INDOZONE.ID - Setiap hubungan spesial akan bermuara pada salah satu dari dua garis finis, yakni menikah atau putus.
Bagi yang berujung pada pernikahan, senyum lebar akan terpancar kala mereka membuka lembaran kehidupan baru sebagai suami dan istri.
Lantas, bagaimana mereka yang berakhir dengan putus alias perpisahan? Tentunya, ada rasa sakit luar biasa hasil dari perpisahan dua orang yang pernah saling mencintai.
Setiap orang yang berpisah, punya kisahnya masing-masing perihal bagimana mereka putus dengan pasangan.
Beberapa perpisahan, bahkan terlalu sakit untuk dikenang karena hubungan yang dijalani begitu bermakna.
INDOZONE akan menjelaskan kepada kamu, beberapa jenis putus yang paling menyakitkan.
8 Jenis Putus Paling Menyakitkan
1. Putus Lewat Pesan Teks
Bagi yang menjalin hubungan di era digital, kemungkinan besar kamu pernah mengalami putus lewat.
Terkadang, ini terasa melegakan karena kamu tidak perlu menghadapi percakapan canggung secara langsung.
Namun, di sisi lain, diputuskan lewat pesan teks bisa terasa seperti pukulan telak. Biasanya, ini terjadi ketika seseorang merasa tidak memiliki kewajiban untuk memberikan penjelasan lebih lanjut atau sekadar menghindari konfrontasi.
Baca Juga: 5 Zodiak yang Berpotensi Putus di Tahun 2025, Apa Saja?
2. Putus dengan Cara Ghosting
Ghosting adalah saat seseorang menghilang begitu saja tanpa kata-kata perpisahan. Ini mungkin salah satu cara putus yang paling menyakitkan, karena tidak ada kejelasan.
Kebanyakan orang lebih memilih mendengar alasan meski menyakitkan, daripada harus menghadapi keheningan tanpa penjelasan.
Studi dalam Journal of Social Psychology mengungkapkan, bahwa ghosting dapat memicu rasa sakit, seperti luka fisik.
Hilangnya komunikasi secara tiba-tiba, dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kesepian, dan bahkan trauma.
Baca Juga: 9 Tanda Pria Ingin Segera Putus dari Kamu: Waspadalah Para Wanita!
3. Putus dengan Keputusan Tegas dan Tanpa Basa-basi
Berbeda dengan ghosting, jenis perpisahan ini benar-benar final. Tidak ada drama, tidak ada alasan untuk kembali mengambil barang yang tertinggal, dan tidak ada komunikasi lebih lanjut.
Bahkan, kamu mungkin rela meninggalkan barang pribadi demi tidak lagi berinteraksi dengan mantan.
Jika kamu yang mengakhiri hubungan, keputusan ini bisa menjadi bentuk kebebasan. Akan tetapi, jika kamu yang ditinggalkan, ini bisa terasa seperti kehilangan yang mendadak dan sulit diterima.
4. Putus di Tempat Umum
Ini mungkin salah satu jenis perpisahan yang paling menyebalkan. Bertemu di tempat umum, seperti kafe atau restoran, membuat kedua pihak merasa tidak nyaman untuk bereaksi secara emosional.
Mau marah atau menangis pun canggung karena ada orang lain di sekitar. Menurut penelitian di 2023, perpisahan di tempat umum bisa lebih menyakitkan ketimbang perpisahan pada umumnya.
Penyebabnya adalah rasa malu dan keterkejutan yang muncul karena perhatian dari orang lain saat kalian mengakhiri hubungan.
5. Putus di Waktu yang Tidak Tepat
Pernahkah kamu merasa, bahwa waktu putus yang dipilih pasangan sangatlah buruk? Mungkin tepat sebelum ulang tahun, menjelang hari raya, atau bahkan di tengah acara penting.
Hal ini sering membuat seseorang merasa lebih sulit untuk menerima kenyataan. Sebab, seolah-olah momen yang seharusnya bahagia, berubah menjadi kenangan menyakitkan.
Namun, jika terus menunda putus demi menunggu momen lebih tepat, akhirnya akan selalu ada alasan untuk bertahan. Perasaan yang seharusnya terselesaikan malah semakin berlarut-larut.
6. Putus dengan Sahabat Sendiri
Berpisah dengan pasangan yang juga sahabat, adalah pengalaman menyakitkan. Ini tidak hanya kehilangan pasangan, tetapi seseorang yang sebelumnya menjadi tempat berbagi cerita dan dukungan.
Sebuah penelitian di 2012 menyebutkan, bahwa perpisahan dengan sahabat sering menimbulkan duka yang disebut sebagai disenfranchised grief, yaitu kesedihan yang tidak selalu dipahami atau divalidasi oleh orang lain. Sebab, hubungan yang putus bukan jalinan romantis biasa.
7. Putus dengan Cara Slow Fade
Perpisahan ini terjadi secara perlahan, tanpa ada pernyataan resmi, bahwa hubungan telah berakhir.
Komunikasi yang dulu intens mulai berkurang, pertemuan menjadi jarang, dan akhirnya kedua belah pihak berhenti berusaha.
Ini sering terjadi ketika salah satu atau kedua pihak merasa tidak lagi memiliki chemistry, tetapi enggan untuk mengakhiri hubungan secara langsung.
8. Putus dengan Alasan 'Terlalu Sibuk'
Alasan klasik "Aku terlalu sibuk sekarang," sering menjadi cara halus untuk mengatakan "Aku tidak tertarik lagi."
Biasanya, ini dilakukan oleh mereka yang takut berkomitmen atau merasa hubungan bukanlah prioritas utama saat itu.
Penelitian dalam Social Psychological and Personality Science menyebutkan, bahwa jika seseorang sering menggunakan alasan kesibukan untuk menghindari hubungan, bisa jadi ada masalah emosional yang lebih dalam untuk diselesaikan.
Setiap orang punya cerita perpisahannya masing-masing. Bahkan, mungkin saja, mereka mengalami perpisahan dengan cara yang berbeda-beda.
Namun, patut dipahami, bahwa perpisahan bukanlah akhir dari segalanya. Terkadang, perpisahan mungkin jalan terbaik bagi kamu untuk menjadi pribadi lebih baik lagi.
Dengan menjadi pribadi lebih baik, kamu akan bertemu orang yang tepat untuk membina rumah tangga indah di masa depan. Tetap semangat, para pejuang cinta di luar sana!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com