Adalah Mbah Jumiyo, kakek 70 tahun yang berhati mulia. Setiap harinya, ia berkeliling di sekitar Alun-alun Kidul, Yogyakarta dengan sepeda tuanya menjajakan es jadul. Harga es jadul yang dijual oleh Mbah Jumiyo sangat murah yaitu Rp2 ribu.
Penghasilan Mbah Jumiyo mungkin memang tidak banyak atau pas-pasan. Namun, hal tersebut tidak menghalanginya untuk berbagi dengan anak yatim. Salutnya, di usianya yang sudah senja, ia masih tetap semangat berjualan. Alasannya tidak ingin merepotkan anak dan cucu.
Di sepedanya, Mbah Jumiyo menempelkan kertas bertuliskan 'khusus anak yatim gratis'. Dia ingin anak yatim bisa menikmati es jadul yang dibuat dengan alat seadanya tersebut.
Mbah Jumiyo bercerita bahwa istrinya selalu mengingatkan dirinya agar tidak lupa bersedekah.
Baca juga: Momen Bocah 7 Tahun yang Akhirnya Bisa Melihat Warna Untuk Pertama Kalinya, Bikin Terharu
“Ya memang saya itu jualan, agar di usia senja gak ngerepotin anak cucu. Tapi selain itu ada yang terpenting lagi, yaitu sedekah. Istri saya yang suka ngingetin: jangan lupa nanti es-nya digratisin buat anak yatim,” kata Mbah Jumiyo seperti yang dikutip INDOZONE dari Kitabisa.com.
Selain bagi-bagi es jadul gratis ke anak yatim, Mbah Jumiyo juga selalu menyisihkan uangnya untuk dibelikan Alquran dan Iqra. Kitab suci itu nantinya akan disumbangkan ke Tempat Pendidikan Alquran dekat rumahnya.
Namun, sejak pandemi dan musim hujan, es jadul Mbah Jumiyo sepi pembeli. Karena itu, tak jarang es jadul yang jualnya masih tersisa meski sudah berjualan hingga malam hari.
Karena itu, netizen diajak memberikan donasi untuk Mbah Jumiyo. Dengan donasi tersebut, Mbah Jumiyo bisa tetap bersedekah.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: