INDOZONE.ID - Etika sosial terus berkembang seiring waktu. Perubahan norma sosial membuat beberapa aturan kesopanan tetap tidak berubah, seperti tidak memotong antrean, tidak menyela orang saat berbicara, atau selalu mengatakan "tolong."
Namun, ada kebiasaan lain yang dulu dianggap tidak sopan, tetapi kini sudah menjadi hal yang wajar, terutama dalam penggunaan teknologi.
Berikut adalah 11 hal yang dulu dianggap tidak sopan, tetapi sekarang sudah diterima secara sosial.
11 Perubahan Nilai Sosial di Masyarakat
1. Menggunakan Ponsel Saat Makan
Setiap keluarga memiliki aturan masing-masing tentang penggunaan ponsel saat makan.
Menggunakan ponsel saat makan bisa dianggap tidak sopan, tetapi kini lebih bisa diterima, tergantung situasinya.
Misalnya, menggulir ponsel saat makan malam romantis tentu berbeda dengan saat menikmati makanan di sofa sendirian.
Baca Juga: 5 Keterampilan Sosial yang Bikin Kamu Makin Menawan, Lebih dari Sekedar Penampilan
Namun, menurut terapis Leslie Rouder, terlalu fokus pada ponsel dapat menghilangkan esensi komunikasi yang sebenarnya, seperti kontak mata dan ekspresi tubuh.
Lebih dari 90% komunikasi bersifat non-verbal, sehingga lebih baik menjauhkan ponsel saat makan bersama untuk benar-benar terhubung dengan orang lain.
2. Menggunakan Emoji dalam Email Kerja
Generasi muda, terutama Gen Z, tidak ragu menyisipkan emoji dalam email pekerjaan mereka, meskipun atasan dari generasi sebelumnya mungkin tidak menyukainya.
Evolusi norma masyarakat membuat penggunaan emoji dalam komunikasi profesional menjadi lebih dapat diterima.
Penelitian menunjukkan bahwa emoji dapat meningkatkan kejelasan dan efektivitas komunikasi.
Namun, penggunaannya tetap harus disesuaikan dengan budaya perusahaan dan audiens yang dituju.
Menggunakan emoji dengan rekan kerja bisa menciptakan suasana lebih santai, tetapi lebih baik menghindarinya saat berkomunikasi dengan atasan.
3. Lebih Memilih Mengirim Pesan daripada Menelepon
Di era smartphone, mengirim pesan dianggap lebih sopan dibandingkan menelepon langsung.
Sejak tahun 2005, jumlah pesan teks yang dikirim telah melampaui panggilan telepon, dan tren ini terus berlanjut.
Banyak orang menganggap pesan teks sebagai cara komunikasi yang lebih praktis dan tidak mengganggu, kecuali dalam situasi tertentu, seperti saat berkendara.
Pergeseran nilai sosial telah membuat kebiasaan ini lebih diterima dibandingkan menelepon tanpa pemberitahuan.
4. Tidak Berjabat Tangan
Sebelum tahun 2020, berjabat tangan adalah standar saat bertemu orang baru. Namun, pandemi mengubah aturan ini.
Sekarang, menolak berjabat tangan bukan lagi dianggap tidak sopan, melainkan lebih sebagai preferensi pribadi.
Menurut pakar etiket Margaret Page, norma sosial berubah untuk menciptakan kenyamanan bagi semua orang.
Jika tidak ingin berjabat tangan, cukup sampaikan dengan sopan dan gunakan bahasa tubuh yang ramah agar lawan bicara tidak merasa tersinggung.
5. Mengabaikan Tamu Tak Diundang
Dulu, mengetuk pintu rumah seseorang tanpa pemberitahuan bukanlah hal aneh. Namun, di era komunikasi digital, tidak semua orang nyaman menerima tamu tanpa janji.
Kini, mengabaikan tamu yang datang tanpa pemberitahuan dianggap sebagai bentuk menjaga batasan pribadi, bukan tindakan tidak sopan.
6. Tidak Langsung Membalas Pesan
Membiarkan pesan tidak dibalas seketika dulu dianggap tidak sopan, tetapi sekarang lebih bisa diterima, bahkan menjadi bentuk self-care.
Menetapkan batasan dalam berkomunikasi membantu menjaga kesehatan mental dan fokus pada hal yang lebih penting.
Menurut Jenna Banks, penulis buku I Love Me More, terlalu sering membalas pesan bisa mengganggu keseimbangan hidup dan produktivitas.
Oleh karena itu, tidak perlu merasa bersalah jika memilih untuk membalas pesan sesuai waktu yang nyaman.
7. Berpakaian Santai ke Kantor
Dunia kerja semakin fleksibel, termasuk dalam hal berpakaian. Jika dulu pakaian formal seperti setelan jas adalah standar, kini pakaian kasual lebih diterima.
Sebuah survei Gallup menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja Amerika lebih sering mengenakan pakaian bisnis kasual atau bahkan pakaian sehari-hari ke kantor.
Hal tabu jadi sopan karena adanya perubahan budaya kerja yang lebih santai dan fleksibel.
8. Menghapus atau Memblokir Orang di Media Sosial
Dulu, menghapus pertemanan atau memblokir seseorang di media sosial dianggap kasar.
Sekarang, tindakan ini lebih dipahami sebagai cara melindungi kesehatan mental dan membatasi interaksi yang tidak diinginkan.
Menjaga kebersihan daftar teman di media sosial adalah bentuk perlindungan diri dari konten yang mengganggu atau hubungan yang tidak lagi relevan.
9. Menggunakan Headphone di Tempat Umum
Dulu, mengenakan headphone di tempat umum bisa dianggap sebagai tanda tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Namun, di era digital, ini lebih dipahami sebagai kebiasaan sehari-hari.
Menggunakan headphone bukan berarti seseorang ingin bersikap kasar, tetapi lebih sebagai cara untuk tetap fokus atau menikmati waktu sendiri.
10. Menggunakan Aplikasi Kencan
Dulu, mencari pasangan melalui aplikasi kencan dianggap tidak biasa, bahkan tabu. Sekarang, itu adalah cara yang umum digunakan untuk bertemu orang baru.
Baca Juga: Potensi Gen Z yang Sering Diabaikan, Padahal Bisa Bawa Perubahan Besar
Banyak pasangan yang bertemu dan menjalin hubungan serius melalui aplikasi kencan, sehingga hal ini tidak lagi dipandang sebelah mata.
11. Mengungkapkan Pendapat di Media Sosial
Berbicara secara terbuka di media sosial tentang isu-isu sosial atau pengalaman pribadi dulu bisa dianggap berlebihan.
Kini, media sosial menjadi platform untuk berbagi pemikiran dan memperjuangkan perubahan.
Selama dilakukan dengan etika yang baik, menyuarakan pendapat di media sosial lebih diterima dalam budaya modern.
Perubahan norma sosial adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Hal-hal yang dulu dianggap tidak sopan kini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Selama dilakukan dengan kesadaran dan mempertimbangkan konteks serta audiens, banyak dari kebiasaan ini tidak lagi dianggap sebagai pelanggaran etika, melainkan sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan zaman.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com