INDOZONE.ID - Apakah kamu merasa sering direndahkan oleh pasangan? Atau merasa terlalu dikekang? Jadilah pribadi yang bijak dalam menentukan apakah hubungan kalian sepadan untuk dilanjutkan atau tidak.
Yuk, ketahui beberapa gejala toxic relationship berikut agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan sejak dini.
Apa Itu Toxic Relationship?
Apabila sebuah hubungan dijalankan dengan penuh paksaan dan diikuti oleh rasa tidak senang dan menguras energi, maka kamu sudah berada di zona toxic relationship atau hubungan antar pasangan yang tidak sehat.
Walaupun memang masih mencintainya, tapi menjalani hari-hari dengan pasanganmu terasa berat dan sering kali berdebat tentang masalah kecil yang kemudian dibesarkan.
Kalau sudah di tahap ini, melanjutkan perjalanan asmara bersamanya bisa merusak kesehatan mental dan bahkan fisik.
Baca Juga: 6 Ciri-ciri Pasangan Kamu Lakukan Toxic Relationship, Bukan Sekedar Melarang Hal Kesukaan
Tanda-tanda Toxic Relationship
Kamu bisa kenali tanda-tanda berikut, apakah terjadi pada pasangan atau bahkan dirimu sendiri.
1. Sering Berbohong
Kunci keberhasilan dari suatu hubungan adalah kejujuran pasangan. Beberapa kali terjadi kebohongan mungkin masih bisa kamu toleransi. Tapi yang bisa menilai hanyalah dirimu sendiri, apakah ia sudah terlalu sering berkata tidak jujur sehingga membuat alasan yang tidak masuk akal untuk menutupinya?
2. Tidak Jadi Diri Sendiri
Kamu selalu berpikir keras sebelum mengutarakan pendapat karena takut salah dan membuatnya sakit hati atau kesal. Hubungan yang sehat adalah sebaliknya, kamu bisa menjadi diri kamu sendiri tanpa ada paksaan untuk bertingkah seperti orang lain.
Apabila kamu selalu ingin menjadi orang yang pasanganmu dambakan tetapi itu bukan kemauan dari hati, maka waspadalah akan pertanda ini.
3. Terlalu Mengontrol
Banyak sekali aturan mulai dari pengecekan handphone sampai membatasi pertemanan. Ini akan melemahkan kehidupan sosial kamu, sehingga kamu akan selalu bergantungan pada pacar. Terlebih lagi, suka mengatur dan menentukan pakaian tertentu yang boleh kamu kenakan serta larangan lainnya, adalah ciri dari tingkah laku toxic.
4. Kekerasan Fisik, Mental dan Seksual
Perilaku yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi apabila terjadi, yaitu kekerasan fisik, mental atau seksual. Hal ini bisa mengakibatkan kematian dan kerusakan mental seseorang untuk tidak percaya lagi dalam menjalin asmara. Sedangkan mental abuse adalah kemampuan seseorang untuk memanipulasi/gaslighting, merendahkan dan mengontrol pasangannya.
Kamu juga harus waspada dan berhak untuk menolak keras apabila dipaksa melakukan tindakan seksual yang kamu tidak inginkan. Hubungan seksual hanya bisa terjadi jika adanya konsen dari dua pihak.
5. Cemburu di Luar Batas
Sangat wajar kalau pacar kamu cemburu melihatmu memberikan perhatian spesial ke salah satu teman. Hubungan yang sehat seharusnya membiarkannya sesekali untuk membicarakan ini kepadamu dan berkata secara jujur tentang apa yang ia rasakan.
Tapi, kalau dalam toxic relationship, kecemburuan bisa berubah menjadi aksi untuk melabrak pihak lain sehingga berpotensi menimbulkan tindakan kekerasan. Dampak yang mungkin terjadi setelah itu bisa lebih parah, seperti menuduh pasangan selingkuh setiap saat.
6. Ketidakjujuran
Balik ke diri sendiri, jangan sampai kamu selalu berbohong kepada pacar tentang keberadaan atau dengan siapa kamu menghabiskan waktu. Pasangan juga berhak mendapatkan informasi yang faktual agar ia tidak khawatir dan mengurangi kecurigaan, begitu juga sebaliknya
7. Tidak Suportif
Pasangan yang suportif akan selalu ada untukmu, di waktu suka maupun duka. Ia akan memberikan segala dukungan agar kamu bisa mencapai prestasi atau membentuk pribadi yang lebih baik lagi. Kebalikannya, toxic relationship bisa ditandai dengan sikap acuh pasangan terhadap kendala yang sedang kamu alami.
Lebih parahnya, ia turut tidak senang apabila kekasihnya menggapai keinginannya dan menekan rasa ingin selebrasi atas pencapaiannya.
8. Kurangnya Self Care
Dalam kondisi menjalin hubungan yang tidak sehat, kamu jadi sering mengabaikan kebutuhanmu, berhenti menjalani hobi dan kondisi kesehatan yang menurun. Ini mungkin terjadi ketika waktumu sudah terkuras hanya untuk mengurus pendamping atau bahkan pasangan merestriksi aktivitas yang biasa kamu lakukan dan cintai sebelumnya.
9. Narsisme
Perilaku untuk selalu merasa benar dalam bentuk apapun adalah sebuah tindakan narsis. Kamu akan selalu merasa salah atau bahkan tidak mau lagi mengeluarkan opini jika bersamanya karena akan sia-sia.
Sikap ini juga terpancarkan ketika ia selalu ingin menganggap rendah lawan bicaranya dan menjadi superior dalam setiap waktu. Namun, bukan berarti ia sadar melakukan hal ini. Kamu bisa komunikasikan secara langsung atau menjaga jarak demi kenyamanan diri sendiri.
10. Selingkuh Berkali-kali
Meskipun menjadi salah satu alasan berakhirnya suatu ikatan, tidak sedikit juga orang memaafkan pasangannya yang telah melakukan perselingkuhan satu kali. Tapi andai kamu selalu memergoki pasangan kamu telah berhubungan romantis dengan orang lain, sadarlah bahwa apa yang kalian miliki sudah dikategorikan sebagai toxic relationship.
Menjadi orang yang pemaaf memanglah bijak, tetapi kamu juga harus tahu bahwa di saat ia memberi perhatian, waktu dan segalanya untuk orang lain, di situlah komitmen dan kepercayaan dalam hubungan kalian sudah tiada.
11. Gaslighting
Apabila kamu pernah mendapat perlakuan dimana pasangan membuatmu merasa bingung dengan ingatan, kewarasan serta persepsi kenyataan, itu disebut dengan gaslighting.
Sebagai contoh seseorang yang kamu cintai pernah membuat kesalahan di masa lalu tetapi melemparkannya ke dirimu sendiri dengan berkata “yakin? Itu kan salah kamu dulu, kita sudah pernah bahas, kamu kan pelupa” atau setelah mengetahui ia selingkuh dari salah satu teman, tetapi ia bertahan dengan “ah jangan percaya, kamu tau sendiri dia suka gosip”.
Baca Juga: Ini 5 Tanda Pasangan Meremehkanmu, Ketahui Biar Gak Kejebak Toxic Relationship!
Cara Menangani Toxic Relationship
Jika memiliki satu atau lebih dari tanda-tanda yang sudah disebutkan di atas dalam hubungan kamu, ikutilah beberapa cara ini agar bisa terlepas dari toxic relationship.
- Diskusikan secara tegas apa yang kamu anggap menjadi masalah dari pasanganmu. Bicarakan baik-baik demi melanjutkan hubungan yang lebih sehat
- Tanyakan ke diri sendiri, apakah pasanganmu yang sekarang ini bisa menyebabkan ketidakpercayaan diri dan merusak mental?
- Kurangi ekspektasi kepada orang memulai semua ini, karena mereka sulit untuk dirubah.
- Limitasi waktu bersama pelaku.
- Lakukan hal yang bisa menghilangkan stress, seperti olahraga.
- Komunikasikan masalah ini ke orang terdekat, untuk mendapatkan nasihat atau solusi.
- Akhiri hubungan dengan orang yang toksik sambil utarakan alasannya.
- Konsultasi dengan psikolog.
Begitulah beberapa peringatan untuk mengetahui apakah kamu sedang menjalani toxic relationship atau tidak. Segera panggil bantuan apabila tidak bisa menyelesaikannya sendiri.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline