INDOZONE.ID - Dalam sebuah acara inspiratif yang diselenggarakan oleh Ganjaran Desa dan Lembaga Strategi Nasional di Pendopo Poseidon, Wonosobo, Jawa Tengah, Muhammad Zinedine Alam Ganjar mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya pendidikan formal sebagai landasan fundamental dalam mengembangkan proses berpikir.
Kegiatan yang bertajuk 'Ngobrol Bareng Mas Alam Ganjar: Muda, Kreatif, dan Ideologis' ini memberikan wadah bagi pemuda untuk mendengarkan dan berdialog dengan salah satu sosok inspiratif.
Alam Ganjar, Putra Ganjar Pranowo dan Siti Atiqoh, berbagi pandangan tentang kesenjangan yang ada antara keterampilan yang dimiliki oleh pencari lapangan kerja dengan harapan yang diinginkan oleh penyedia lapangan kerja.
Menurutnya, soft skill menjadi kunci penting agar pemuda dapat menyesuaikan diri dengan dinamika pasar kerja.
Baca Juga: 10 Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur tentang Cinta, Berkesan!
"Mas Rehan merupakan seorang peternak telur berbicara tentang banyak sekali yang mencari lapangan kerja tapi penyedia lapangan kerja itu mati-matian mencari pekerja yang memenuhi skill," ungkap Alam.
Dalam upayanya untuk mengatasi kesenjangan tersebut, Alam menekankan pentingnya kegiatan di luar kegiatan akademik untuk mengasah soft skill.
"Cari pengalaman melalui organisasi, volunteering, kompetisi, atau bahkan NGO. Hal-hal seperti itu akan membentuk mindset dan menambah portofolio," tambahnya.
Lebih lanjut, Alam menggarisbawahi bahwa pendidikan di kampus tidak hanya sebatas akademik. Jejaring sosial menjadi aspek krusial untuk membangun kolaborasi, berkarya, berwirausaha, atau bahkan menemukan lapangan kerja.
Baca Juga: Bukan sama Pacar, Para Remaja Putri Malah Ajak Ibu Masing-masing Nongkrong di Kafe
"Kita harus berani mencoba keluar dari zona nyaman agar dapat beradaptasi di masa depan. Itu menjadi modal untuk mempersiapkan diri di lapangan pekerjaan," kata Alam, menanggapi pertanyaan tentang pentingnya berjejaring dalam lingkungan kampus.
Ketika ditanya mengenai perbedaan antara berpikir idealis atau pragmatis, Alam menegaskan bahwa keseimbangan antara keduanya sangat penting.
Meskipun mengakui perbedaan kondisi dan dorongan masing-masing individu, Alam menyatakan bahwa anak muda perlu memiliki sisi pragmatis dan idealis untuk mencapai kesuksesan.
"Kondisi orang beda-beda, ada yang didorong untuk tetap realistis tapi ada yang bisa menggunakan idealismenya. Disesuaikan dengan kondisi masing-masing tapi yang pasti bisa kita memilih jalan yang pragmatis atau realistis tetap harus ada sisi idealisnya, begitulah sebaliknya," jawab Alam.
"Cuman kalau pendapat pribadi sebagai anak muda kita masih ada waktu dan masih ada akses untuk mengedepankan idealisme karena itu suatu harga yang mahal untuk anak muda," tambahnya.
Acara ini bukan hanya sebatas diskusi, melainkan juga melibatkan ratusan masyarakat, termasuk karang taruna. Selain diskusi, acara juga menampilkan penampilan dari sejumlah pegiat kesenian.
Dalam momentum tersebut, Alam Ganjar mendeklarasikan komitmen bersama pemuda desa untuk membangun dan membimbing anak muda menuju masa depan yang lebih baik.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release