Rasa sedih biasanya lebih mudah diungkapkan dengan kata-kata dalam bentuk puisi.
Puisi sedih dapat menjadi curahan isi hati yang tengah galau dan gundah gulana.
Itulah mengapa, puisi sedih umumnya berkisah tentang patah hati, perpisahan, perjuangan, cinta, dan kehidupan.
Berikut ini beberapa contoh puisi sedih tentang cinta dan kehidupan yang menyanyat hati dan bikin nangis.
Contoh Puisi Sedih
Puisi sedih biasanya menggunakan pilihan kata yang menggambarkan perasaan dan bersifat membangkitkan emosional, seperti contoh di bawah ini:
1. Hampa
Karya: Disa Virdiansa
Perih tanpa luka biasa kurasa
Sedih tanpa sebab hal yang biasa
Air mata datang tanpa peringatan
Tiada menunggu hati untuk bersiap
Hari-hari kini terasa hampa
Laksana gelap gulita tanpa cahaya
Bahagia serasa tiada harapan
Kini diriku berselimut kesedihan
Melodi lagu terasa berceceran
Dulu menyenangkan kini menyesakkan
Hati rasa sakit setiap mendengarkan
Tanpa sadar air mata terus bercucuran
Hidupku kini bagai tanpa tujuan
Entah lurus atau berbelok kuberjalan
Diriku tidak tahu apa-apa
Karena hanya kehampaan yang kurasa
2. Waktuku
Karya: Disa Virdiansa
Pagi, waktuku menata diri
Memakai topeng ketenangan dan bersembunyi
Menahan diri meskipun tertusuk ribuan duri
Siang, waktuku bertarung
Semakin banyak mata, semakin kuberjuang
Menahan sakit dan penat menuju petang
Senja, waktuku meratapi realita
Kenyataan yang tak seindah impian
Bersama fantasiku yang menenangkan
Malam, waktuku melepas yang kupendam
Kesedihan dan penyesalan terlihat di lampu yang padam
Tersinari oleh cahaya bulan yang menatap dalam diam
Puisi Perpisahan Sedih
Perpisahan tentu saja menjadi momen sedih yang membekas di hati, apalagi perpisahan yang disebabkan oleh kematian, sebagaimana puisi perpisahan sedih berikut:
3. Pergimu
Karya: Syahbet Arbiah Nasution
Dinginnya malam merasuk ke tulangku
Aku roboh saat itu
Menatapmu terbujur kaku
Dalam balutan gaun perpisahan
Mataku merah tanda kesakitan
Suaraku paruh teriakkan namamu
Dalam diam kau tersenyum lihat tingkahku
Haruskah aku menangis seperti bayi yang meminta susu
Agar kau bangkit menenangkanku
Aku hancur sehancur-hancurnya kaca yang tak berbentuk
Mengikhlaskan pergimu sama dengan membunuhku, ibu
4. Saat Perpisahan Tiba
Karya: Vandim Hermawan
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Semua bukanlah sekedar renungan
Tersimpan cakap dalam kenangan
Tak akan ada kehilangan
Kita mungkin berbeda jalan
Pasti ada banyak rintangan
Tuk wujudkan segala impian
Perpisahan bukan akhir pertemuan
Bukan berarti suatu kerelaan
Kebersamaan akan terajut dalam naungan persaudaraan
Tak akan terlepas kelak meraih kesuksesan
5. Terlalu Rindu
Karya: Tadha Armani
Hari ini hujan lagi
Sedang rindu itu belum lagi sunyi
Jantung merindukan detaknya
Detak merindukan rentaknya
Malam ini dingin lagi
Sedang rindu itu masih lagi wangi
Gula merindukan kopinya
Kopi merindukan pahitnya
Sekedar mendengar suara
Tampaknya tak lagi cukup
Jadi penutup bahagia
Karena seiring berjalannya waktu
Kaktus mungil itu mulai berduri
Dengan saling menyalahkan
Tentang siapa yang menyebabkan rindu ini
Hingga mulai kau pertanyakan tentang waktuku
Mulailah aku mengungkit kata "susah senang bersama" itu
Hati mulai hilang kehati-hatiannya
Dan terbawalah kita ke ambang perpisahan
Hanya karena
Kita sama-sama terlalu rindu
Puisi Sedih tentang Kehidupan
Kehidupan kerap berjalan tak sesuai keinginan, sehingga menimbulkan kesedihan yang mendalam. Puisi sedih tentang kehidupan di bawah ini bisa mewakilinya:
6. Teater Dunia
Karya: Disa Virdiansa
Di atas panggung, kau mulai bersenandung
Seraya bersandiwara kau pura-pura tertawa
Pandai kau berakting sehingga dunia tidak bergeming
Di dalam teater dunia kau nampak bahagia
Namun siapa sangka jikalau sengsara
Dunia tidak tahu apa isi hatimu
Di luar nampak kokoh, di dalam ternyata sudah roboh
Matahari tidak melihat jika kau butuh istirahat
Ia rampas malam tempatmu bersemayam
Bulan tidak peduli bila kau butuh bersembunyi
Ia pergi dengan cepat padahal kau hampir sekarat
7. Hujan Bawa Sepi
Karya: Najihah
Tangis kali ini
Senyap dan sepi
Berlalu di balik awan
Sendiri agar tiada sedari
Aku manusia bermuka-muka
Sembunyi rasa dalam rasa
Melontar tawa dalam duka
Menangis seiring saat turunnya hujan
Maka
Wahai hujan
Kumohon kau jaga rahasia
Simpankan kisah sedihku di dalam awan
Bawa
Bawanya pergi berganti mentari
Biar yang tinggal hanya sepi
Sepi buat diriku si penyendiri
Puisi Cinta Sedih
Tak hanya kehidupan, kisah asmara juga sering memicu kesedihan yang tak berujung. Puisi cinta sedih berikut ini mampu membuat air mata berlinang.
8. Bukan Milikku
Karya: Disa Virdiansa
Kau layaknya sebuah seni
Bisa dilihat namun tak bisa dimiliki
Boleh dinikmati tetapi tak mungkin dibeli
Laksana fatamorgana yang menyesatkan
Kau itu sebuah kepalsuan yang indah
Bagai bunga yang berduri dan beracun
Rayuanmu sangat mematikan dan manjur
Menjebak ke dalam nuansa romantis nan palsu
9. Aku dan Kamu
Aku dan kamu
Sebatasa kata yang lahir dari reruntuhan zaman purba
Mekar menjelma kalimat majemuk yang tak sempurna
Kala pagi berjilban awan kelabu
Aku dan kamu
Pilihan diksi yang tiada memenuhi syarat presisi
Muncul di malam tuli
Saat anak-anak tak ramai mengaji di surai sunyi
Sebab teknologi lebih menjanji
Aku dan kamu
Puing-puing aksara
Tak jua berubah kata cinta buta
Sebab realita adalah angan hampa yang didengung-gaungkan para pemuja gila
10. Resah Berujung Asa
Karya: Fadya Nur Aquila
Ada resah yang tertahan
Kala ungkapan tak pernah cukup
Menyingkap gelisah yang terkepung
Meratapi kisah di pusara asa
Merengkuh diri
Dekap jiwa yang teriris
Bungkam waktu
Uraikan kisah semu ini
Nestapa di ujung waktu
Sepi temaniku
Berkelana di ruang waktu
Mencoba memaknai kisah semesta
Itulah kumpulan puisi sedih tentang perpisahan cinta dan kehidupan yang menyayat hati dan bikin nangis.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: