INDOZONE.ID - Mendapati inspirasi saat merokok, Alif Golif pria berusia 29 tahun kelahiran kota Tegal, Jawa Tengah mulai bereksperimen membuat karya lukis dengan metode bakar menggunakan korek api.
Alif mengaku, bakatnya melukis sudah ada sejak dirinya duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar (SD), hingga pada tahun 2017 Ia mulai menekuni hobinya dalam melukis, dan pada tahun 2019 Alif memberanikan diri untuk mencoba aktif melukis dengan cara membakar.
“Awal eksperimen pakai kertas biasa, saya mencoba banyak kertas ada yang hasilnya hitam, kuning ada yang dibakar meleleh dicoba semuanya. Ketemu karakter agak kekuning-kuningan pakai kertas jenis art paper,” ujar Alif di galeri lukisan yang ada di rumahnya di Perumahan Puri Mutiara Indah, Desa Karangraharja, Cikarang Utara, Jumat (19/1/24).
Alif menyebut teknik melukis bakar yang digelutinya saat ini adalah Fumage Modern. Lebih lanjut, menurut Alif sekarang ini pelukis dengan metode dibakar di Indonesia masih sangat sedikit, bahkan di wilayah Cikarang sendiri baru dirinya saja.
Baca Juga: Siswa Harus Tahu, Ini 5 Manfaat Meditasi Bagi Pelajar, Salah Satunya Bisa Tingkatkan IQ
Dari pengalamannya menggeluti lukis bakar, kebanyakan para pelukis lebih menggunakan peralatan seperti lilin hingga solder, tetapi Alif lebih memilih menggunakan korek api gas yang jarang digunakan para pelukis bakar lainnya.
“Metodenya pakai korek. Mungkin di Indonesia baru ini ada. Satu lukisan biasanya menghabiskan tiga korek api,” ungkapnya.
Di rumahnya, setiap sudut ruang tamu dipenuhi oleh karya seni lukis bakar buah kreatifitasnya sendiri. Wajah beberapa tokoh negarawan, tokoh agama, hingga artis yang dihasilkan dari kecekatan tangannya dalam melukis dengan metode bakar.
Ada Soekarno, Bung Hatta, Joko Widodo, Habib Luthfi, hingga Deddy Corbuzier, tercatat ada lebih dari 50 koleksi lukisan karyanya yang tersusun rapih dengan balutan bingkai kayu terpampang di rumah sekaligus dijadikan studio untuk Alif mengerjakan karya lukis bakar.
Baca Juga: Benarkah Laki-laki Lebih Baik dalam Membaca Map Dibanding Perempuan? Begini Menurut Penelitian
“Kalau koleksi 50an ada, kalau terjual mungkin kurang dari 50,” kata Alif.
Selain itu, Alif mengatakan telah melalang buana ke sejumlah daerah untuk memamerkan lukisan bakar karyanya melalui gelaran pameran bersama sesama para pelukis lainnya.
Melukis dengan metode bakar awalnya dianggap hanya sebagai hobi dalam mengisi waktu luang saat menjadi pekerja di Cikarang.
Namun saat ini Alif menjadikan hobinya itu sebagai satu pekerjaan yang menjanjikan setelah lukisan hasil karyanya itu pun sudah terjual hingga ke Jerman dan China.
“Indonesia ya belum semuanya juga sih, pernah ke Jerman, Cina cuma ya lewat orang yang tadinya pesan lukisan biasa terus dipasarkan. Yang jual ke Jerman itu lukisan wajah orang buat merchaindase atau kado, kebanyakan pada datang ke rumah hasil referensi. Pernah dari Brunei dibayar, dia cuma pesan video saya lagi melukis wajahnya aja. mungkin karna tekniknya kali ya yang beda,” ucapnya.
Baca Juga: Kursus Bisnis Secara Online, Platform Jadi Gini Belajar Bersama Cocok Untuk Pebisnis Pemula
Alif mengandalkan media sosial (medsos) dalam memasarkan lukisan kanvas dan lukisan bakar karyanya. Setiap harinya ia membuat konten-konten untuk menarik perhatian warganet, dan para pecinta seni lukis terutama seni lukis bakar.
“Kalau pesan wajah sehari jadi prosesnya cuma beberapa jam tapi kan di pres karna kalo dibakar kan melengkung. Kalau harga itu gak bisa dipatok ya soalnya sesuai tingkat kesulitan. Terakhir paling murah ya Rp 150 ribu, paling mahal Rp 10 juta untuk saat ini mencapai segitu,” tutupnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung