Kamis, 20 MARET 2025 • 19:05 WIB

Waspada! Begini Cara Cek Kebocoran Gas di Rumah dengan Metode Sederhana

Author

Ilustrasi - gas elpiji subsidi tiga kilogram (ANTARA/HO/Pertamina)

INDOZONE.ID - Hadirnya gas menjadi salah satu peran penting di dalam rumah. Baik masyarakat daerah maupun kota sudah mulai memilih gas menjadi alat masak kebutuhan sehari-hari.

Apalagi pemerintah juga turut membantu kemudahan masyarakat dengan menghadirkan gas elpiji 3kg dengan harga yang terjangkau. Sehingga lebih mempermudah masyarakat untuk melakukan aktivitas masak-memasak.

Namun, hadirnya gas tidak sepenuhnya memberi kenyamanan bagi penggunanya. Hal ini dibuktikan karena rawannya kebocoran gas yang terjadi.

Kebocoran gas ini dapat disadari lebih awal dengan mencium aroma aneh dan bau yang tajam dari sekitar area tempat gas. Ada banyak hal sederhana yang juga dapat dilakukan untuk memastikan kebocoran gas tidak terjadi di rumah, diantaranya:

Baca Juga: Kawasan IMIP Dorong Energi Hijau Lewat PLTU Gas Buang PT DSI

1. Mendengarkan Suara Mendesis melalui Kompor

Hal sederhana ini dapat dilakukan setiap hari. Sewaktu kegiatan memasak dilakukan, sebaikanya pengguna peka terhadap suara disekitar, khususnya kompor.

Suara yang dikeluarkan tidak selalu bersifat keras namun dianggap berbahaya dan mengakibatkan ledakan. Biasanya suara mendesis yang ditimbulkan melalui kompor adalah pertanda terjadinya kebocoran gas.

Jika sudah menemui tanda seperti ini, sebaiknya pengguna menghentikan aktivitas masak sejenak lalu melakukan pengecekan detail terhadap tabung gas yang digunakan.

2. Api Berubah Warna

Umumnya warna api yang dikeluarkan melalui kompor berwarna biru. Namun tahukan kamu bahwa warna lain juga dapat timbul seperti kuning, jingga, hingga merah.

Perbedaan warna yang timbul dari biasanya dianggap menjadi ciri terjadinya kebocoran gas. Dengan memperhatikan jenis warna yang dikeluarkan melalui kompor menjadi cara sederhana yang dapat dilakukan setiap harinya di rumah.

Biasanya jenis warna tersebut menunjukkan terjadinya kebocoran gas yang lambat dan tentunya mengandung gas beracun. Sebaiknya jika menemukan perbedaan warna tersebut, pengguna diharapkan segera menghubungi petugas gas terdekat.

Baca Juga: Viral! Dua Petugas Damkar Bagikan Tutorial Padamkan Tabung Gas Terbakar dengan Gaya Kekinian di TikTok

3. Tagihan yang Tinggi

Menyadari cepatnya gas habis dari biasanya walaupun pemakaian tidak sering dilakukan menjadi cara sederhana yang dapat dilihat dan disadari lebih awal untuk menghindari kebocoran gas. Biasanya hal ini dapat terjadi karena adanya kebocoran gas yang tersembunyi.

Perubahan warna api pada kompor serta terdengarnya suara mendesis biasanya tidak terjadi pada kebocoran gas tersembunyi.

Sebaiknya pengguna membandingkan tagihan gas dengan pembayaran sebelumnya dan saat ini agar menyadari bahwa ada atau tidaknya terjadi kebocoran gas di rumah.

4. Uji Coba Menggunakan Air Sabun

Uji coba menggunakan air sabun kini sudah mulai banyak dilakukan oleh pengguna gas. Bahkan uji coba sabun ini sangat dianjurkan bagi pengguna pemula yang sebelumnya tidak mengetahui bagaimana mendeteksi terjadinya kebocoran gas.

Uji coba air sabun dapat dilakukan dengan mencampurkan air dengan satu sendok teh sabun lalu mengoleskan larutan ke permukaan yang terduga terjadinya kebocoran gas.

Lalu tunggu beberapa menit, jika terdapat gelembung berarti dipastikan adanya kebocoran gas.

Dari keempat cara sederhana tersebut, tentunya tidak sedikit pula pengguna yang masih ketakutan jika berhubungan dengan tabung gas.

Namun hal tersebut tidak dapat dibiarkan, karena terjadinya kebocoran gas dapat menimbulkan ledakan yang membahayakan banyak orang.

Setelah menemukan kebocoran gas, pengguna sebaiknya segera mematikan kompor, mencabut selang gas, dan membuka jendela serta pintu agar ventilasi lebih luas.

Jika menyadari terdapat kebocoran gas di rumah, sebaiknya pengguna tetap tenang dan berhati-hati dan segera menghubungi petugas gas terdekat.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amatan