Rabu, 31 JULI 2024 • 10:49 WIB

Mengenal Dasa Pitutur, Ajaran Moral Sunan Kalijaga yang Berhasil Mengubah Karakter Keras Orang Jawa Menjadi Lembut

Author

Ilustrasi orang Jawa. (Freepik)

INDOZONE.ID - Raden Mas Said, atau dikenal sebagai Sunan Kalijaga adalah merupakan salah satu dari Wali Songo yang terkenal di Indonesia.

Ia merupakan satu-satunya Wali Songo yang asli pribumi Indonesia, dimana yang lainnya memiliki darah campuran Arab atau India.

Salah satu dari metode dakwah Sunan Kalijaga yang berhasil mengislamkan banyak sekali penduduk Jawa Tengah di bawah pemerintahan Kerajaan Majapahit

Sebagaimana diketahui, orang Jawa pada saat itu terkenal dengan karakternya yang keras dan tidak segan-segan membunuh orang apabila tersinggung sedikit saja.

Agar dakwah Islam dapat diterima oleh masyarakat pada saat itu, maka Sunan Kalijaga menggunakan pendekatan berbasis moral dan etika dibandingkan langsung mengajari nilai islam secara langsung.

Baca Juga: Viral Cewek Kesal Diketawain karena Ngomong 'Silit Ku Mambu' ke Orang Jawa, Netizen Ngakak

Salah satu dari pedoman Sunan Kalijaga berbasis moral adalah Dasa Pitutur, yaitu 10 pedoman hidup yang harus dimiliki setiap orang yaitu:

1. Urip iku urup

Makna: Manusia harus memberikan manfaat bagi orang lain sekecil apapun. Akan lebih baik jika semakin besar manfaat yang kita berikan.

Sunan Kalijaga dan Ilustrasi orang Jawa. (Freepik)

2. Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara

Makna: Tanamkan sifat-sifat kebaikan dalam diri kita dan buang semua sifat buruk dalam diri kita

3. Sura dira jaya jayaningrat, lebur dening pangastuti

Makna: Jangan membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi balaslah keburukan dengan kebaikan

4. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha

Makna: Jadikan diri kita unggul di mata orang lain dengan sifat yang baik, tanpa merendahkan orang lain, bersifat terbuka dan dengan tidak memamerkan hal-hal yang berkaitan dengan keduniawian.

Baca Juga: Dikenalkan Sunan Kalijaga, Ternyata Ada Makna Indah di Balik Ketupat! Apa Itu?

5. Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan

Makna: Jangan mudah sakit hati maupun kecewa apabila terjadi musibah maupun kehilangan sesuatu

6. Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo aleman

Makna: Jangan mudah mengeluh terhadap apapun yang terjadi, bersifat tabah dan sabar terhadap keadaan, tetap tenang dalam situasi dan kondisi apapun.

7. Ojo ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman

Makna: Jangan serakah atas hal-hal yang berbau keduniawian,

8. Ojo kuminter mundak keblinger, ojo cidra mundak cilaka

Makna: Bersifat rendah hati dan sederhana, Jangan berbuat curang atau jahat terhadap orang lain jika tidak mau bernasib buruk

9. Ojo milik barang kang melok, Ojo mangro mundak kendho

Makna : Hiduplah dengan sederhana dan merasa cukup, selalu setia terhadap pasangan dan jangan pernah berpikiran untuk menduakannya.

Baca Juga: Ada Orang Jawa dan Mandailing Jadi Menteri Malaysia, Masuk Jajaran Kabinet Anwar Ibrahim

10. ojo adigang, adigung, adiguna

Makna: Jangan pernah merasa lebih kuat, berkuasa, mulia dari siapapun. Ingat, diatas langit masih ada langit.

Nah, itulah sepuluh ajaran Sunan Kalijaga atau Dasa Pitutur yang dijadikan pembelajaran orang Jawa. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Historia.id, Atlas Walisongo