INDOZONE.ID - Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur, bacalah puisi-puisi tentang kisah perjuangan.
Puisi mengenai perjuangan mengisahkan aksi heroik pejuang-pejuang bangsa dalam melawan penjajah.
Puisi yang berkisah tentang perjuangan juga bisa menjadi wujud syukur dan terima kasih kepada pahlawan.
Nah, INDOZONE sudah mengumpulkan puisi singkat dan panjang tentang perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Puisi Singkat Perjuangan
Sebagai bentuk penghargaan kepada pahlawan Tanah Air, bacakanlah puisi perjuangan yang singkat namun penuh makna mendalam berikut ini.
1. Aku dan Tanah Airku
Gemuruh kian runtuh
Terdengar sayup kejauhan
Tangis kian mendesis
Teringat jutaan jiwa melayang
Keringat tercucur deras
Darah mengalir bak hilir
Secuil, kisah tentang perjuangan pahlawan
Asa terlintas tentang sebuah kemerdekaan
2. Bara Juang
Oleh: Budhi Setyawan
Api yang tegap nyala
Mengaliri sumbu-sumbu yang tumbuh menyapa
Kembang berjaya di dada anak bangsa
Tepiskan lena
Kibaskan manja
Daalam ruas ritual
Menjaga panasnya
Merawat baranya
Bubur merahnya
Bubur putihnya
Selaksa usap doa menjaga harap yang tekun merayap
Empat mufakat
Lima bersama
Empat lima keramat yang senantiasa mengguncang langit jingga
Telah ditabukan segala lelah
Telah dilenyapkan segala pasrah
Dalam menelusur riwayat masa bentang alur sejarah
Kau, kau, kau
Pantang berdiam sahaja
Mari bersama
Kumandangkan gelora semangat
Merah putih: merdeka
Darah merdeka
Tulang merdeka
Tubuh merdeka
Jiwa merdeka
3. Anarki di Negeri Sendiri
Dunia hari ini keras kawan
Kita hidup di negara penuh luka
Kita tumbuh di lingkungan penuh retorika drama
Kita dipaksa menjadi batu
Di tengah kepastian yang tak menentu
Kita dipaksa untuk bisu
Walau tahu
Kebenaran dicabik begitu dalam
Oleh mereka yang gila jabatan
Lekas sembuh ibu pertiwi
Lekas membaik negeri ini
4. Sila Kelima
Gugurlah daun-daun sejarah
Tersapu angin kenyataan
Pada kurung waktu yang telah lelah
Menyirami tanaman hidup dengan semangat perjuangan
Lalu pemburuh beradu
dengan kecepatan waktu
Entah itu di siang hari
dan malam hari
Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia?
Puisi Bertema Perjuangan
Puisi tentang perjuangan dapat dijadikan renungan terhadap gugurnya para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
5. Bung Tomo
Bung, lihatlah kami gelisah
Jiwa kebangsaan pemuda kini telah goyah
Bung, lihatlah mereka yang mengucap sumpah
Namun mereka juga yang mengabdi fitnah
Tangis Pertiwi tak lagi perkara darah yang tumpah
Namun karena gertakan air Bumi yang murka dan marah
Bumi khatulistiwa perlahan merelakan alam yang indah
Lalu di mana lagi kami akan singgah?
Bung, bolehkah kupinjam keberanianmu?
Bolehkah sejenak kendalikan ragaku?
Penjajah negeri datang, kami tak sanggup menghadang
Aku ingin berjuang, namun aku tak siap berperang
6. Puputan Margarana
Gusti Rai
Kami begitu merindukanmu
Melihat engkau beraksi di medan juang
Menuntut Indonesia merdeka
Tak peduli mesiu menghujam tubuhmu
Tak peduli banayak isak tangis rindu kepulanganmu
Pusat genggammu Indonesia merdeka
Gusti Rai
Maju
Hancurkan penjajah dimata kami
Manusia manusia jahanam itu patut mati
Di telan ibu pertiwi
Mereka sebuah malapetaka yang nyata
Gusti Rai
Disaat engkau berperang kali terakhir
Kami melihatmu
Mendeklarasikan puputan
Perang penghabisan
Sampai setitik darah melayang
Gusti Rai
Kami kira engkau tak akan mati
Karena kami melihat
Di dadamu hanya tertancap sebuah kata
Merdeka
Gusti Rai
Kami ingat disaat kau kali terakhir berujar
Lebih baik berjuang sebagai kesatria
Dari pada jatuh di tangan musuh
Tapi seonggok kata tubuhmu itu
Meninggalkan kami
Meninggalkan Desak Putu Kari
Yang engkau cintai
Kami hanya mengharapkan kemerdekaan, Gusti
Kami muak, jika harus dikekang lebih lama lagi
7. Cerita Sang Veteran
Suara itu terdengar bersahutan
Dari ia, sosok tua renta dengan mata berbinar
Seolah-olah mengingat kenangan
Atas semua yang telah diperjuangkan
Merdeka!, Merdeka!, Merdeka!
Teriaknya dengan tangan teracung mengepal
Menahan tangisan lara yang telah bertahun-tahun tertahan
Dengan semangat membara, ia ceritakan tentang perjuangan
Katanya, dahulu pahlawan tak pernah gentar
Bertaruh nyawa demi kebebasan
Menembus peluru penjajah, menahan ketakutan
Mengacungkan bambu runcing, membela tanah air
Ia beranjak dari duduk menatap perayaan
Kemudian menceritakan bagaimana kejamnya masa penjajahan
Yang tak tahu apa-apa mati bergelimpangan
Yang melawan disiksa tanpa ampunan
Matanya sarat akan kebencian
Membuat hatiku tercabik mendengar penuturan
Kini impian yang diperjuangkan telah menjadi kenyataan
Perjuangan pahlawan tak akan terlupakan
Orang tua itu berpesan
Kini perjuangan pahlawan menjadi kisah untuk kalian sang penerus bangsa
Jangan pernah lupakan kisah itu
Demi kebebasanmu sekarang, mereka rela meneriakkan api perang
Membawa slogan 'merdeka atau mati'
Puisi tentang Pahlawan Perjuangan
Untuk menyemarakkan kemerdekaan Indonesia, puisi perjuangan pahlawan dapat diperlombakan dalam menyambut peringatan tujuh belasan.
8. Berdarah
Sayupan angin beralun letih
Memasung mata hati yang pedih
Mengasah deraian peluh nan sedih
Menyisakan desis keringat berbuih
Langit-langit berkeliaran perih
Menyeruakkan jutaan tangis berjerih
Mengucuri kelamnya peristiwa nan lirih
Mengenyam luka-luka penuh getih
Berdarah-darah jiwa itu berkasih
Bergelut pekat menaburi serpih
Membersihkan setiap rampasan selisih
Dengan aksi dan pikir yang putih
Wujudnya takkan pudar tersisih
Takkan gampang tertindih
Sebab kisah perjuangan itu penuh rintih
Jelaslah semua takkan mudah teralih
Merekalah pahlawan tanpa pamrih
Bait kobarannya sungguh melahirkan benih
Memikat kami agar sehati berwelas asih
Dalam kibaran semangat penuh gigih
9. Eksistensi Widyaiswara
Lentera pengetahuan sinari buana
Hempaskan ketidaktahuan generasi muda
Duhai pelita ilmu, penerang jiwa
Engkau kusuma pembuka jendela dunia
Tertatih-tatih langkah adorasi
Demi berintegritas tinggi harumkan ibu pertiwi
Betapa karim juang tak lekang meski perih menghadang
Bukti eksistensi widyaiswara yang terpampang
Afsun sang pahlawan terpatri di hati
Melekat pujian dalam sanubari
Engkau penyebar cahaya bagai mentari
Guruku, jasamu kujunjung tinggi
10. Setengah Mitos & Pemuda Merdeka
Senjata parang hingga belati
Runcing bambu dan kelaparan bangsa
Setengah mitos menghantui anak negeri
Dari pemuda, mati muda
Buku sejarah, kubaca pelan sampai akhir abjad di atas kertas
Runcing bambu tak begitu kuat berkata "merdeka"
Kasih dan cinta gersang dilanda bom belanda
Peluru-peluru bermata tajam berterbangan
Mendarat riang pada tubuh yang semakin lapar
Riuh peluh luka ringan
Menerjang anak bapak yang telah mati terkapar
Kebun, sawah, ladang dan tanah
Mengalir banjir luka dan darah
Isak sedu ibu di halaman rumah
Sumpah serapah terlempar dari mulut yang penuh nanah
Seruan semangat muda. Juga penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta
Di hari 17 Agustus 1945, tak kau mau atau ragu
Cepat atau lambat, lantang atau parau
Hanya satu yang kami mau; merdeka!
11. Merdeka
Oleh: Naira Zahida Zahra
Gemuruh semangat pahlawan
Membangkitkan gelora yang telah padam
Masa bersatu mengusir penjajah
Demi memproklamasikan Indonesia
Nyawa-nyawa berterbangan
Meninggalkan raganya
Para pahlawan meninggalkan nama
Nama harum yang akan dikenang masa
Aku ucapkan terimakasih
Atas segala usaha keras kalian
Demi bangsa yang merdeka
Kalian rela kehilangan nyawa
Garuda di dada
Indonesia merdeka
Masyarakat yang berbahagia
Terima kasih pahlawanku yang perkasa
Itulah kumpulan puisi berisikan perjuangan pahlawan yang penuh makna dan menyentuh hati. Semoga bermanfaat!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: