INDOZONE.ID - Cinta pertama begitu berkesan hampir untuk semua orang. Jika kamu berpikir hanya wanita yang sulit melupakan cinta pertamanya, mainmu kurang jauh.
Sebab, seorang pria juga sulit melupakan cinta pertamanya. Cinta pertama makin sulit dilupakan oleh pria, terutama tentang perpisahannya yang menyakitkan.
Rasa sakit makin terasa karena banyak kenangan indah bersama sang cinta pertama. Meski terlihat kuat, pria pun ternyata sulit move on dari cinta pertamanya.
Dalam sebuah penelitian yang dirilis oleh Social Science Journal, pria dan wanita merasakan dampak berbeda saat putus cinta.
Setelah putus cinta, wanita akan fokus pada penyembuhan dirinya. Di sisi lain, pria akan melanjutkan hidup.
Baca Juga: 8 Tips Move On Paling Jitu dan Ampuh, Dijamin Bisa Lupakan Mantan dengan Cepat!
Nah, saat melanjutkan hidup, pria justru terjebak dalam perasaan yang belum sepenuhnya dilupakan, alias susah move on.
Lantas apa alasan pria susah move on dari cinta pertamanya? Tenang, INDOZONE akan menjelaskannya kepada kamu.
5 Alasan Pria Susah Move On dari Cinta Pertamanya Menurut Psikologi
1. Pria Cenderung Mencari Pengalihan Hanya demi Terlihat Kuat
Ada stigma di masyarakat yang menyebutkan, pria dianggap lemah jika mengekspresikan emosi, seperti menangis. Stigma tersebut tidak berlaku untuk wanita.
Alhasil, pria mencari pengalihan, seperti mencari orang baru. Bahkan ada juga pria yang fokus ke hal lain, seperti pekerjaan dan hobi.
Namun, dalam proses pengalihan fokus tersebut, seorang pria belum selesai emosinya dengan cinta pertama. Meski disebut proses penyembuhan pria lebih cepat, dalam hatinya masih ada bekas cinta pertama.
Baca Juga: 16 Tanda Mantan Tak Akan Kembali kepadamu: Stop Galau, Yuk Move On!
Sementara itu, meski proses penyembuhan wanita dibilang lebih lama, mereka cenderung menyelesaikan permasalahan emosionalnya hingga tuntas. Jadi, ketika sudah move on, mereka benar-benar selesai dengan perasaan lamanya.
2. Cinta Pertama Gambaran Perasaan yang Kompleks
Saat merasakan cinta pertama, otak kita seperti dibanjiri dengan hormon dopamin (hormon kebahagiaan), oksitosin (hormon ketertarikan), dan serotonin (yang mempengaruhi suasana hati).
Kombinasi dari ketiga hormon ini tak jarang menciptakan euforia luar biasa dalam hidup seseorang. Padahal, perasaan jatuh cinta pertama kali itu terkesan rumit dan susah untuk dipahami.
Seseorang yang mengalami jatuh cinta kala remaja, prefrontal cortex berkembang sepenuhnya. Padahal, biasanya baru matang sekitar usia 20 tahun-an.
Wajar apabila perasaan cinta terasa lebih intens, lebih emosional, lebih impulsif, serta lebih menggebu-gebu. Sebab, pengalaman cinta pertama ini meninggalkan jejak emosional yang kuat di otak.
Pria maupun wanita cenderung akan selalu mengingat cinta pertamanya, baik itu perasaan senang maupun sedih.
3. Cinta dan Kehilangan Meninggalkan Jejak yang Sama Kuatnya
Hanya karena seorang pria sudah terlihat move on, bukan berarti mereka tidak pernah merasakan kehilangan.
Cinta dan kehilangan sama-sama meninggalkan jejak emosional yang kuat. Tidak sedikit dari pria, mungkin membawa kenangan cinta pertama mereka seumur hidup.
Pria masih bisa mengingat senyum, hingga momen-momen berharga yang membuat mereka merasa sempurna dengan cinta pertamanya.
Baca Juga: 16 Tanda Mantan Tak Akan Kembali kepadamu: Stop Galau, Yuk Move On!
Sebetulnya melupakan bukan menjadi tolok ukur, bahwa seorang pria sudah move on dari suatu hubungan lama. Terkadang, seorang pria bukan tidak bisa melupakan, tapi karena memang tidak mampu melupakan.
Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Sebut saja, karena hubungan tersebut banyak memberikan dampak baik dalam hidupnya, terlebih jika itu adalah cinta pertama.
4. Cinta Pertama Jadi Tolok Ukur Hubungan Selanjutnya
Bagi seorang pria, cinta pertama menjadi standar atau ekspektasi tentang bagaimana hubungan selanjutnya.
Meskipun seorang pria bisa move on dan beralih dengan orang baru, pengalaman cinta berikutnya kebanyakan tidak akan menimbulkan bekas kuat.
Hai ini tidak berarti mereka tidak mencintai pasangan barunya. Akan tetapi, cinta pertama meninggalkan jejak yang kuat di otak secara emosional.
Nah, bagi wanita jangan khawatir ya, cinta pertama dan cinta sejati tentu saja berbeda. Cinta sejati dapat tumbuh dari waktu ke waktu.
5. Pria Cenderung Tertutup soal Kesejahteraan Emosional
Sekarang adalah masa seorang pria juga berhak mengekspresikan sisi emosionalnya. Masyarakat seharusnya sudah terbuka dan tidak terlalu menghakimi kala seorang pria mengekspresikan perasaannya.
Mengekspresikan emosi dalam suatu hubungan itu sangatlah wajar untuk pria dan wanita. Belajar memproses, merelakan, melepaskan, dan sembuh dari patah hati, adalah suatu hal yang baik.
Bagi para pria, ingatlah siapa pun bisa move on dari cinta pertama mereka. Tataplah masa depan, lalu lanjutkan hidup bersama cinta sejati kamu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com