INDOZONE.ID - Idul Adha adalah perayaan umat Islam yang diperingati dengan ibadah haji dan penyembelihan hewan qurban.
Ternyata, tradisi qurban saat Idul Adha berasal dari kisah dari Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail.
Ketika itu, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih sang anak, Nabi Ismail.
Lantas, apakah Nabi Ibrahim tega memotong anak kandungnya sendiri, Ismail?
Yuk, simak kisah lengkap Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail tentang menyembelih qurban, cerita singkatnya penuh keteladanan!
Kisah Awal Nabi Ibrahim dan Ismail
Kisah Nabi Ibrahim AS bermula ketika ia telah menikah dengan istri pertamanya, Sarah.
Setelah menikah selama 20 tahun, rumah tangga Nabi Ibrahim AS dan Sarah belum juga dikaruniai keturunan.
Menurut buku Qashashul Anbiya, Sarah kemudian mengizinkan Nabi Ibrahim AS untuk menikah lagi dengan budaknya yang bernama Hajar.
Atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim AS pun menikahi istri keduanya, Hajar.
Karena usianya sudah tua, Nabi Ibrahim AS terus-menerus berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan anak.
Nabi berharap, kelak anaknya akan melanjutkan dakwah dan perjuangannya menyebarkan agama Islam.
Atas kesungguhan doanya, Allah SWT akhirnya mengabulkan permintaan Nabi Ibrahim AS.
Hajar hamil lalu melahirkan anak mereka yang diberi nama Ismail.
Baca Juga: 5 Ayat tentang Idul Adha di dalam Al-Quran Mengenai Berkurban
Nabi Ibrahim Menyembelih Ismail
Ismail tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan sholeh.
Namun, di saat yang sama pula, Nabi Ibrahim AS mendapatkan ujian yang teramat berat.
Nabi Ibrahim AS bermimpi dan diberi petunjuk oleh Allah SWT untuk menyembelih Ismail.
Betapa sedihnya Nabi Ibrahim AS menyadari bahwa ia harus mengorbankan anak yang telah ia nantikan bertahun-tahun.
Nabi kemudian menemui Ismail untuk menjelaskan perintah Allah SWT.
إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ
"Wahai anakku, aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelih engkau, bagaimana pendapatmu, nak?" (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)
Ismail yang mengetahui mimpi sang ayah adalah wahyu dari Allah SWT pun menjawab:
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّـهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
"Wahai ayahku, lakukan saja apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan mendapati aku insyaAllah termasuk orang-orang yang sabar." (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail inilah yang menjadi teladan bagi umat Islam.
Berkat keimanan dan ketakwaannya, Nabi Ibrahim dan Ismail bersedia menjalankan perintah Allah SWT.
Nabi Ibrahim pun bersiap-siap untuk menyembelih Ismail dengan pedangnya yang tajam.
Saat hendak disembelih, tiba-tiba Ismail telah berubah menjadi seekor domba putih yang besar dan tanpa cacat.
Ternyata, Allah SWT yang mengutus Malaikat Jibril untuk mengganti Ismail dengan domba tersebut, sebagaimana firman-Nya:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ ﴿١٠٧﴾
"Maka Kami gantikan dengan sembelihan yang agung." (QS. As-Saffat[37]: 107)
Allah SWT melihat Nabi Ibrahim AS dan Ismail ikhlas dan rida terhadap perintah-Nya.
Maka Dia memberikan jalan keluar terbaik kepada hamba-hamba-Nya.
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail tentang qurban inilah yang menjadi awal mula tradisi penyembelihan hewan kurban saat Hari Raya Idul Adha.
Demikianlah kisah singkat tentang Nabi Ibrahim AS yang menyembelih Nabi Ismail AS. Selamat merayakan Idul Adha!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: