Selasa, 22 OKTOBER 2024 • 13:17 WIB

Profil Meutya Hafid: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Menteri Komunikasi dan Digital RI

Author

Sosok Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital RI. (ANTARA)

INDOZONE.ID - Salah satu srikandi kebanggan Indonesia, Meutya Hafid dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober lalu sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia. Ia menjadi salah tokoh wanita yang menjadi bagia Kabinet Merah Putih.

Sebelumnya, Meutya adalah Ketua Komisi I DPR yang mengawasi bidang komunikasi dan informatika, pertahanan, luar negeri, serta intelijen.

Berikut ini ada beberapa informasi dan fakta menarik dari Meutya Hafid yang dilansir dari situs kominfo.go.id.

Latar Belakang Meutya Hafid dan Awal Karir 

Meutya lahir dan dibesarkan di Soppeng, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Lingkungan masyarakat yang mayoritas etnis Bugis, dikenal sebagai pekerja keras, memberikan pengaruh signifikan dalam pembentukan karakternya.

Keberadaan geografi perbukitan yang sejuk juga berperan dalam membentuk pandangannya tentang kehidupan.

Baca Juga: Profil Abdul Mu'ti, Calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Kabinet Prabowo-Gibran dari Muhammadiyah

Sosok Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital RI. (ANTARA)

Kariernya sebagai jurnalis dimulai di dunia pertelevisian, di mana ia meraih sejumlah prestasi, terutama dalam meliput konflik. Beberapa liputan penting yang dilakukan meliputi:

  • Darurat Militer Aceh (2003)
  • Tsunami Aceh dan perjanjian damai Aceh (2005)
  • Pemilu Irak (2005)
  • Kudeta Militer Thailand dan konflik Thailand Selatan (2006)
  • Liputan Palestina (2007)

Salah satu peristiwa paling mendebarkan dalam kariernya adalah ketika ia dan kameramen Budiyanto disandera oleh Pasukan Mujahidin Irak selama tujuh hari saat meliput Pemilu di Irak. Pengalaman ini dituliskan dalam bukunya “168 Jam dalam Sandera”.

Prestasi jurnalisme Meutya mendapat pengakuan luas, termasuk Elizabeth O'Neill Journalism Award (2007) dan Kartu Pers Nomor Satu, yang merupakan penghargaan untuk wartawan dengan kompetensi dan integritas tinggi.

Baca Juga: Profil dan Karir Politik Gibran Rakabuming yang Berulang Tahun hari ini

Karir Politik

Meutya bergabung dengan Partai Golkar pada 2008 dan terpilih menjadi anggota DPR pada 2010. Di awal masa jabatannya, ia berfokus pada bidang keuangan dan perbankan di Komisi XI. Ia terlibat dalam berbagai isu, termasuk Merpati Air dan kasus Citibank.

Pada 2012, Meutya dipindah ke Komisi I DPR, di mana ia fokus pada bidang luar negeri, pertahanan, komunikasi, dan intelijen. Dalam kapasitas ini, ia mengunjungi Gaza untuk memberikan bantuan langsung dan bertemu dengan pemimpin Hamas serta Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.

Di tahun 2014, Meutya menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR dan kemudian menjadi Wakil Ketua Komisi I DPR. Ia berperan aktif dalam inisiasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta program sertifikasi wartawan.

Pada 2019, Meutya mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua Komisi I DPR RI. Di bawah kepemimpinannya, ia menyelesaikan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan berkontribusi dalam perubahan UU ITE untuk perlindungan anak di ranah digital. Selama periode jabatannya 2019-2024, ia berhasil memproduksi 13 Undang-Undang.

Pendidikan

Meutya meraih gelar S1 di bidang Manufacturing Engineering dari Universitas New South Wales, Australia, dan S2 di bidang Ilmu Politik (cum laude) dari Universitas Indonesia.

Dengan pengalaman luas baik di bidang jurnalisme maupun politik, Meutya Hafid diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam sektor komunikasi dan digital di Indonesia.

 

 

 

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kominfo.go.id