Senin, 24 JANUARI 2022 • 11:25 WIB

Berkat Penjaga Kantin, Atlet Indonesia Ini Sukses Buka Toko Sport di Paris

Author

Miming, atlet badminton Indonesia yang berjaya di Eropa (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Paris, Prancis, adalah kota tujuan wisata paling populer di dunia. Ada banyak destinasi wisata populer di Paris, yang wajib kamu kunjungi. Pertama sudah pasti Menara Eiffel, lalu Arch de Triomphe atau Gapura Kemenangan yang berdiri megah di Place de l'Étoile.

Terakhir, Museum Louvre, sebuah museum terbesar di dunia, dan memiliki koleksi paling lengkap dari seluruh dunia. Salah satu yang menarik dari museum ini adalah Piramida Louvre yang terbuat dari kaca dan besi besar.

Setiap tahunnya, Paris didatangi oleh 30 juta pengunjung asing. Tentu saja, potensi wisata yang luar biasa ini, mendorong banyak orang untuk membuka toko atau resto.

Toko olah raga milik Miming di Paris (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Enggak terkecuali seorang Warga Negara Indonesia, bernama Agus Miming, atau biasa disapa Miming. Ia mendirikan sebuah toko olah raga, di pusat mode dunia, Paris.

Miming adalah atlet dan pelatih badminton atau bulu tangkis asli Purwokerto, Jawa Tengah, yang kemudian mengadu nasib di Kota Mode Dunia, Paris.

Tampak depan toko milik Miming (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Toko alat olah raganya, enggak hanya menjual perlengkapan olah raga bulu tangkis saja, tapi juga perlengkapan cabang olah raga lainnya. 

Perjalanan panjang membawa Miming mengadu nasib ke Paris. Bahkan, ada peran penting penjaga kantin di Bandung, Jawa Barat, yang akhirnya membuat Miming berjaya di Eropa.

Miming kini fokus jadi pelatih badminton (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Miming kecil mengawali bakat badmintonnya sejak usia dini. Ia sudah mahir bermain bulu tangkis sejak usia enam tahun. Usia 10 tahun, Miming mendapat tawaran masuk ke tiga klub badminton ternama, yakni di Jakarta, Kudus dan Tasikmalaya, di klub milik pebulu tangkis Susi Susanti. Atas saran pelatihnya, Miming kecil memilih masuk ke klub di Kudus, Jawa Tengah.

Karirnya moncer, di tahun 1991 silam, atau saat usianya 11 tahun, Miming mendapat kesempatan berlatih di PB Djarum, tanpa tes. Namun di saat karirnya yang tengah cemerlang, Miming yang kala itu berusia 16 tahun memilih gantung raket dan melanjutkan sekolah di Cimahi dan kuliah di Universitas Padjadjaran. 

Miming kemudian fokus bekerja kantoran di Bandung, Jawa Barat.

Sebenarnya, saat bekerja, tawaran untuk masuk ke klub bulu tangkis masih berdatangan, namun Miming menolaknya karena ingin mengejar karier. Namun sesekali, Miming masih bermain bulu tangkis di sebuah Gelanggang Olah Raga (GOR) di Bandung.

Aksi Miming kala bertanding (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Nasib orang enggak ada yang tahu. Meski enggak berniat jadi atlet lagi, Miming malah berangkat ke Jerman, untuk jadi atlet sekaligus pelatih bulu tangkis di sana.

Miming ingat benar, salah satu yang berjasa membawanya ke Jerman adalah penjaga kantin di GOR tempatnya biasa latihan. Kala itu, sang penjaga kantin kedatangan atlet bulu tangkis Indonesia dari Jerman, bernama Thera, yang mencari bibit atlet Tanah Air untuk ia ajak ke Jerman.

Penjaga kantin tersebut merekomendasikan Miming kepada Thera. Singkat cerita, karena Thera melihat potensi Miming yang begitu besar, keduanya berangkat ke Jerman 2003 silam, dan membuktikan pada ‘dunia’ bahwa atlet Indonesia bisa.

Miming kerap meraih tropi dalam sejumlah turnamen (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Di Jerman, Miming ikut serta dalam Italia Open, Swiss Open dan kejuaraan lainnya, dengan prestasi yang cemerlang.

Sebelum masa kontraknya habis di klub Jerman, Miming akhirnya ke Belanda, melanjutkan karier bulu tangkisnya. Selesai masa kontrak di Belanda, 2005 silam Miming memutuskan pindah ke klub di Prancis, dan tinggal Paris, sebagai atlet dan pelatih.

Miming fokus di toko olah raga miliknya (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Miming akhirnya total menjadi pelatih bulu tangkis di Paris, pada 2012 silam.

Ketika ditemui Tim IDZ Creators, Miming berkisah kalau ternyata bulu tangkis di Eropa merupakan olah raga favorit di sekolah-sekolah, menggeser popularitas olah raga basket. Kompetisi bulu tangkis pun sudah banyak di Paris. Baik kompetisi bagi pemula maupun yang pro.

Suasana di dalam toko olah raga milik Miming di Paris (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Karena kecintaannya pada olah raga yang mendarah daging, Miming akhirnya membuka toko olah raga. Enggak disangka, tokonya mampu bertahan hingga sekarang.

Kisah Agus Miming adalah contoh nyata, bahwa nasib dan takdir bisa berubah ketika kita mau berusaha dan tetap percaya pada ketetapan Yang Maha Esa. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

IDZ Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: