INDOZONE.ID - Pancasila dapat dimaknai dengan membaca puisi-puisi yang menggambarkan tentang sila Pancasila.
Puisi mengenai Pancasila bisa menyadarkan kita betapa pentingnya keberadaan dasar negara ini.
Melalui Pancasila pula, kita dapat mengingat peran kita sebagai bangsa Indonesia.
Nah, INDOZONE punya beberapa puisi pendek dan panjang tentang Pancasila mulai dari 2, 3, dan 4 bait.
Puisi Pendek tentang Pancasila
Tak perlu panjang-panjang, cukup membaca puisi tentang Pancasila pendek untuk mengerti dan memahami makna dari butir-butir Pancasila.
1. Garudaku Akan Bangun
Oleh: Daffa
Inilah Indonesia
Yang memakai Pancasila
Yang berani terbang dengan sayap garudanya
Tapi apa?
Perbedaan selalu kau cela
Kebenaran hanya diklaim oleh golonganmu saja
Namun Garudaku tak akan diam
Siap melawan yang merasa dirinya adalah Tuhan
Seolah-olah menyalahkan sang pencipta perbedaan
Dan Pancasila akan kokoh sampai akhir zaman
2. Pancasila
Oleh: Gamal Bachri Syamsul
Pancasila itu peta harta Indonesia
Arahkan bangsa di deras arus dunia
Naik mendaki kalam Ilahi
Cari mencari arti toleransi
Atau keadilan dengan cara berbagi
Saling menjaga dan tetap berkarya
Ikhlas berjuang demi cita dan cinta
Lakukan saja apa yang kita bisa
Arah Pancasila bajik bijak adanya
3. Pancasila Dasar Negara
Oleh: Maria Estie Syauta
Pancasila dasar negara
Lima prinsip pemersatu bangsa
Ragam budaya, suku dan agama dinaunginya
Dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Di setiap sila sarat dengan makna
Masihkah kita mengingatnya?
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Semua sila punya arti
Jika kita pahami dan selami
Pancasila dasar negara
Adalah kebanggaan kita
Tanamkan nilai-nilainya di hati setiap anak bangsa
yang cinta Indonesia
4. Pancasila Sakti
Oleh: Ali Musri Syam Puang Antong
Tak ada yang meragukan segala hal
Yang ada padanya
Kedigdayaannya
Keparipurnannya
Sejak awal kelahiran
Ia tumbuh dan berkecambah
Bertunas dan berakar
Pada setiap ladang di nusantara
Setiap kita adalah petani
Dan ia adalah pupuk alami yang menyuburkan
Setiap kita adalah nelayan
Dan ia adalah laut yang maha luas
Setiap kita adalah buruh
Dan ia adalah borjuis yang dermawan
Ia adalah pancasila
Hulu dari segala kearifan
Muara dari setiap keragaman
Menjelma Bhinneka Tunggal Ika
Pancasila telah sakti sejak lahirnya
Sebab ia lahir dari rahim negeri para pendekar, pemikir dan pendoa
Di ekstrak dari saripati semesta, oleh orang-orang terpilih, alim dan bijaksana,
Lalu menjadi pandangan dan falsafah bangsa
Puisi Mengenai Pancasila
Puisi tentang Pancasila yang mengkritisi pemerintah dan kebijakan yang sedang berlaku, bisa dijadikan pilihan untuk dimusikalisasi.
5. Di mana Pancasila?
Oleh: Afriza Firmandani
Ke mana semangat suci Pancasila?
Hilangnya lenyap ditelantarkan masa
Buktinya ada pada mata kepala rakyat sendiri
Nilai Ketuhanan seakan tak percaya tuhan
Nilai Kemanusiaan menjadi kebinatangan
Nilai Persatuan menjelma perpecahan
Dan Kerakyatan hanya dusta apabila yang berkuasa berbicara
Nilai Keadilan? Itu hanyalah mitos!
Dipertanyakan kembali
Di mana jadi diri bangsa?
Saat dahulu kala semangatnya nyata
Tertanam dalam setiap warga negara
Perjuangan tiada matinya
Tapi sekarang apa?
Ke mana nilai-nilai Pancasila?
Apa itu Pancasila?
Hanyalah pedoman dalam jati diri warga negara
Ataukah hanyalah dasar negara sebagai formalitas belaka?
6. Menembus Nirwana
Oleh: Komandanjen
Pada fajar yang telah menyingsing tinggi
Pada nirwana yang memiliki warna indah
Kau kepakkan sepasang sayapmu menembus nirwana
Garuda, dengan perisaimu sebagai lambang negara
Namamu terpatri indah di negara
Kau memiliki Pancasila sebagai dasar negara
Dengan lima sila yang senantiasa diingat oleh warga
Garuda, tubuhmu yang perkasa memiliki arti tiada tara
Engkau memiliki paras elok bak Jamrud Khatulistiwa
Kami memang tak tahu engkau berada di mana
Tetapi namamu setia melekat di jiwa
Garuda
Burung paling indah di negara
Terbang bebas membawa Sang Saka
Bebas menari membawa nama negara
Kami, Anak Bangsa menitipkan salam
"Terbanglah tinggi tuk menggapai mimpi"
7. Pemerintahan Rayap
Aku melihat pemerintahan rayap
Hilir mudik, sibuk menggerogoti
Perabot milik warga
Yang terlalu lelap di dalam rumah
Ada lemari yang dipatahkan kakinya
Ceting yang dimakan setengah
Nyiru yang dilubangi
Bahkan pada pojok tempat tidur
Dibawanya setengah serpihan
Ke dalam sarang sang pimpinan
Sebagian lagi disimpan sendiri
Dan sebagian lagi untuk dibagi-bagi
Dan semalam, aku melihat republik rayap
Sedang menggerogoti tameng pancasila
Yang menggantung di dada garuda
Di tengah foto presiden dan wakilnya
8. Cahaya Dalam Gelap
Oleh: Bernando
Di awal yang gelap terbentang waktu
Berkilau cahaya merintis jalan yang jita
Dalam gemuruh sejarah lahirlah Pancasila
Di alun-alun keadilan bendera harapan terkibas
Di rimba kegelapan nyala cahaya merayap
Berarti wajah kebenaran, memancar ke hati yang tegap
Pada malam yang sunyi, merajut mimpi dalam rindu
Tersuratlah garis tangan, Pancasila panglima yang suci
Ketuhanan yang Maha Esa, nyala abadi di relung jiwa
Menyiratkan cinta mengalir dalam doa dan puja
Kemanusiaan yang adil dan beradab, jalinan kasih yang abadi
Merajut persatuan dalam perbedaan, dalam setiap detik yang dirayakan
Persatuan Indonesia, gemintang di langit biru
Menyatukan warna, melukis keindahan dalam perjuangan yang tiada arah itu
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
Suara rakyat terdengar, membangun negeri dalam harmoni
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Menghapuskan belenggu ketidakadilan, menciptakan kehidupan yang sejahtera
Pancasila, lagu cinta Indonesia melodi kehidupan
Melodi kehidupan menyatukan dalam kebenaran dan keberagaman
Puisi Panjang tentang Pancasila
Merayakan Hari Lahir Pancasila atau Hari Kesaktian Pancasila, tak ada salahnya membaca puisi Pancasila yang panjang dan menyentuh hati seperti berikut:
9. Makna Lima Silanya
Oleh: Naya Milanisti
Untukmu wahai idealisme
Gagasan yang tinggi, pijakan kuat penopang negara
Patriot yang kau tuju sampai Ibu Pertiwi
Tersenyum manis, tiada dasar yang tidak melandasi
Kami adalah penerus perjuangan mereka
Kaulah pusat pembentuk hukum yang berkuasa
Membuat kami teratur dalam menjalankan negara tercinta
Sebait singkat dalam silamu
Memiliki makna yang luas nan berilmu
Hariku yang dipenuhi hakikatmu
Dihiasi indah oleh norma penyejuk jiwa
Kini hanya kenangan
Saat syair dalam dada mulai dilupakan
Menjadikan anak bangsa terjerumus dalam kegelapan
Tak ada persatuan, tak ada kejujuran
Yang ada hanya kemunafikan
Di antara kami yang mencari jalan
Berharap kau bersinar pancarkan keadilan
Memecahkan segala urusan, demi kemakmuran
Pemuda-pemudi Indonesia
Teruslah berjuang menjunjung tinggi nama negeri
Meneriakkan menjalankan lima dasarnya
Satu pedomanmu, Pancasila
Satu pedomanku, Pancasila
10. Sang Garuda Baik-Baik Saja?
Oleh: Misbahul Wani
Dalam sayap elok mengembang
Tersembunyi sejarah panjang
Garuda, simbol agung bangsa
Melambung di angkasa Pancasila
Dulu engkau dilahirkan
Dari luka, darah, dan perjuangan
Lima sila menjadi tiang
Bagi rumah besar yang kita bangun
Namun, adakah kau baik-baik saja?
Di tengah arus global yang deras
Di antara suara-suara yang meretas
Persatuan yang kau jaga dengan tegas
Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa
Mengajarkan kita arti suci doa
Namun kini apakah kita masih peka
Terhadap keberagaman yang kian renta?
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Meminta kita untuk selalu mengingat
Bahwa setiap insan punya hak dan martabat
Apakah masih kita junjung dengan sepenuh minat?
Sila ketiga, Persatuan Indonesia
Menyatukan kita dalam bendera satu warna
Tetapi apakah kita lupa
Bahwa kebhinekaan adalah kekuatan kita?
Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
Mengajarkan musyawarah dalam setiap keputusan
Namun kini adakah kita masih mengutamakan
Kepentingan bersama dalam setiap tindakan?
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengimpikan sejahtera untuk semua
Tapi adakah keadilan sudah merata
Di seluruh pelosok nusantara?
Garuda, dengan sayapmu yang perkasa
Jawablah, adakah kau baik-baik saja?
Dalam setiap langkah kita bernegara
Mari renungkan, adakah kita setia pada Pancasila?
Pada hari lahirmu, kami merenung
Menakar janji dan semangat yang tak pernah luruh
Garuda, dengan hati kami bertanya
Adakah kita benar-benar telah menjaga?
Untukmu, Sang Garuda
Dalam setiap kepakmu yang megah
Mari kita berikrar bersama
Menjaga Pancasila dengan jiwa merdeka
Selamat Hari Lahir Pancasila
Semoga kau selalu berjaya
Di bumi pertiwi, dalam damai sentosa
Sang Garuda, semoga kau selalu baik-baik saja
Itulah kumpulan puisi yang berkaitan tentang Pancasila. Mana nih puisi yang paling kamu suka?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: