Saat memasuki bulan Ramadhan, umat Muslim wajib menjalankan ibadah puasa. Namun, sebelum berpuasa seorang Muslim diharuskan membaca niat terlebih dahulu.
Sebab, bacaan niat puasa Ramadhan menjadi salah satu syarat sah menjalankan ibadah puasa wajib maupun sunah.
Terlebih, setiap Muslim selalu diingatkan untuk mengawali sesuatu dari niat, termasuk niat puasa Ramadan.
Waktu Membaca Niat Puasa
Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, niat puasa Ramadhan dibaca sebelum memasuki waktu salat Subuh dan niatnya bisa kamu mulai sejak malam hari.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya." (HR. Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi).
Namun, seringkali kita bisa saja lupa untuk mengawali niat puasa di malam hari karena satu dan lain hal.
Maka itu, ada anjuran dari para ulama untuk membaca niat puasa Ramadhan satu bulan penuh di malam pertama Ramadhan.
Artinya, jika selama bulan Ramadhan, kamu lupa membaca niat puasa, maka ibadah puasa Ramadhan yang dijalani tetap sah.
Adapun lafaz doa niat puasa Ramadhan sebulan penuh beserta artinya yaitu:
Nawaitu shauma jami’i shahri ramadhan hadzihis sanah taqlidan fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan tahun ini untuk memenuhi kewajiban karena Allah Ta'ala."
Dalam Mazhab Maliki, niat puasa Ramadhan sebulan penuh tersebut dianggap cukup untuk malam-malam Ramadhan berikutnya.
“Disunahkan pada malam pertama bulan Ramadhan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya. Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadhan.” (Hasyiyah al-Qulyubi)
Pada Mazhab Syafi'i (dijelaskan Hasyiyah al-Jamal), niat berpuasa satu bulan penuh pada dasarnya hanya sebatas antisipasi jika terlupa mengucapkan niat puasa di malam hari.
Perbedaan Niat Puasa Ramadhan dan Sunah
Niat puasa sunah bisa dibaca setelah matahari terbit asalkan belum mengonsumsi makanan apapun sejak sebelum puasa.
Berbeda dengan puasa Ramadhan, yang mana niat puasanya dibaca setiap hari selama sebulan.
Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Imam ad-Daru Quthni (21/400), yang berbunyi:
"Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar subuh, maka tidak ada puasa baginya."
Juga dalam hadis Daru Qathni yang Lain (2/172), yang memiliki arti:
“Tidak ada puasa bagi orang yang tidak meniatkan puasa semenjak malam.”
Namun keharusan niat puasa malam hari sampai sebelum terbit fajar ini hanya berlaku bagi puasa Ramadhan dan tidak berlaku bagi puasa sunah.
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Adapun bacaan niat puasa Ramadhan yang harus diketahui umat Muslim yakni:
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."
Nah, itulah niat puasa Ramadhan yang wajib kamu ketahui. Sambil menunggu bulan Ramadhan tiba, kamu bisa melakukan amalan-amalan menyambut Ramadhan lainnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: