Sabtu, 04 JANUARI 2025 • 08:56 WIB

7 Cara Mempererat Hubungan dengan Teman, Pasangan, dan Keluarga di Tahun 2025

Author

Ilustrasi mempererat hubungan dengan orang-orang di sekitar. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Hubungan, baik itu dengan teman, pasangan, atau keluarga, adalah bagian penting dari hidup yang kadang indah tapi juga rumit. Sama seperti makan sehat atau tidur cukup, hubungan yang kuat bisa berdampak besar pada kebahagiaanmu.

Tapi, bagaimana caranya mempererat hubungan di tengah kesibukan? Berikut ini tujuh cara yang bisa kamu coba untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan bermakna dengan teman, pasangan dan keluarga di tahun 2025.

Pentingnya Hubungan yang Kuat dengan Orang Sekitar untuk Kebahagiaanmu

Ilustrasi hubungan dengan teman. (freepik.com)

Hubungan yang sehat bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga bagaimana kamu dan orang-orang di sekitarmu saling mendukung, memahami, dan tumbuh bersama. Baik dengan teman, keluarga, atau pasangan, hubungan yang kuat bisa menjadi sumber kebahagiaan sekaligus tempat berlindung saat menghadapi kesulitan.

Namun, membangun hubungan yang berkualitas membutuhkan usaha dan kesadaran. Dengan memahami apa yang benar-benar dibutuhkan dalam hubungan, kamu bisa menciptakan koneksi yang lebih bermakna dan saling menguntungkan.

Baca Juga: 10 Tanda Hubungan Kamu Tidak Lagi seperti Dulu: Apa Saja?

Cara Mempererat Hubungan dengan Semua Orang

Ilustrasi hubungan harmonis dengan keluarga. (freepik.com)

1. Bikin Persahabatan jadi Lebih Seru

Kalau kamu merasa hubungan dengan teman mulai terasa hambar, cobalah menyegarkan kembali hubungan itu. Marisa G. Franco, seorang psikolog, menyebut cara ini sebagai “repotting”.

Misalnya, undang teman kerja ke acara yang kalian sama-sama sukai atau ajak teman happy hour untuk berjalan-jalan menikmati pemandangan. Aktivitas baru ini bisa membuka sisi lain dari hubungan kalian dan membuatnya terasa lebih hidup.

2. Kenali Tanda-Tanda "Yellow Flags" Saat Berkencan

Buat kamu yang sedang mencari pasangan, mungkin sudah jago mengenali “red flags” alias tanda bahaya. Tapi, ada juga “yellow flags” yang lebih halus dan sering terlewatkan.

Misalnya, apakah pasanganmu selalu berbicara buruk tentang mantan-mantannya? Atau, apakah orang-orang terdekatmu merasa ragu dengan hubungan barumu? Ini bukan alasan untuk langsung mengakhiri hubungan, tapi penting untuk dipertimbangkan sebelum melangkah lebih jauh.

Baca Juga: 7 Tips Jalin Hubungan Harmonis dengan Mertua: Dijamin Makin Disayang!

3. Gunakan Kalimat “Aku” untuk Komunikasi yang Lebih Baik

Dalam hubungan, sering kali konflik terjadi karena salah paham atau saling menyalahkan. Terapis pasangan menyarankan untuk menggunakan kalimat “aku” saat menyampaikan perasaan.

Contohnya, daripada berkata, “Kamu selalu main HP pas makan!”, coba ubah menjadi, “Aku merasa kesepian kalau kamu sibuk dengan HP pas kita lagi makan, dan aku butuh perhatianmu saat di meja makan.” Kalimat seperti ini terdengar lebih lembut dan membangun.

4. Hindari Ucapan yang Meremehkan Perasaan Orang Lain

Kadang, kita bingung harus bilang apa saat menemani orang yang sedang berduka. Tapi, mengucapkan “semua pasti ada alasannya” justru bisa membuat mereka merasa diabaikan.

David Kessler, ahli dalam topik kesedihan, menyarankan untuk menunjukkan empati dengan cara sederhana. Ucapkan, “Aku turut berduka,” atau bagikan kenangan indah tentang orang yang telah tiada. Kehadiranmu jauh lebih berarti daripada kata-kata yang terdengar klise.

5. Lakukan Evaluasi Hubungan Secara Berkala

Hubungan dengan pasangan tidak akan selalu sempurna. Menurut Terrence Real, seorang terapis keluarga, penting untuk sesekali mengevaluasi hubunganmu dengan pertanyaan sederhana: “Apakah aku mendapatkan cukup dari hubungan ini sehingga aku bisa menerima kekurangannya?”

Menerima kekurangan pasangan adalah bagian penting dari membangun hubungan yang langgeng dan penuh kasih.

6. Jangan Terlalu Membandingkan Kehidupan Seksual

Banyak orang merasa cemas tentang kehidupan seksual mereka karena sering membandingkan diri dengan orang lain. Tapi, menurut Lori Brotto, seorang psikolog, tidak ada standar “normal” dalam hal ini.

Daripada fokus pada seberapa sering, lebih baik tanyakan pada dirimu sendiri, “Apakah aku menikmati kehidupan seksualku?” Kebahagiaan dalam hubungan intim lebih tentang kualitas, bukan kuantitas.

7. Adakan Kumpul-Kumpul 

Dr. Ruth Westheimer, seorang terapis terkenal, menyarankan untuk tidak terlalu menghitung siapa yang lebih sering mengundang atau merencanakan acara.

Ambil inisiatif dan undang orang-orang terdekat untuk berkumpul, bukan karena kamu berharap balasan, tapi karena kamu menikmati momen kebersamaan itu. Kadang, kebahagiaan datang dari langkah kecil seperti ini.

Hubungan yang erat tidak terjadi begitu saja, mereka membutuhkan perhatian dan usaha. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas, kamu bisa memperkuat hubungan dengan orang-orang terdekatmu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com