Angka kejahatan menjelang lebaran biasanya meningkat dan pola ini berulang tiap tahun. Data Pusat Informasi Kriminal Nasional Polri menunjukkan dari tahun ke tahun angka kejahatan menjelang lebaran selalu meningkat.
Pemicu kasus kriminal meningkat karena beberapa faktor seperti tuntutan kebutuhan hidup semakin tinggi pada Hari Raya dan maraknya perputaran uang yang cukup tinggi di masyarakat. Tak ayal, sejumlah individu nekat melakukan tindakan kriminal karena kepepet dan melihat peluang.
Berdasarkan pola yang sudah terjadi secara berulang, berikut kasus kriminal yang marak jelang lebaran.
Hati-hati saat ingin meninggalkan rumah dan mudik, perhatian secara keseluruhan, taruh barang-barang berharga di tempat yang aman dan kalau bisa aktifkan CCTV untuk mengecek keadaan rumah saat ditinggal.
Waspadalah dan selalu berhati-hati melihat keadaan sekitar, jika ada yang mencurigakan bisa teriak atau segera menghubungi polisi terdekat.
Modus pelaku biasanya mengajak ngobrol calon korban lalu menepuk bahunya. Dengan metode ini korban akan merasa linglung dan tidak sadar jika pikirannya tengah dikontrol. Korban akan menyerahkan barang-barang berharganya dan menuruti semua perintah pelaku.
Biasanya, pelaku memanfaatkan momen saat penumpang berdesakan di dekat pintu. Pelaku akan memanfaatkan momen dengan mengambil barang seperti tas atau dompet.
Jadi, waspadalah selalu di manapun kamu berada, terutama saat musim mudik dan menjelang lebaran, karena akan selalu ada celah untuk para pelaku kejahatan melakukan aksinya.
Pemicu kasus kriminal meningkat karena beberapa faktor seperti tuntutan kebutuhan hidup semakin tinggi pada Hari Raya dan maraknya perputaran uang yang cukup tinggi di masyarakat. Tak ayal, sejumlah individu nekat melakukan tindakan kriminal karena kepepet dan melihat peluang.
Berdasarkan pola yang sudah terjadi secara berulang, berikut kasus kriminal yang marak jelang lebaran.
1. Pencurian
Menjelang lebaran ada banyak masyarakat yang melakukan ritual mudik. Pencuri kerap beraksi di rumah kosong yang ditinggal oleh pemiliknya. Oleh karena itu jika kamu ingin mudik, koordinasi dan beritahu ke pak RT dan tetangga setempat. Bisa juga koordinasi dengan pihak kepolisian atau security daerah rumah.Hati-hati saat ingin meninggalkan rumah dan mudik, perhatian secara keseluruhan, taruh barang-barang berharga di tempat yang aman dan kalau bisa aktifkan CCTV untuk mengecek keadaan rumah saat ditinggal.
2. Perampokan
Perampok banyak beraksi menjelang lebaran. Target korbannya biasanya mengincar nasabah bank yang mencairkan uang dalam jumlah besar dan biasanya juga mengincar curanmor (pencurian motor).Waspadalah dan selalu berhati-hati melihat keadaan sekitar, jika ada yang mencurigakan bisa teriak atau segera menghubungi polisi terdekat.
3. Hipnotis
Bagi kamu yang mudik dengan kendaraan umum, selalu tingkatkan kewaspadaan akan sekitar. Pelaku kejahatan hipnotis kerap mengincar pemudik yang terlihat kelelahan dan sendiri.Modus pelaku biasanya mengajak ngobrol calon korban lalu menepuk bahunya. Dengan metode ini korban akan merasa linglung dan tidak sadar jika pikirannya tengah dikontrol. Korban akan menyerahkan barang-barang berharganya dan menuruti semua perintah pelaku.
4. Dibius
Saat mudik dengan kendaraan umum, berhati-hatilah dengan keadaan sekitar. Hindari menerima tawaran makanan atau minuman dari orang yang tidak dikenal. Pelaku biasanya mencampurkan obat bius ke dalam makanan atau minuman.5. Turun dari kendaraan
Tiba di stasiun atau terminal tujuan, bukan berarti kamu sudah bisa tenang. Justru saat kendaraan berhenti dan para penumpang turun, di sinilah para pencopet siap beraksi.Biasanya, pelaku memanfaatkan momen saat penumpang berdesakan di dekat pintu. Pelaku akan memanfaatkan momen dengan mengambil barang seperti tas atau dompet.
Jadi, waspadalah selalu di manapun kamu berada, terutama saat musim mudik dan menjelang lebaran, karena akan selalu ada celah untuk para pelaku kejahatan melakukan aksinya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: