Jumat, 04 MARET 2022 • 14:25 WIB

Restoran Ukraina di Hong Kong Kebanjiran Bantuan, Ada Warga yang Kasih Tip Rp18 Juta!

Author

Ilustrasi: Orang mengantre di depan restoran daging ular She Wong Yee di Hong Kong, China 2 April 2020. (REUTERS/YOYO CHOW)

Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai, simpati publik terhadaap Ukraina terus mengalir.

Tidak hanya dari negara-negara sekutu Ukraina, tetapi juga dari orang di Asia, salah satunya di Hong Kong.

Olena Wang, seorang pemilik sebuah restoran Ukraina yang berada di Hong Kong, mengatakan bahwa dia mendapat banyak dukungan dari warga setempat yang ingin menyumbang untuk korban dampak invasi Rusia.

Olena yang menikah dengan warga Hong Kong, berbisnis restoran Ivan the Kozak bersama dengan putrinya. Mereka mempekerjakan tujuh karyawan, termasuk orang Ukraina dan Rusia.

Ia mengatakan banyak orang di Hong Kong bertanya bagaimana caranya mereka bisa membantu Ukraina sepekan belakangan setelah invasi Rusia. 

Saat permintaan itu terlalu berat untuk ditangani sendirian, restoran mulai mengunggah cara kontribusi secara daring.

Seorang konsumen memberikan tip lebih dari 10.000 dolar HK (Rp18,3 juta) dan meminta restoran untuk mengirimkan uang tersebut kepada orang yang membutuhkan. 

Olena juga menyediakan rekomendasi untuk orang yang ingin berdonasi langsung ke kelompok seperti Palang Merah, rumah sakit, dan relawan yang membantu tentara Ukraina.

"Kami mengirim uang ini ke Ukraina dan mengirim konfirmasi surel kepada yang menerima jadi dia tahu kami mengirimkan uang ke tempat yang benar," katanya kepada Reuters. 

Olena tidak bisa memperkirakan berapa banyak yang sudah disumbangkan warga Hong Kong. Perhimpunan Ukraina Hong Kong, jaringan independen untuk komunitas Ukraina di kota itu, yang juga memfasilitasi sumbangan, memperkirakan sebagian besar orang menyumbang 1-3 dolar Hong Kong, tetapi tidak dapat memperkirakan berapa total sumbangan.

Restoran Ivan the Kozak telah beroperasi selama 21 tahun di Hong Kong, menawarkan hidangan khas dari penjuru Ukraina, juga teh dan vodka dari negara lain di Eropa Timur.

Sebagai orang Ukraina, Olena mengatakan dia tak menyimpan kebencian pribadi terhadap Rusia dan hanya menginginkan perdamaian. 

"Di antara para staf pun tak ada permusuhan, dan orang Rusia di Hong Kong beruntung karena bisa melihat gambaran lengkap berita, tak seperti mereka yang hanya melihat propaganda di kampung halaman sendiri," kata dia.

Olena menambahkan, dia tersentuh atas "keberanian" dan "tekad" masyarakat sipil Ukraina dalam menghadapi perang.

Orangtua Olena yang sudah lanjut usia tinggal di pinggiran kota 20 km dari pusat kota Kyiv dan mereka terlalu tua dan lemah untuk pergi ke tempat perlindungan, yang membuatnya cemas dan marah terhadap pemerintah Rusia.

"Kami tak mau jadi pengikut seseorang. Kami ingin bebas. Kami ingin anak-anak kami punya masa depan. Kami bisa berjuang, kami bisa mengorbankan nyawa demi ini," tambahnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Omicron Merebak, Hong Kong akan Lakukan Tes COVID-19 Gratis untuk Semua Penduduknya

Warga Korsel Tidak Lagi Wajib Tunjukkan Bukti Vaksinasi COVID-19 saat Masuk Restoran

Jadi Horor! Restoran Nuansa Majapahit di Jogja Terbengkalai, Disebut Dihuni Makhluk Halus

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: