INDOZONE - Dalam era digital saat ini, penggunaan gadget oleh anak-anak semakin meluas dan menjadi perhatian utama bagi banyak orang tua.
Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, muncul pertanyaan penting: berapa lama sebaiknya anak-anak diperbolehkan menggunakan gadget atau HP?
Jawaban atas pertanyaan ini tidaklah sederhana, karena berbagai faktor seperti usia, konten yang dikonsumsi, dan cara penggunaannya harus dipertimbangkan.
Rekomendasi Durasi Penggunaan Gadget Berdasarkan Usia
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak di bawah usia 18 bulan sebaiknya tidak diperkenalkan dengan gadget sama sekali, kecuali untuk video call dengan anggota keluarga yang jauh.
Pada usia ini, interaksi langsung dengan orang tua dan pengasuh lebih penting untuk perkembangan mereka daripada menonton layar.
Untuk anak-anak usia 18 bulan hingga 2 tahun, AAP merekomendasikan penggunaan gadget tidak lebih dari satu jam per hari, dengan syarat bahwa konten yang ditonton haruslah edukatif dan orang tua sebaiknya mendampingi anak saat menggunakannya.
Pendampingan orang tua penting agar penggunaan gadget menjadi pengalaman belajar yang positif dan interaktif, bukan sekadar hiburan pasif.
BACA JUGA: Kisah Orang Tua yang Ajarkan Anaknya Tanpa Gadget, Ungkap Perubahan Signifikan
Dampak Negatif Penggunaan Gadget yang Berlebihan
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol bisa berdampak negatif pada perkembangan anak. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah pada perkembangan bahasa.
Anak-anak yang terlalu sering terpapar layar cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa karena kurangnya interaksi langsung dengan orang tua atau pengasuh.
Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan juga bisa mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak.
Anak-anak belajar bersosialisasi melalui interaksi tatap muka dengan orang tua dan teman-teman mereka.
Jika terlalu sering menggunakan gadget, mereka bisa kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Penggunaan gadget yang berlebihan juga terkait dengan masalah berat badan pada anak.
Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara waktu layar yang berlebihan dengan peningkatan indeks massa tubuh (BMI) pada anak-anak prasekolah.
Anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar cenderung kurang aktif secara fisik, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas.
Tidak hanya itu, penggunaan gadget yang terlalu sering juga dapat mengganggu pola tidur anak.
Paparan cahaya dari layar gadget bisa menghambat produksi melatonin, hormon yang membantu anak tidur.
Akibatnya, anak-anak yang sering menggunakan gadget sebelum tidur cenderung mengalami kesulitan untuk tidur dan mendapatkan tidur yang berkualitas.
Pengaruh Penggunaan Gadget pada Pembelajaran Anak
Masa balita adalah periode penting dalam perkembangan otak anak, di mana mereka belajar terbaik melalui eksplorasi langsung menggunakan kelima indera mereka.
Mengalami dan memahami dunia nyata jauh lebih bermanfaat dibandingkan hanya melihat gambar atau video di layar gadget.
Misalnya, pengalaman memegang, mencium, dan merasakan sebuah apel jauh lebih kaya daripada hanya melihat gambar apel di layar.
BACA JUGA: Cerita Aipda Ardyo Laksono, Polisi dari Ponorogo Ajari Renang Anak untuk Kurangi Gadget
Penelitian juga menunjukkan bahwa menonton video atau bermain game di gadget tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan kognitif anak-anak di bawah usia dua tahun.
Sebaliknya, interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungan sekitar adalah cara terbaik untuk merangsang perkembangan otak mereka.
Strategi untuk Mengelola Waktu Penggunaan Gadget pada Anak
Untuk memastikan anak mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaan gadget tanpa mengorbankan aspek perkembangan lainnya, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh orang tua:
-
Tetapkan Batas Waktu Penggunaan Gadget: Batasi waktu penggunaan gadget tidak lebih dari satu jam per hari untuk anak-anak di atas 18 bulan. Anda juga bisa mempertimbangkan penggunaan waktu layar per minggu, misalnya, memberikan waktu layar lebih banyak pada hari-hari tertentu dan menguranginya pada hari-hari lainnya.
-
Pilih Konten yang Sesuai Usia: Pastikan konten yang dikonsumsi oleh anak adalah konten yang edukatif dan sesuai dengan usia mereka. Hindari konten yang terlalu cepat atau sulit dipahami oleh anak.
-
Libatkan Diri Anda dalam Penggunaan Gadget: Saat anak menggunakan gadget, sebaiknya orang tua mendampingi dan berinteraksi dengan mereka. Diskusikan apa yang mereka tonton atau mainkan, ajukan pertanyaan, dan dorong anak untuk berpikir kritis.
-
Jadilah Contoh yang Baik: Anak-anak belajar dari perilaku orang tua mereka. Hindari penggunaan gadget saat sedang bersama anak, terutama saat makan atau waktu keluarga. Dengan demikian, anak akan belajar bahwa gadget bukanlah pengganti interaksi sosial yang nyata.
-
Hindari Penggunaan Gadget sebagai Pengalih Perhatian: Meskipun menggoda untuk memberikan gadget pada anak yang rewel, ini bukan solusi yang ideal. Sebaiknya ajarkan anak untuk mengelola emosi mereka tanpa harus bergantung pada gadget.
-
Pastikan Anak Tetap Aktif: Dorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik, bermain di luar, atau mengikuti kegiatan yang merangsang kreativitas mereka. Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh tetapi juga membantu dalam perkembangan otak.
-
Hindari Penggunaan Gadget di Kamar Tidur: Untuk menjaga kualitas tidur anak, hindari penggunaan gadget di kamar tidur. Anak-anak sebaiknya tidur di kamar yang bebas dari gangguan layar, baik itu TV, tablet, maupun ponsel.
Apakah Gadget Bisa Memberikan Manfaat Edukatif?
Tidak semua penggunaan gadget berdampak negatif. Jika digunakan dengan bijak, gadget juga bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk pembelajaran.
Namun, untuk anak-anak di bawah usia dua tahun, manfaat edukatif dari gadget masih sangat terbatas.
Anak-anak membutuhkan lebih banyak interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungan sekitar mereka untuk memaksimalkan potensi belajar mereka.
Untuk anak-anak yang lebih besar, ada program edukatif berkualitas yang dapat membantu mengembangkan keterampilan bahasa, kognitif, dan sosial mereka.
Namun, penting untuk diingat bahwa program-program ini harus disertai dengan pendampingan dan interaksi dari orang tua agar anak benar-benar mendapatkan manfaat dari konten tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Unicef.org, Vinmec.com