Rabu, 26 FEBRUARI 2025 • 05:47 WIB

7 Alasan Pria Bertahan dalam Hubungan yang Tidak Membuat Bahagia

Author

  Ilustrasi bertahan di hubungan yang tidak membuat bahagia. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Banyak pria baik yang sebenarnya ingin mengakhiri hubungan mereka, tetapi tetap bertahan meskipun mereka tahu bahwa pasangan mereka bukan orang yang tepat.

Mereka sadar bahwa hubungan ini tidak membuat mereka bahagia, tetapi tetap sulit bagi mereka untuk mengambil keputusan dan mengakhirinya.

Meskipun setiap hubungan memiliki dinamika yang berbeda, ada beberapa alasan umum mengapa pria baik sering kali memilih bertahan dalam hubungan yang tidak lagi membahagiakan mereka. Berikut di antaranya:

Penyebab Pria Bertahan di Hubungan yang Tidak Bahagia

Ilustrasi pria tidak bahagia. (freepik.com)

1. Takut Menyakiti Pasangan

Sebagian besar pria tidak ingin menyakiti perasaan wanita yang telah mereka jalani hubungan dengannya.

Mereka berusaha sebisa mungkin untuk menghindari menyebabkan rasa sakit, yang pada akhirnya justru membuat situasi semakin buruk.

Jika kamu termasuk dalam kategori ini, mungkin kamu mulai menarik diri sedikit demi sedikit, tidak lagi memberi perhatian seperti dulu, atau bahkan berharap pasanganmu yang mengambil inisiatif untuk mengakhiri hubungan.

Namun, cara ini justru membuat pasanganmu semakin terluka.

Daripada membiarkan rasa sakit itu berlangsung lama, lebih baik mengakhirinya dengan jelas agar keduanya bisa segera melanjutkan hidup.

Baca Juga: 5 Zodiak Wanita yang Paling Menarik Menurut Para Pria, Apa Saja?

2. Kenangan Indah di Masa Lalu

Ketika sudah menjalani hubungan cukup lama, pasti ada banyak kenangan indah yang sulit dilupakan.

Namun, hanya karena ada kenangan indah, bukan berarti hubungan tersebut masih layak dipertahankan.

Jika kamu menyadari bahwa cinta dalam hubungan ini sudah memudar, maka bertahan hanya karena masa lalu bukanlah pilihan yang bijak.

Lepaskan dan biarkan pasanganmu menemukan kebahagiaan bersama seseorang yang benar-benar mencintainya.

3. Enggan Memulai dari Nol Lagi

Banyak pria enggan kembali ke dunia kencan setelah putus.

Memulai hubungan baru, mengenal seseorang dari awal, dan kembali membangun kepercayaan adalah proses yang melelahkan.

Bahkan, ada yang tidak ingin melihat mantan mereka berkencan dengan orang lain.

Namun, bertahan dalam hubungan yang tidak membahagiakan hanya karena takut memulai dari awal bukanlah alasan yang cukup kuat.

Waktu yang sudah diinvestasikan dalam hubungan ini sudah berlalu dan tidak bisa dikembalikan. Jangan biarkan ketakutan akan masa depan menghalangimu untuk membuat keputusan yang benar.

Baca Juga: 12 Tipe Pria Toxic yang Bisa Menguras Mental dan Energimu, Waspada!

4. Terbiasa dengan Cara Merawat dari Pasangan Mereka

Beberapa pria tetap bertahan dalam hubungan bukan karena cinta, tetapi karena pasangan mereka merawat mereka dengan baik.

Wanita sering kali memiliki naluri untuk merawat orang yang mereka cintai, dan pria bisa merasa nyaman dengan perhatian tersebut.

Namun, jika alasan utama bertahan dalam hubungan adalah karena pasanganmu mengurus kebutuhan sehari-harimu, maka itu bukan hubungan yang sehat.

Belajarlah untuk mandiri dan berani menghadapi kehidupan sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

5. Kenyamanan dalam Kedekatan Fisik

Tak bisa dipungkiri, memiliki pasangan berarti memiliki akses mudah ke keintiman fisik.

Banyak pria yang masih menikmati aspek ini meskipun mereka sudah tidak mencintai pasangannya lagi. Pikiran untuk kehilangan kenyamanan ini bisa menjadi alasan mereka bertahan.

Namun, ini adalah bentuk egoisme. Jika kamu tidak lagi memiliki perasaan yang sama, maka mempertahankan hubungan hanya karena alasan fisik adalah ketidakadilan bagi pasanganmu

. Lebih baik jujur dan membiarkannya pergi daripada terus memberikan harapan palsu.

6. Takut Kehilangan Lingkaran Sosial

Sering kali, pasangan dalam hubungan memiliki lingkaran sosial yang sama, baik itu teman-teman atau komunitas tertentu.

Memutuskan hubungan berarti berisiko kehilangan akses ke lingkungan tersebut.

Beberapa pria takut akan dampak sosial dari perpisahan, terutama jika mereka memiliki banyak teman bersama atau aktivitas yang sering dilakukan bersama.

Namun, bertahan dalam hubungan hanya demi kenyamanan sosial bukanlah keputusan yang bijak.

Jika hubungan itu sudah tidak sehat, lebih baik menghadapinya dengan dewasa dan tetap menjaga hubungan baik dengan teman-teman yang benar-benar peduli padamu.

7. Tekanan dari Keluarga dan Teman

Jika keluarga dan teman-temanmu menyukai pasanganmu, maka mengakhiri hubungan bisa terasa semakin sulit.

Mungkin mereka menganggap pasanganmu sebagai orang yang sempurna dan mendorongmu untuk bertahan, atau mungkin kamu sendiri merasa berat untuk kehilangan kedekatan dengan keluarganya.

Namun, keputusan untuk tetap dalam suatu hubungan harus berdasarkan perasaanmu sendiri, bukan karena tekanan dari orang lain.

Jika kamu bertahan hanya untuk menyenangkan orang lain, maka pada akhirnya kamu yang akan menderita.

Pria baik sering kali mengalami dilema dalam mengakhiri hubungan yang tidak lagi membuat mereka bahagia.

Mereka takut menyakiti pasangan, tidak ingin kehilangan kenyamanan, atau merasa terikat dengan masa lalu.

Namun, bertahan dalam hubungan yang tidak membahagiakan hanya akan menyakiti kedua belah pihak dalam jangka panjang.

Jika kamu berada dalam situasi ini, tanyakan pada dirimu sendiri: Apakah bertahan adalah keputusan terbaik untuk kebahagiaan jangka panjangmu? Jika jawabannya tidak, maka sudah saatnya untuk mengambil langkah yang tepat dan melangkah maju.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Yourtango.com