Setelah puasa Ramadhan usai, salah satu amalan lanjutan yang bisa dilakukan adalah melaksanakan puasa Syawal. Puasa sunnah ini menambah keberkahan serta pahala Raamdhan.
Seiring dengan hal tersebut, pertanyaan yang sering muncul adalah berapa hari puasa Syawal akan dilaksanakan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut ulasan berikut bisa kamu simak!
Baca juga: 4 Manfaat Puasa Jarang Disadari Orang, Enggak Cuma Menurunkan Berat Badan!
Apa Itu Puasa Syawal?
Puasa Syawal adalah puasa yang dilaksanakan sesaat setelah puasa Ramadhan usai. Puasa ini menjadi ibadah yang mengikuti bulan Ramadhan dan melengkapkan pahala puasa sekaligus melatih diri untuk tetap menjalani disiplin berpuasa, meskipun bulan suci Ramadhan telah usai.
Meskipun sunnah, puasa ini termasuk dalam sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena memiliki berbagai keutamaan dan hikmah baik di dalamnya.
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah mengatakan:
"Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW kemudian berkata, "Puasalah di Bulan Syawal." Lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat. (HR Sunan Ibnu Majah)."
Ketentuan Puasa Syawal
Sesuai dengan namanya, puasa Syawal menjadi puasa yang dijalankan selama 6 hari, mulai dari 2 Syawal.
Dalam hadits riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seolah-olah berpuasa setahun.”
6 hari tersebut boleh dilakukan mulai tanggal 2-8 Syawal atau mulai dari pertengahan bulan atau akhir bulan Syawal.
Tata Cara Melaksanakan Puasa Syawal
Dalam melaksanakan puasa Syawal, boleh dilakukan secara selang-seling atau langsung secara berurutan selama 6 hari langsung dengan dijeda, lalu diteruskan pada tanggal lain selama dalam bulan Syawal.
Salah satu hukum berpuasa Syawal adalah dilaksanakan mulai sejak tanggal dua Syawal.
"Nabi Muhammad SAW melarang berpuasa pada dua hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. (Maksudnya tanggal satu Syawal dan sepuluh Dzulhijjah)." (HR Muslim).
Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk bisa memulai puasa Syawal adalah dengan membaca niat, sahur, lalu berpuasa.
Niat Puasa Syawal
Sebelum menjalan ibadah puasa Syawal, kamu harus membaca niat puasa Syawal terlebih dahulu agar puasa yang dijalankan sah adanya.
Berikut lafal puasa Syawal sesuai dengan anjuran Islam:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa ini bisa dilafalkan ketika sahur atau saat malam hari. Namun, karena puasa Syawal merupakan puasa sunnah, kamu bisa melafalkan niat pada saat sebelum puasa tiba.
Apabila pada puasa kamu tidak melafalkan niat hingga subuh tiba, maka puasa akan batal atau tidak sah. Oleh karenanya, jika lupa berniat hingga pagi ataupun siang, niat berikut bisa kamu baca.
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Batas Pelaksanaan Puasa Syawal
Selain mengetahui berapa hari puasa Syawal, penting pula untuk mengetahui kapan batas puasa Syawal.
Mulainya puasa Syawal adalah dari 2 Syawal, sementara itu batas akhirnya adalah saat bulan Syawal berakhir, sehingga diperbolehkan melakukan puasa tanggal berapa saja, asalkan selama 6 hari.
Baca juga: Jarang Diketahui, Puasa Ternyata Bisa Mencegah Penyakit Osteoporosis
Setelah mengetahui ketentuan tersebut, maka kamu bisa melakukan puasa Syawal sesegara mungkin sebelum bulan Syawal berakhir. Kamu bisa memilih jadwal puasa yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: