Selasa, 30 AGUSTUS 2022 • 09:00 WIB

Quiet Quitting, Tren Baru Atasi Stres di Dunia Kerja: Tak Berhenti, tapi Kerja Secukupnya

Author

Ilustrasi karyawan (Freepik)

Kelebihan kerja atau overworking memang sangat menyiksa. Hal buruk ini tidak akan membuat karier melesat tetapi malah menurunkan produktivitas.

Karena itu butuh adanya keseimbangan antara kehidupan di dunia kerja dan pribadi (work life balance).

Nah belum lama ini istilah quiet quitting sedang marak diperbincangkan. Gagasan ini dianggap angin segar bagi karyawan yang tak ingin berhenti bekerja tapi juga tidak mau tersiksa karena terlalu memforsir diri dalam pekerjaan. 

"Kau tidak keluar dari pekerjaanmu, kau keluar dari gagasan untuk going above and beyond at work," bunyi keterangan video pengguna TikTok @zaidleppelin yang turut menyuarakan gagasan ini.

Dikutip dari Channelnewsasia, quiet quitting sendiri secara Harfiah bisa diartikan ‘berhenti diam-diam.’ Kendati pelabelannya terdengar keliru, nyatanya gagasan ini bisa dipayungi dengan metode ‘bekerja secara biasa-biasa saja’.

Baca juga: Dear Gen Z, Cari Kerja Makin Gampang Lewat seekMAX dari JobStreet: MAXsimalin Skill!

Di mana sederhananya, quiet quitting adalah sebutan untuk bekerja seadanya atau berarti tak menganggap pekerjaan sebagai sesuatu yang kelewat serius.

Para karyawan bisa melakukan pekerjaan sesuai upah dan menolak pekerjaan tambahan tanpa bayaran yang pantas.

Ilustrasi karyawan (Freepik)

Pada segi lain, quiet quitting bisa berarti memandang pekerjaan atau perusahaan tempat bekerja secara apatis, bekerja pasif, tak berinisiatif, juga menyimpan masukan jika tak diminta bicara.

Atau dengan kata kata kain quiet quitting berlawanan dengan hustle culture.

Meski begitu gagasan ini juga membawa dampak positif. Di mana quiet quitting sangat cocok bagi pekerja milenial dan generasi pekerja terkini, Gen Z.

Entah itu siasat untuk menghindari stres, burnout, lepas dari telepon bos saat sedang bersantai, atau menolak eksploitasi dari bos di tempat kerja.

@zaidleppelin

On quiet quitting #workreform

? original sound - ruby


 

Artikel Menarik Lainnya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: