INDOZONE.ID - Sebuah peristiwa alam yang mengguncang, gempa bumi, tidak sekadar sebuah fenomena tanpa makna.
Menurut penjelasan Ibnul Qayyim, seorang ulama besar, hikmah gempa bumi adalah panggilan dari Allah agar manusia meninggalkan kemaksiatan dan kembali kepada-Nya.
Baca Juga: Doa untuk Menghindarkan Anak dari Zina: Perlindungan Spiritual dalam Menghadapi Ancaman Versi Modern
1. Gempa Bumi: Panggilan untuk Bertaubat dan Merenung
Gempa bumi bukan sekadar getaran alam biasa. Menurut Ibnul Qayyim, ulama terkemuka, gempa merupakan panggilan dari Allah untuk manusia agar bertaubat dan merenungkan kembali hubungan mereka dengan Sang Pencipta. Dalam pandangannya, gempa bumi adalah bentuk interaksi Allah dengan ciptaan-Nya.
أذن الله سبحانه لها في الأحيان بالتنفس فتحدث فيها الزلازل العظام فيحدث من ذلك لعباده الخوف والخشية والإنابة والإقلاع عن معاصيه والتضرع إليه والندم
"Allah -Subhanah- terkadang mengizinkan bumi untuk bernafas maka terjadilah gempa bumi yang dasyat, sehingga hamba-hamba Allah ketakutan dan mau kembali kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan dan merendahkan diri kepada Allah dan menyesal"
2. Pelajaran dari Al-Quran: Kausalitas Antara Perbuatan dan Bencana
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (Ar-Rum: 41).
Al-Quran menggarisbawahi hubungan antara perbuatan manusia dan bencana alam. Firman Allah menyatakan bahwa kerusakan di darat dan di laut adalah akibat langsung dari tindakan manusia.
Hal ini menegaskan bahwa setiap musibah memiliki kaitan erat dengan perilaku manusia, sebagai sebuah pelajaran moral yang harus dipetik.
3. Kewajiban dalam Bencana: Taubat, Merendahkan Diri, dan Memohon Keselamatan
Menurut Syaikh Abdul Aziz bin Baz, ketika terjadi bencana seperti gempa bumi, manusia memiliki kewajiban untuk segera bertaubat, merendahkan diri kepada Allah, memohon keselamatan, serta memperbanyak dzikir dan istighfar. Hal ini menunjukkan pentingnya kembali kepada spiritualitas dalam menghadapi cobaan hidup.
4. Kunci Menghadapi Cobaan: Kembali kepada Ajaran Agama dan Memperbaiki Hubungan dengan Allah
Doa Memperbaiki Hubungan dengan Allah
Kunci menghadapi segala cobaan adalah dengan kembali kepada ajaran agama, menguatkan iman, dan memperbaiki hubungan dengan Allah. Dalam keberserahannya kepada-Nya, manusia akan diberi petunjuk dan kekuatan untuk menghadapi segala ujian hidup.
5. Arti Sejati Kehidupan: Merenungkan Makna dan Tujuan Kehidupan
Gempa bumi dan berbagai cobaan hidup adalah panggilan dan peringatan dari Allah agar manusia selalu mendekatkan diri kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan, dan merenungkan makna sejati kehidupan. Dalam keberserahannya kepada-Nya, manusia akan menemukan ketenangan dan petunjuk dalam mengarungi liku-liku kehidupan.
Baca Juga: Doa Penangkal Santet Menurut Islam: Perlindungan dari Kekuatan Gaib
Dengan demikian, gempa bumi dan berbagai cobaan yang terjadi dalam kehidupan tidak sekadar peristiwa alam semata, tetapi juga merupakan panggilan dan peringatan dari Allah untuk manusia agar selalu mendekatkan diri kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan, dan merenungkan arti sejati kehidupan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Muslim.or.id