Selasa, 22 FEBRUARI 2022 • 13:03 WIB

Dono Widiatmoko, Lulusan UI Sukses Jadi Dosen di Inggris Mengajar di 5 Universitas Top

Author

Dono Widiatmoko, lulusan UI sukses jadi dosen di Inggris. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Banyak orang Indonesia menjadi tenaga profesional di Inggris, mulai dari polisi, ahli pesawat terbang hingga dosen. Salah satunya adalah Dono Widiatmoko yang menjadi dosen di Negeri Elizabeth tersebut.

Dono adalah lulusan S1 Universitas Indonesia jurusan Fakultas Kesehatan Masyarakat yang kemudian melanjutkan pendidikan S2 University of York, Inggris.

Dono Widiatmoko, lulusan UI sukses jadi dosen di Inggris. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Dono bercita-citanya menjadi pegawai negeri sipil atau PNS. Sayangnya di hari H wawancara CPNS, bentrok dengan jadwal penelitian di luar kota bersama mentornya yang ia hormati. Secara otomatis  kesempatan menjadi PNS pada 1999 gagal. 

Gagal menjadi PNS, pria yang kini bermukim di Manchester tersebut akhirnya bekerja sebagai konsultan bisnis. Dua tahun menjadi konsultan, passion-nya di bidang akademisi kembali memanggil.

Dono Widiatmoko, lulusan UI sukses jadi dosen di Inggris. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Setelah mencari beasiswa di Inggris, ia akhirnya kembali ke Inggris untuk meneruskan studi S3 pada 2001. Selanjutkan pada 2004 Dono mengawali karirnya di Inggris sebagai Research Fellow in Health Economics and Statistics di University of Hertfordshire. 

Pada 2007 menjadi Senior Lecturer, Award Leader for MSc Public Health di University of Wolverhampton. Di tahun yang sama pindah ke University of Salford, dengan posisi yang sama, yaitu senior lecture. 

Setelah itu, pada 2012 ia pindah ke Teesside University sebagai Senior Lecturer in Evidence-Based Practice and Health Economics. Tiga tahun menjadi dosen di Teesside University, pada 2005 ia mendapat tawaran pekerjaan di sebuah perusahaan farmasi multinasional. 

Dono Widiatmoko, lulusan UI sukses jadi dosen di Inggris. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Menariknya, tawaran pekerjaan itu berlokasi di Jakarta yang merupakan tempat kelahiran Dono. Bapak tiga anak tersebut kemudian pindah ke Jakarta dan menjalani kehidupan baru. 

Meski sudah berada di Tanah Air, panggilan jiwa Dono untuk mengajar terus muncul. Pada 2019 Dono memutuskan kembali ke Inggris untuk menjadi dosen senior di University of Derby. Jadi total, Dono mengajar di lima universitas di Inggris dan satu di Indonesia, UI. 

Dono Widiatmoko, lulusan UI sukses jadi dosen di Inggris. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Dalam meniti karir sebagai dosen, Dono enggak pernah mendapatkan rekomendasi dari teman sejawatnya. Ia hanya mengambil peluang yang ada dengan penuh percaya diri. 

“Intinya dunia ini penuh dengan kompetisi. Di setiap satu lowongan pekerjaan, kompetitornya pasti banyak. Pengalaman saya, dari semua lowongan pekerjaan itu, pertama saya harus percaya diri. Saya yakin, bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut,” ujar Dono kepada Tim IDZ Creators.

Selain memanfaatkan peluang yang ada, menurut Dono kunci kesuksesannya adalah punya nilai lebih dbandingkan pesaingnya. Saat ini, ada sekitar 40 orang Indonesia yang berprofesi sebagai dosen di Inggris. Padahal awal Dono merintis karir hanya sekitar 10 orang yang menjadi dosen. 

Masih menurut Dono, dunia akademik reputasi sangat penting. Hal tersebut bisa ditampilkan lewat kemampuan publikasi, research, dan penelitian. Di samping itu, passion juga menentukan apakah karir tersebut cocok dengan diri sendiri atau justru tidak. 

“Dibandingkan dengan dosen lain kalau saya sendiri, saya punya passion di sini. Semangat, minat, percaya bahwa apa yang saya lakukan ini bermakna untuk mahasiswa, dunia pendidikan, negara, bahkan lebih luas lagi buat dunia, bukan cuma CV yang tertulis,” imbuh Dono. 

Dono Widiatmoko, lulusan UI sukses jadi dosen di Inggris. (Rosi Meilani/IDZ Creators)

Perjalanan karir Dono menjadi seorang dosen di Inggris ternyata tak semulus yang dibayangkan. Ia bersama satu tim yang terdiri lima orang bahkan pernah di PHK setelah ekonomi Inggris dihantam krisis pada periode 2008 hingga 2012. 

Beberapa universitas di Inggris merestrukturisasi organisasinya dan Dono terkena imbas atas kebijakan kampus tersebut. Setelah itu ia mengalami kesulitan mencari pekerjaan. Sebanyak 35 lamaran dilayangkan ke seluruh dunia mulai dari New Zealand sampai Amerika Serikat. 

Akhirnya ia keterima untuk mengajar di dua universitas di Inggris, yaitu Manchester dan Middlesbrough dengan Teesside University dan Dono memilih Teesside University. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

IDZ Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: