Rabu, 15 JUNI 2022 • 11:10 WIB

Survei: Makin Banyak Orang yang Menghindari Berita Penting, Termasuk Soal COVID-19

Author

Ilustrasi main ponsel. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Sebuah survei yang dilakukan Institute Reuters untuk Studi Jurnalisme menunjukkan bahwa saat ini makin banyak orang yang menghindari berita penting.

Adapun berita penting yang dimaksud yaitu berita tentang COVID-19, invasi Rusia ke Ukraina dan krisis biaya hidup.

Sementara mayoritas orang yang disurvei mengonsumsi berita secara teratur, sebanyak 38 persen mengatakan mereka sering atau kadang-kadang menghindari berita penting itu, naik dari 29 persen pada 2017.

Sebanyak 36 persen, terutama mereka yang berusia di bawah 35 tahun mengatakan bahwa berita penting tersebut telah menurunkan kenyamanan suasana hati mereka.

Baca juga: Survei Elektabilitas Duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir Jadi yang Terkuat

Selain itu, kepercayaan publik terhadap berita juga menurun. 42 persen orang mengatakan bahwa mereka mempercayai sebagian besar berita sepanjang waktu; angka itu telah turun di hampir separuh negara dalam laporan itu dan meningkat di tujuh negara.

Survei yang dilakukan secara daring tersebut melibatkan 93.432 orang dan dilakukan di 46 negara.

Sebagian besar anak muda lebih suka mengakses berita melalui platform seperti TikTok dan memiliki koneksi yang lebih rendah ke nama produsen berita.

Setiap minggu 78 persen anak berusia 18 hingga 24 tahun mengakses berita melalui agregator, mesin pencari, dan media sosial.

Sekitar 40 persen dari kelompok usia tersebut menggunakan TikTok setiap minggu, dengan 15 persen mengatakan mereka menggunakannya untuk mencari, berdiskusi, atau berbagi berita.

Pertumbuhan jumlah orang yang membayar untuk berita daring cenderung menurun, dengan sebagian besar langganan digital beralih ke beberapa produsen berita nasional.

Di 20 negara tempat pembayaran untuk berita tersebar luas, 17 persen responden survei membayar untuk berita daring apa pun, angka yang sama seperti tahun lalu. Pembayaran untuk berita lokal bervariasi di seluruh negara yang diriset.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: