Dalam hidup seringkali kita merasakan demotivasi, malas, dan kurang bersemangat. Hal tersebut wajar untuk dirasakan setiap manusia. Namun, jika hal tersebut dirasakan terus-menerus, tentu akan menyulitkan setiap aktivitas yang ingin dijalani.
Jika kamu adalah orang yang merasakan demikian, maka ada baiknya mengenal konsep hidup orang Jepang yang bisa membawa kebahagiaan dan juga meningkatkan produktifitas.
Konsep tersebut bernama Ikigai. Apa itu Ikigai? Simak penjelasannya berikut ini.
Ikigai Berkaitan dengan Kesejahteraan
Sebelum mengenal lebih jauh tentang Ikigai, kamu perlu mengetahui apa itu Ikigai. Konsep hidup orang Jepang ini telah menjadi rahasia umum untuk membawa rasa bahagia dan semangat dalam menjalani hidup.
Secara bahasa, Ikigai adalah gabungan kata dari 'Iki' dan 'Gai' yang berarti kehidupan dan nilai. Dari bahasa tersebut ikigai dapat diartikan sebagai alasan untuk hidup dan memiliki nilai kebahagiaan yang membuat seseorang ingin melangkah maju ke masa depan.
Pengertian Ikigai tersebut dekat dengan makna kesejahteraan hidup, di mana manusia mencari alasan untuk bangun setiap harinya, untuk apa hidup di dunia ini, dan apa yang ingin dicapai dalam hidup, sehingga alasan tersebut dipakai untuk menjalani hidup yang sejahtera.
Akan tetapi, ada pula yang memaknai Ikigai sebagai konsep yang mengarah kepada kehidupan pekerjaan, yang mana nilai kehidupan diukur dari profesi dan pekerjaannya. Di samping itu, ada pula yang memaknai Ikigai lebih dari itu.
Ikigai bagi Orang Jepang
Dilansir dari greatdayhr, konsep Ikigai berkembang dari seorang psikiater, Mieko Kamiya, yang melakukan riset dan menemukan segelintir kelompok yang mempunyai harapan hidup tinggi dan memiliki alasan untuk terus bertahan hidup.
Sekelompok orang tersebut mayoritas berkependudukan di Pulau Okinawa, yaitu pulau paling selatan di Jepang. Pulau ini kerap kali menjadi tempat penelitian karena mayoritas masyarakatnya memiliki sifat bahagia dan memiliki rentang hidup panjang dari rata-rata.
Bahkan, di pulau tersebut terdapat sekelompok manula yang menjadi idola bernama KBG48. Para anggotanya merupakan nenek-nenek berumur 80 tahun dan hanya memiliki kegiatan bernyanyi dan menarikan lagu-lagu yang sesuai irama mereka. Bagi sebagian anggota yang tergabung, KBG48 adalah Ikigai yang mereka miliki.
Mieko Kamiya juga mengatakan bahwa Ikigai merupakan kebhagaiaan untuk melihat dan berfokus pada apa yang ada di hari ini dan masa depan, meskipun melalui banyak rintangan dan penderitaan.
5 Pilar Penting Ikigai
Pada dasarnya, Ikigai bukanlah sesuatu yang abstrak, melainkan terdapat landasan pilar yang dapat menjadi pedoman dan menopang konsep Ikigai ini. Lima pilar Ikigai tersebut adalah sebagai berikut.
1. Awali segala sesuatu dari hal kecil
Contohnya, seperti saat bangun dipagi hari, mulailah untuk memberikan rasa positif dengan melakukan afirmasi dan menyemangati diri. Tidur yang cukup pun bisa menjadi awal kecil yang membuat bahagia.
2. Bebaskan diri
Dalam hal ini, Ikigai menuntut kamu untuk terbiasa berpikir secara menyenangkan dengan membiarkan segala sesuatunya mengalir. Dengan demikian, kondisi mengalir tersebut menjadikan segala sesuatu yang dijalani menjadi terasa berkelanjutan dan menyenangkan.
3. Selaras dan berkesinambungan
Sebagai makhluk sosial, sudah sewajarnya manusia hidup secara berdampingan. Ikigai berhubungan dengan menjaga keselarasan dengan lingkungan dan orang-orang dekat, serta masyarakat luas. Tanpa hal ini kesejahteraan sulit tercapai.
4. Bergembira terhadap hal-hal kecil
Orang Jepang terkenal dengan kebahagiaannya terhadap hal-hal kecil. Mereka terbiasa untuk menghargai segala sesuatunya dari hal yang paling kecil, sehingga hal ini nantinya akan menjadi sesuatu yang lebih besar dan luar biasa.
5. Hadir
Dalam hal ini, hadir yang dimaksud adalah dengan hidup di hari ini dengan membawa jiwa dan raga untuk 'hadir' pada saat itu. Jadi, tidak membiarkan diri terjebak di masa lalu atau terlalu khawatir kepada masa depan, sehingga hidup terasa lebih bermakna.
4 Elemen Pembentuk Ikigai
Elemen yang membentuk Ikigai ini, umumnya, menjadi salah satu cara menemukan Ikigai dalam diri seseorang. Elemen-elemen tersebut terdiri dari Passion, Mission, Vocation, Profession.
Dimulai dari passion atau dengan menemukan apa yang kita senangi dan membuat diri menjadi bergairah, serta merasa bahagia dalam melakukannya, lalu dilanjut dengan mengembangkan mission atau misi yang akan membuat diri berkontribusi di masyarakat, meskipun hal tersebut bukanlah passion.
Kemudian, vocation atau hal yang dapat membuat kamu bertahan hidup dengan menghasilkan sesuatu berupa pendapatan, dan terakhir profession, di mana kita akan menjalani suatu bidang yang sesuai dengan keahlian. Ini bisa ditempuh dengan mengikuti kursus, pendidikan, atau pelatihan.
Dengan mengabungkan seluruhnya, maka ikigai dapat tercapai. Tentu dalam proses pencariannya tak bisa dengan dilakukan dalam sekali berpikir. Untuk menemukannya, kamu membutuhkan waktu dan juga aksi dari diri sendiri.
Dengan seluruh ulasan tersebut, filosofi Ikigai bukan berarti menjadikan manusia harus bekerja lebih keras atau memaksakan diri agar bahagia, namun lebih kepada merasakan apa yang kita kerjakan akan berguna untuk kehidupan diri dan orang lain.
Ibarat proses penyuntingan, konsep Ikigai dapat kamu tambahkan dengan hal yang kamu sukai, dan buang yang tidak disukai. Lakukan seluruhnya secara perlahan, tulus, dan tidak terburu-buru, serta terbebani, maka hal ini akan membahagiakan kamu dengan cara sederhana.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: