Kamis, 16 APRIL 2020 • 16:09 WIB

Cerita Para Ibu di Masa Karantina Pandemi Virus Corona: Campur Aduk!

Author

Ilustrasi ibu dan anak. (Pexels/Daria Shevtsova)

Menerapkan physical distancing saat pandemi virus corona selama satu bulan membuat perubahan perilaku pada masyarakat. Kekhawatiran dan kebosanan menjadi hal yang paling utama dirasakan oleh masyarakat di seluruh penjuru negeri.

Ini adalah sebuah tantangan sekaligus waktu untuk instropeksi diri. Begitu banyak dampak negatif yang diberikan pandemi virus corona. Namun bukan berarti, tidak ada sedikit pun hal positif yang bisa  dirasakan.

Sebagian masyarakat, terutama kaum ibu mengaku lebih mindfull dengan adanya kejadian ini. Ibu merasa ada sepotong kebahagian dari kebijakan #DiRumahAja. Di mana, hubungan antar anggota keluarga menjadi lebih berkualitas.

Istri dengan suami, orangtua-anak, kakak-adik, mengalami perubahan yang sangat baik. Ini dikarenakan adanya aktivitas berulang secara bersamaan dalam waktu yang panjang.

Sebuah penelitian yang dilakukan Orami sebuah platform digital khusus ibu dan anak, Kamis (16/4/2020), mengungkapkan sekitar 35 persen pasangan mengaku lebih romantis dan intim selama masa karantina di rumah.

Sedangkan 7 persen lainnya mengaku kerap mengalami pertengkaran akibat kejenuhan dan intensitas bertemu. Perasaan menjadi campur aduk, antara senang dan sedih.

Ilustrasi ibu dan anak. (Pexels/Pixabay)

Selain itu persentase juga ditunjukkan pada ibu pekerja yang harus membagi waktu antara mengurus rumah dan menyelesaikan pekerjaan kantor sebanyak 53 persen, sebanyak 48 persen ibu lainnya mengaku memiliki waktu berkualitas dengan anak, dan 35 persen merasa senang selama di rumah karena bisa menyalurkan hobi seperti memasak, menonton film sampai membuat sesuatu hal yang baru.

Para ibu yang mengalami dampak pandemi ini juga mengungkapkan tugas rumah menjadi lebih berat karena seluruh anggota berada di waktu yang sama. Namun, keluhan tersebut bisa dipatahkan dengan kebersamaan yang sukar didapatkan pada waktu sebelumnya.

Cerita ibu di masa isolasi ternyata nggak sampai di situ saja. Ibu juga harus berjibaku dengan minimnya kebutuhan rumah tangga, tingginya harga bahan baku serta ketidakstabilan ekonomi saat ini.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: