangan.
Negeri ini memberi kita
semua yang membuat hidup layak untuk dijalani:
gemerisik di akhir bulan September,
seorang wanita meninggalkan empat puluh orang dengan buah aprikotnya,
satu jam sinar matahari di penjara,
awan yang memantulkan kawanan serangga,
tepuk tangan meriah bagi mereka yang menertawakan penghapusannya,
dan ketakutan tiran terhadap lagu.
Tanah ini memberi kita
segalanya yang membuat hidup layak untuk dijalani:
Bunda Bumi, ibu dari segala awal dan akhir,
Dia disebut Palestina
dan dia masih disebut Palestina.
Nona, karena Anda adalah Nona, saya pantas mendapatkan kehidupan.
Baca Juga: 12 Puisi Islami Pendek dan Singkat yang Menyentuh Hati, Terbaik!
2. To My Mother
I long for my mother's bread
My mother's coffee
Her touch
Childhood memories grow up in me
Day after day
I must be worth my life
At the hour of my death
Worth the tears of my mother.
And if I come back one day
Take me as a veil to your eyelashes
Cover my bones with the grass
Blessed by your footsteps
Bind us together
With a lock of your hair
With a thread that trails from the back of your dress
I might become immortal
Become a God
If I touch the depths of your heart.
If I come back
Use me as wood to feed your fire
As the clothesline on the roof of your house
Without your blessing
I am too weak to stand.
I am old
Give me back the star maps of childhood
So that I
Along with the swallows
Can chart the path
Back to your waiting nest.
Untuk Ibuku
Aku rindu roti ibuku
Kopi ibuku
Sentuhannya
Kenangan masa kecil tumbuh dalam diriku
Hari demi hari
aku harus bernilai hidupku
Pada saat kematianku
Sepadan dengan air mata ibuku.
Dan jika aku kembali suatu hari nanti
Bawalah aku sebagai tabir pada bulu matamu
Tutupi tulangku dengan rumput
Diberkati oleh langkah kakimu
Ikat kami bersama
Dengan seikat rambutmu
Dengan benang yang menjuntai dari belakang gaunmu
Aku mungkin menjadi abadi
Menjadi a Tuhan
Jika aku menyentuh lubuk hatimu yang terdalam.
Jika aku kembali
Jadikan aku sebagai kayu untuk menyalakan apimu
Sebagai tali jemuran di atap rumahmu
Tanpa restumu
aku terlalu lemah untuk berdiri.
Aku sudah tua
Kembalikan peta bintang masa kecilku
Agar aku
Bersama burung layang-layang
Bisa memetakan jalan
Kembali ke sarang penantianmu.
Baca Juga: 13 Contoh Puisi tentang Kehidupan, Sedih dan Menyentuh Hati!
3. I Come From There
I come from there and I have memories
Born as mortals are, I have a mother
And a house with many windows,
I have brothers, friends,
And a prison cell with a cold window.
Mine is the wave, snatched by sea-gulls,
I have my own view,
And an extra blade of grass.
Mine is the moon at the far edge of the words,
And the bounty of birds,
And the immortal olive tree.
I walked this land before the swords
Turned its living body into a laden table.
I come from there. I render the sky unto her mother
When the sky weeps for her mother.
And I weep to make myself known
To a returning cloud.
I learnt all the words worthy of the court of blood
So that I could break the rule.
I learnt all the words and broke them up
To make a single word: Homeland
Aku Berasal dari Sana
Aku berasal dari sana dan aku mempunyai kenangan
Aku dilahirkan sebagaimana manusia dilahirkan
Aku memiliki seorang Ibu dan sebuah rumah dengan banyak jendela,
Aku memiliki saudara, juga teman
Dan sel penjara dengan jendela yang dingin.
Aku mempunyai ombak yang menyambar laut-camar
Aku mempunyai penyaksian sendiri
Aku mempunyai rerumputan yang lebat
Aku mempunyai rembulan di ujung kata-kata
dan kurnia burung serta keabadian pohon zaitun
Aku berjalan di atas bumi
sebelum pedang menikam tubuh
yang akan mengubahnya menjadi santapan
Aku berasal dari sana.
Aku mengembalikan langit kepada ibunya
Ketika langit menangisi ibunya.
Dan aku menangis agar awan mengenali kembali diriku
Aku belajar pada semua kata-kata yang pantas
Di pengadilan tertinggi
agar aku bisa melanggar peraturan
Aku belajar pada semua kata-kata dan memecahkannya
agar aku bisa menyusun satu kata
Yaitu: Tanah Air
4. A Traveller
This road takes me; a horse guiding a horseman
A traveler like me cannot look back
I have walked far enough to know
where autumn begins:
there, behind the river,
the last pomegranates ripen
in an additional summer
and a beauty mark grows
in the seed of the apple
The road and I will sleep like partners
behind the river, beneath our shadows,
then rise at dawn and carry each other.
I will ask it: Why so fast?
Slow down, O horse saddled with seasons!
No matter how few our dreams
we will cross the desert and valleys
to reach the end at the beginning.
The beginning is behind us;
Before us, clouds bringing winter's tidings.
I have walked far enough to know
where winter starts:
there, over the hill
a gazelle looks for a fawn under the clouds.
A hunter points his rifle;
I will howl like a wolf
so the white gazelle can flee the fire
and the hunter is scared.
The road and I will sleep
there, next to a cave, over the hill,
then rise at dawn and carry each other
asking: What next? Where are you taking me?
I see the fog, but I don't see the road,
nor does it see me.
Have I arrived?
Or have I been separated from the road?
I asked myself, then said:
Now, from this distance,
a traveler like me
can look back!
Musafir
Jalan ini membawaku; seekor kuda membimbing seorang penunggang kuda
Seorang musafir seperti saya tidak dapat melihat ke belakang
Saya telah berjalan cukup jauh untuk mengetahui
di mana musim gugur dimulai:
di sana, di belakang sungai,
buah delima terakhir matang
di musim panas tambahan
dan tanda keindahan tumbuh
di dalam biji apel
Jalan dan aku akan tidur seperti pasangan
di balik sungai, di bawah bayang-bayang kita,
lalu bangun saat fajar dan saling menggendong.
Saya akan bertanya: Mengapa begitu cepat?
Pelan-pelanlah, hai kuda yang dibebani musim!
Betapapun sedikitnya impian kita,
kita akan melintasi gurun dan lembah
untuk mencapai akhir di awal.
Permulaannya sudah di belakang kita;
Di hadapan kita, awan membawa kabar musim dingin.
Saya telah berjalan cukup jauh untuk mengetahui
di mana musim dingin dimulai:
di sana, di atas bukit,
seekor kijang mencari anak rusa di bawah awan.
Seorang pemburu mengarahkan senapannya;
Aku akan melolong seperti serigala
agar rusa putih dapat melarikan diri dari api
dan pemburu pun ketakutan.
Jalan dan aku akan tidur
di sana, di samping gua, di atas bukit,
lalu bangun di waktu fajar dan saling menggendong
sambil bertanya: Apa selanjutnya? Kemana kau membawaku?
Aku melihat kabut, tapi aku tidak melihat jalannya,
juga tidak melihatku.
Apakah saya sudah sampai?
Atau apakah saya terpisah dari jalan raya?
Aku bertanya pada diriku sendiri, lalu berkata:
Nah, dari jarak sejauh ini,
seorang musafir sepertiku
bisa melihat ke belakang!
5. Identity Card
Write down!
I am an Arab
And my identity card number is fifty thousand
I have eight children
And the ninth will come after a summer
Will you be angry?
Write down!
I am an Arab
Employed with fellow workers at a quarry
I have eight children
I get them bread
Garments and books
from the rocks
I do not supplicate charity at your doors
Nor do I belittle myself at the footsteps of your chamber
So will you be angry?
Write down!
I am an Arab
I have a name without a title
Patient in a country
Where people are enraged
My roots
Were entrenched before the birth of time
And before the opening of the eras
Before the pines, and the olive trees
And before the grass grew.
My father descends from the family of the plow
Not from a privileged class
And my grandfather was a farmer
Neither well-bred, nor well-born!
Teaches me the pride of the sun
Before teaching me how to read
And my house is like a watchman's hut
Made of branches and cane
Are you satisfied with my status?
I have a name without a title!
Write down!
I am an Arab
You have stolen the orchards of my ancestors
And the land which I cultivated
Along with my children
And you left nothing for us
Except for these rocks
So will the State take them
As it has been said?!
Therefore!
Write down on the top of the first page:
I do not hate poeple
Nor do I encroach
But if I become hungry
The usurper's flesh will be my food
Beware
Beware
Of my hunger
And my anger!
Kartu Identitas
Catat!
Aku orang Arab
Dan nomor kartu identitasku limapuluh ribu
Aku punya delapan anak
Dan yang kesembilan akan lahir setelah musim panas
Apa kau akan marah?
Catat!
Aku orang Arab
Bekerja dengan sesamaku di sebuah tambang batu
Aku punya delapan anak
Aku beri mereka roti
Pakaian dan buku
dari batu
Aku tidak mengemis bantuan dengan mengetuk pintu rumahmu
Atau merendahkan diriku di tangga kamarmu
Jadi apa kau akan marah?
Catat!
Aku orang Arab
Namaku tanpa gelar
Bersabar di negeri
Yang penuh orang-orang marah
Akarku
Tertanam di sini sebelum lahirnya waktu
Dan sebelum dimulainya zaman
Sebelum pohon-pohon pinus dan pohon-pohon zaitun
Dan sebelum rumput-rumput tumbuh.
Bapakku keturunan keluarga pembajak tanah
Bukan dari kelas priyayi
Dan kakekku seorang petani
Bukan orang kaya ataupun orang sekolahan!
Diajarkannya aku tentang harga diri matahari
Sebelum mengajariku membaca
Dan rumahku seperti gubuk penjaga malam
Terbuat dari ranting pohon dan tebu
Apa kau sudah puas dengan statusku sekarang?
Aku punya nama tanpa gelar!
Catat!
Aku orang Arab
Telah kau curi kebun-kebun buah nenek moyangku
Dan tanah yang kugarap
Bersama anak-anakku
Dan tak ada lagi sisa bagi kami
Kecuali batu-batu ini
Apa Negara pun akan mengambilnya juga
Seperti kata orang?!
Jadi
Catat di bagian atas halaman pertama:
Aku tidak benci
Atau akan menyerang orang
Tapi kalau aku kelaparan
Daging penindasku akan jadi makananku
Hati-hatilah
Hati-hatilah
Dengan lapar
Dan marahku!
6. Passport
They did not recognize me in the shadows
That suck away my color in this Passport
And to them my wound was an exhibit
For a tourist Who loves to collect photographs
They did not recognize me,
Ah... Don't leave
The palm of my hand without the sun
Because the trees recognize me
Don't leave me pale like the moon!
All the birds that followed my palm
To the door of the distant airport
All the wheatfields
All the prisons
All the white tombstones
All the barbed Boundaries
All the waving handkerchiefs
All the eyes
were with me,
But they dropped them from my passport
Stripped of my name and identity?
On soil I nourished with my own hands?
Today Job cried out
Filling the sky:
Don't make and example of me again!
Oh, gentlemen, Prophets,
Don't ask the trees for their names
Don't ask the valleys who their mother is
>From my forehead bursts the sward of light
And from my hand springs the water of the river
All the hearts of the people are my identity
So take away my passport!
Paspor
Mereka tak mengenaliku dalam bayang-bayang
Yang menyedot warnaku di Paspor ini
Dan bagi mereka lukaku adalah sebuah pameran
Bagi turis Yang gemar mengoleksi foto
Mereka tak mengenaliku,
Ah... Jangan tinggalkan
telapak tanganku tangan tanpa matahari
Karena pepohonan mengenaliku
Jangan biarkan aku pucat seperti bulan!
Semua burung yang mengikuti telapak tanganku
Ke pintu bandara yang jauh
Semua ladang gandum
Semua penjara
Semua batu nisan putih
Semua Perbatasan berduri
Semua saputangan yang melambai
Semua mata
tertuju padaku,
Tapi mereka menjatuhkannya dari pasporku
Namaku dilucuti dan identitas?
Di tanah saya memberi makan dengan tangan saya sendiri?
Hari ini Ayub berseru
memenuhi langit:
Jangan jadikan aku teladan lagi!
Wahai para Nabi,
Jangan tanya nama pohon pada pohon Jangan
tanya pada lembah siapa ibu mereka
>Dari keningku memancar sepetak cahaya
Dan dari tanganku memancar air sungai
Segenap hati umat adalah identitasku
Jadi ambillah pasporku!
7. Hope
Still there is on thy saucers remains of honey
Kick out the flies so that you can protect the honey
Still there is on their vines clusters of grapes
O, guarders of vines, drive foxes out,
Therefore, grapes will be ripe healthy.
Still there is at thy houses mat and door
Close up the way of wind away out of thy children
Perhaps they can sleep
Wind is very cold and you should close doors.
Still there is effluent blood in their hearts,
You may keep it and don't throw away
A new fetus is still unborn waiting the dawn
Still there is at thy hearth remains of firewood
Still there is coffee and a bundle of blaze
Harapan
Masih ada sisa madu di piringmu
Usir lalat agar engkau bisa melindungi madu
Masih ada tandan buah anggur di tanaman merambatnya
O, penjaga tanaman merambat, usir rubah,
Oleh karena itu, buah anggur akan matang dan sehat.
Masih ada keset dan pintu di rumahmu
Tutuplah jalan keluar angin dari anak-anakmu
Mungkin mereka bisa tidur
Angin sangat dingin dan sebaiknya kamu menutup pintu.
Masih ada ceceran darah di hatinya,
Boleh kau simpan dan jangan dibuang
Janin yang baru lahir masih dalam kandungan menunggu fajar
Masih ada di perapianmu sisa-sisa kayu bakar
Masih ada kopi dan seikat api
Itulah kumpulan puisi Mahmoud Darwish bahasa Inggris lengkap dengan terjemahannya. Semoga bermanfaat!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: