Rabu, 17 JANUARI 2024 • 14:05 WIB

10 Contoh Puisi Pendek Tema Bebas, Menarik dan Bermakna

Author

Ilustrasi menulis puisi pendek bertema bebas (freepik.com)

INDOZONE.ID - Puisi menjadi salah satu medium ekspresi manusia yang unik dan mendalam untuk membantu kamu menyampaikan perasaan, pemikiran, dan pengalaman melalui kata-kata yang indah.

Tak perlu panjang, menyampaikan apapun yang kamu inginkan dalam puisi juga cukup dalam 2 atau 3 bait saja, sehingga menjadi puisi pendek.

Berikut beberapa contoh puisi pendek tema bebas yang bisa kamu jadikan referensi, dikutip dari buku Antalogi Puisi: Masih Ada Waktu Ketika Senja yang ditulis oleh Sumiyati dan Khaidar Naufal Pasingsingan dan buku Antalogi Puisi: Aurora yang ditulis oleh Eva Dwi Kurniawan.

Puisi Pendek Bertema Bebas 

Ilustrasi puisi karya Wiji Thukul

Puisi bebas adalah bentuk seni yang membebaskan penyair untuk mengekspresikan diri mereka tanpa terikat oleh aturan baku. Puisi seperti ini menekankan ekspresi pribadi, nilai estetika tinggi, dan kebebasan kreatif.

1. Kaca dan Mata

Menjelang senja aku tak tau nama-Nya.
Rintikan hujan menfasirkan rasa di dalam nuansa lara,
yang menyinari senyummu di dalam rindu.
Langkahmu yang mendayu-dayu bak putri yang ayu.
Sederhana yang tak membuat lara.

Pelukan mendekat yang tak berujung sesat,
surat pipipun merona mempunyai arti yang tersirat.
Pakai jaketmu untuk hati sang pemikat,
agar rinduku di dalam hatimu lebih hangat.

Baca Juga: 15 Puisi Galau Pendek tentang Cinta dan Patah Hati, Sedih!

2. Demi Waktu

Kalau waktuku telah tiba
Kalau waktuku telah sampai
Kalau waktuku telah berbisik
Kalau suara-Mu berkumandang ditelingaku
Akan Kau hapuskan rencana-rencanaku
Kau perjalankan ruhku dalam keheningan sunyi-Mu
Tiada sinar rembulan lagi
Tiada sinar matahari lagi
Tiada gemerlip bintang-bintang dilangit
Tiada suara binatang-binatang bernyanyi
Tiada suara angin berlalu
Semua mengiringi perjalananku menembus waktu-MU

3. Sajak di Batas Senja

Penyair Agung membacakan perjalanan hidup
Kau memberikan apa yang Engkau inginkan
Kau memberikan batas waktu
Kau memberikan kesempatan

Semua tersimpan dalam qolbu
Demi wakumu kau pergunakan
Menatap langit menikmati nafas kehidupan
Percikan air, gemuruh angin
Dahsyatnya hidup di dunia

Ketika hari sudah senja
Waktu-Mu telah berlalu
Batas waktu-Mu telah tiba
Ketika Engkau memanggil di waktu senja

4. Pengemis Tua

Di seberang sana kulihat lelaki terhuyung-huyung
Seraya mendengus menahan beban derita
Ada di pundaknya

Berjalan tertatih menenteng kaleng tua
Menembus hampa hidup, panasnya nafas tua
Mengiringi perjalanan tanpa makna kata

Pakaian penuh luka, penuh debu
Kain kumal membungkus renta tubuhnya
Mungkin esok hari matahari terbit tanpa sinar lagi

5. Ada Mungkin Kau Kembali

Ada mungkin kau kembali.

Seperti tuturmu ketika dihadapan
hitam-putih potret wajah
yang belum sepenuhnya
kau hafal dan kenal.

Dan itu, sudah cukup buat
menyusun kerikil jadi jalan

tinggalkan ingin. Atau
melepas harap jadi
debur angin.

6. Jejak Waktu

Masih saja tersimpan. Lebam kenangan.

Kemarin, seperti kini, derap arah angin
mengabarkan kemurungan:
nama-nama perempuan.

"Kau, yang pernah kupanggil
sayang, jadi jejak waktu.”

7. Luka yang Masih Sama

Memanggilmu bersama pagi,
ada gemuruh rindu membekas
dari mimpi-mimpi.

Sementara, luka yang masih sama,
tidak lagi mengambil jarak.

Kau menua, secokelat daun jarak.

8. Luka-luka Menganga

Sudut kota, ada sisa seyummu.

Awan dan ilalang menderas rindu,
di antara pilu.

Luka-luka menganga, mengalir
pedih. Mata air bermuara,
mengisyaratkan air mata.

9. Sepi

Panas tak pernah reda. Ketika deras
bibirmu semakin ranum. Memunguti
setiap rindu terserak. Menepis jarak
dan ruang gerak.

Juga dingin. Kerap berubah
berganti hari. Mengisi ruang-ruang
kosong di palung hati.

Sepi. Begitu sepi.

10. Dongeng Mimpi

Ilalang dan rembulan jadi satu.

Embun dan cahaya, mencakari
bumi. Memungut setiap pertanda,
mimpi-mimpi malam tentang
tawa kecil dan kemurungan.

Ada kamu duduk terpaku.
Beralas dongeng masa lalu.

Baca Juga: 5 Puisi Rindu Pasangan dalam Bahasa Inggris Penuh Makna

Beberapa puisi pendek bertema bebas di atas bisa kamu jadikan referensi untuk tugas atau sekedar kamu maknai.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Buku