Selasa, 21 MARET 2023 • 15:08 WIB

Melihat Gunungan Berkah di Acara Ruwahan, Tradisi Sambut Bulan Ramadhan di Jogja

Author

Gunungan Berkah di tradisi Ruwahan (Z Creators/Diva Ami)

Menjelang bulan Ramadhan, ada sebuah tradisi turun temurun di kebudayaan Jawa yaitu Ruwahan. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun di Sasonoloyo Josari  (Makam Josari) oleh warga Tanjung sari, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tahun ini, tradisi Ruwahan digelar dari tanggal 18 Maret  2023 – 19 Maret 2023. Hari pertama diisi oleh acara hiburan seperti pentas jathilan, pentas macapat kontemporer, pentas tari dan pentas ketoprak.

Lalu di hari kedua, digelar prosesi utama yaitu Kirab Bregodo atau barisan prajurit dan pawai budaya, hingga doa bersama warga.

Tradisi Ruwahan sambut bulan Ramadhan di Yogyakarta (Z Creators/Diva Ami)

Baca juga: 5 Tradisi Unik Bulan Ramadhan di Berbagai Negara, Mulai Nyalakan Meriam Sampai Lentera

Sebelum acara digelar, masyarakat terlebih dulu melakukan tradisi Nyadran, atau yang biasa disebut juga tradisi bersih makam sebelum bulan puasa tiba dan mendoakan keluarga serta kerabat yang telah tiada. 

Setelah itu, barulah dilakukan serangkaian kegiatan tepat di sebelah makam. Banyak warga hadir di acara yang dimulai dari siang hingga malam hari ini. Mulai dari anak-anak hingga orangtua, semua berkumpul menyaksikan pertunjukan seni tradisional ini.

Tradisi Ruwahan sambut bulan Ramadhan di Yogyakarta (Z Creators/Diva Ami)

Di acara Kirab Bregodo dan Pawai Budaya,  terdapat belasan warga laki-laki memakai pakaian khas prajurit keraton dan membawa senjata tombak. Mereka berjalan berbaris mengiringi 4 gunungan yang dipikul oleh abdi dalem berseragam lurik dan memakai blangkon.  

Baca juga: 6 Tradisi Unik Cuma Ada di Momen Bulan Ramadan, Mulai Ngabuburit Hingga Mudik

Keempat Gunungan tersebut berisikan hasil bumi, berupa ketan, nasi berkat, buah -buahan, dan banyak macam lainnya. Semua punya pakemnya dan filosofinya masing-masing.

Tradisi Ruwahan sambut bulan Ramadhan di Yogyakarta (Z Creators/Diva Ami)

Setelah rombongan sampai di Makam Josari, beragam gunungan tersebut lalu didoakan dan diambil secara bebas oleh warga yang hadir. Mereka berebut isi gunungan, karena dipercaya berkat yang akan didapat.

Seorang warga bernama Mayang (53), mengaku sangat antusias ketika mengikuti rangkaian kegiatan acara perayaan sebelum bulan puasa ini,

“Setiap tahun saya pasti ikut nonton jathilan, ketoprak, untuk hiburan juga. Acaranya kan hanya setahun sekali, dan nggak boleh ketinggalan rebutan gunungan, kami percaya kalau dapat isi gunungan, berarti mendapat berkah. “ ujarnya bersemangat. 

Tradisi ini masih terus dilestarikan oleh warga khususnya daerah Jogja, walaupun di tempat berbeda dan waktu yang berbeda.

Tradisi Ruwahan memiliki arti sebagai wujud syukur, serta berfungsi menjadi wadah bertemunya para warga untuk mempererat tali silaturahmi dalam sebuah acara tradisi ini. 

Tradisi Ruwahan sambut bulan Ramadhan di Yogyakarta (Z Creators/Diva Ami)

Artikel Menarik Lainnya:

 

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: