Dampak pandemi Covid-19 telah sampai pada kejadian yang menyentuh rasa kemanusiaan. Seperti yang dialami seorang perempuan cilik berusia 5 tahun, yang meninggal kelaparan akibat lockdown.
Sonia, keluarga dari desa Nagla Vidhichand, blok Barauli Aheer, Agra, India itu sempat mengalami diare dan demam.
Seperti dilansir India Times, sejak India menetapkan lockdown, masyarakat harus kehilangan pekerjaan dan tak mampu menopang kebutuhan hidupnya. Akibatnya terjadi kelaparan dan permintaan bahan makanan yang meningkat, termasuk keluarga Sonia.
Kematian gadis cilik yang berasal dari tersebut membuat banyak pihak bersimpatik. Namun saat dikonfirmasi ke pemerintahan Agra, mereka menyebut Sonia meninggal karena diare dan demam, bukan kelaparan. Pemerintah bahkan telah menyediakan hampir 100 kilogram bahan makanan untuk keluarga Sonia.
Sheela Devi, sang ibu hanyalah pekerja upahan harian, sementara ayah Sonia tidak mampu bekerja karena penyakit pernafasan yang dideritanya. Selama lockdown berlaku, ia tidak bekerja selama satu bulan dan tidak memiliki makanan sedikit pun. Melihat kondisi itu, beberapa tetangga sempat memberi bantuan. Namun setelah itu, mereka masih kesulitan untuk makan hingga membuat Sonia jatuh sakit dan demam.
Karena tak mampu membeli makan dan obat-obatan, Sonia akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 21 Agustus 2020 lalu. Kondisi keluarga Sonia makin memprihatinkan karena mereka tidak memiliki kartu jaminan yang diberikan oleh pemerintah.
Listrik di rumahnya bahkan terpaksa diputus setelah tak bisa membayar tagihan sejumlah 7.000 rupe. Setelah kabar kematian Sonia ramai diperbincangkan, kini keluarganya sudah mendapat kartu jaminan dan persediaan makanan hampir 100 kilogram dari pemerintah.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: