Senin, 22 FEBRUARI 2021 • 13:01 WIB

Meski Organik, Skincare Alami Ini Belum Tentu Manjur Untuk Kulit Lho!

Author

Ilustrasi Memakai Skincrae. (Photo/Ilustrasi/Freepik)

Banyaknya produk perawatan kulit atau skincare membuat orang-orang memilih beberapa skeptis dengan label 'organik' dalam produk skincare.  Namun, apakah klaim tersebut hanya taktik pemasaran dan benar manjur untuk perawatan kulit?

Dilansir The Health Site, Pendiri dan Presiden Refresh Botanicals, Jagvir Singh, berbagi lima kesalahpahaman umum atau mitos tentang produk perawatan kulit organik:

Baca Juga: Sering Mengganggu, Ini Penyebab Munculnya Komedo Putih di Hidung


1. Mitos: Masker wajah dan lotion organik buatan sendiri bekerja seperti produk organik

Apa yang digunakan untuk perawatan kulit buatan sendiri tidak sebanding dengan bahan aktif dalam produk perawatan organik.

Bahan-bahan khusus ini biasanya diekstrak pada tingkat molekuler, meninggalkan bagian paling aktif dan kuat untuk perawatan kulit.

2. Mitos: Produk perawatan organik tidak efektif

Produk organik dikemas dengan nutrisi penting, antioksidan, vitamin, dan mineral dalam konsentrasi tinggi yang benar-benar 'memberi makan' kulit.

3. Mitos: Produk perawatan kulit organik membutuhkan pengawet agar tahan lama

Produk yang sangat organik seringkali membutuhkan kemasan premium, dilengkapi dengan pompa tanpa udara.  Saat mencari perawatan kulit organik carilah label "airless pumps", artinya produk tersebut dipompa agar keluar dari wadah saat menggunakannya.

4. Mitos: Makan sehat cukup untuk kulit bagus

Diet sehat belum tentu cukup menjaga kulit agar terlihat baik.

Meskipun semua yang dikonsumsi berdampak pada kulit, makanan tidak dapat membersihkan kotoran dan racun dari polusi seperti pembersih wajah, atau memberikan pelindung pada kulit seperti pelembab.

5. Mitos: Semua produk berlabel 'Natural Types' atau 'Jenis Alami' dibuat sama

Ada garis tipis antara produk 'organik' versus 'alami'.  Meskipun banyak produk mengklaim 'alami' pada label mereka, tidak berarti bahan sebenarnya juga organik. Produk 'alami' sering kali mengandung bahan alami tetapi mungkin mengandung pestisida dan bahan kimia berbahaya lainnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: