Rabu, 09 OKTOBER 2024 • 08:52 WIB

7 Tanda Terlalu Bergantung pada Pasangan, Waspada Toxic Relationship!

Author

Ilustrasi wanita yang terlalu bergantung pada pasangan. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Dalam hubungan yang sehat, dua orang seharusnya dapat berfungsi sebagai pasangan yang saling melengkapi.

Namun, ketika salah satu atau kedua belah pihak terlalu bergantung, hubungan bisa menjadi tidak seimbang.

Ketergantungan dalam Hubungan dan Mengapa Hal Ini Bisa Terjadi?

Ilustrasi ketergantungan dengan pasangan. (freepik.com)

Ketergantungan yang berlebihan, biasanya terjadi tanpa disadari. Ketika kita mulai mengandalkan pasangan untuk memberikan kebahagiaan, dukungan, dan validasi secara terus-menerus, sehingga hubungan menjadi tidak seimbang.

Banyak orang yang takut kehilangan pasangan, sehingga mereka mengorbankan kebutuhan pribadi demi mempertahankan hubungan.

Namun, ketergantungan semacam ini bisa berbahaya jika dibiarkan berlarut-larut. Ketergantungan berlebihan pada pasangan sering kali membawa dampak negatif, seperti hilangnya kepercayaan diri hingga komunikasi yang buruk.

Ketika kamu merasa tidak pernah cukup aman dalam hubungan dan selalu khawatir pasangan akan meninggalkan kamu, mungkin ada tanda-tanda ketergantungan yang mulai muncul.

Baca Juga: 4 Pasangan Zodiak yang Sulit Berpisah Meskipun Ditimpa Banyak Masalah, Apa Saja?

Tanda Terlalu Bergantung pada Pasangan

Ilustrasi terlalu bergantung pada pasangan. (freepik.com)

1. Mengabaikan Kebutuhan Sendiri untuk Memuaskan Pasangan

Kamu sering mengesampingkan keinginan dan kebutuhan kamu sendiri demi memenuhi kebutuhan pasangan.

Lama-kelamaan, perasaan tidak puas atau marah bisa muncul di antara kalian karena kurangnya keseimbangan dalam hubungan.

2. Selalu Mencari Validasi dari Pasangan

Kamu merasa tidak berharga tanpa pengakuan atau persetujuan dari pasangan. Identitas dan rasa percaya diri kamu sangat bergantung pada apa yang dikatakan atau dilakukan pasangan.

Ilustrasi pasangan zodiak leo dan aries. (freepik.com)

3. Tetap Bertahan dalam Hubungan yang Tidak Sehat karena Takut Putus

Kamu merasa takut untuk keluar dari hubungan yang sebenarnya tidak sehat, seperti ketika ada perselingkuhan, kekerasan, atau perilaku merusak lainnya.

Ketakutan akan kesepian atau kehilangan pasangan membuat kamu bertahan dalam kondisi tersebut.

4. Kehilangan Minat pada Aktivitas di Luar Hubungan

Kamu tidak lagi melakukan kegiatan yang dulu disukai, seperti hobi atau berkumpul dengan teman-teman. Sebab, terlalu fokus pada pasangan.

Kamu merasa harus selalu berada di samping pasangan, mengorbankan minat dan hubungan sosial kamu.

5. Merasa Cemas ketika Tidak Bersama Pasangan

Ketika tidak bersama pasangan, kamu merasa cemas, curiga, atau khawatir dengan apa yang dilakukan pasangan.

Kamu mungkin terus-menerus menelepon atau mengirim pesan hanya untuk memastikan, bahwa pasangan tidak meninggalkan kamu.

Baca Juga: 11 Alasan Wanita Bertahan dalam Hubungan yang Toxic

6. Takut Berbicara atau Berdebat karena Khawatir Ditolak

Kamu menghindari percakapan yang sulit atau konflik dengan pasangan, karena takut ditolak atau ditinggalkan.

Akibatnya, kamu merasa tidak nyaman untuk mengekspresikan kebutuhan atau perasaan kamu secara jujur.

 

Ilustrasi pasangan zodiak leo dan libra. (freepik.com)

7. Merasa Bertanggung Jawab atas Masalah Pasangan

Kamu sering merasa harus menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi pasangan, meski bukan tanggung jawab kamu.

Alhasil, kamu akan berperan sebagai "penyelamat" dalam hubungan, yang justru membuatmu makin bergantung pada pasangan.

Demikian beberapa penjelasan mengenai tujuh tanda kamu terlalu bergantung pada pasangan.

Ketergantungan berlebihan dalam hubungan masih dapat diubah. Kamu bisa mulai membangun kembali hubungan yang tidak sehat ini dengan membicarakannya dengan pasangan.

Jika diperlukan, mencari bantuan dari seorang profesional bisa menjadi langkah awal yang baik untuk mengatasi masalah ketergantungan kepada pasangan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Capecoralcounselor.com