Jangan Asal Cuci Muka! Ini Cara Pilih Pembersih dan Mencuci Wajah yang Benar Versi Dokter Kulit
INDOZONE.ID - Mencuci wajah menjadi salah satu langkah dasar dalam rutinitas perawatan kulit. Namun, seringkali kita melakukannya dengan cara yang kurang tepat.
Padahal jika kamu salah mengikuti cara mencuci wajah, akan menyebabkan berbagai masalah kulit, seperti jerawat, iritasi, hingga penuaan dini.
Di platform TikTok banyak influencer yang membagikan tips dan trik dalam mencuci wajah dengan benar, mulai dari berapa lama waktu mencuci wajah, hingga cara mengeringkannya setelah selesai.
Namun, jangan salah lho! Begitu banyaknya cara yang beredar belum tentu dan aman di wajah kamu.
Untuk itu, yuk simak cara memilih pembersih wajah dan mencuci wajah yang benar versi dokter kulit!
5 Cara Memilih Pembersih Serta Mencuci Wajah dengan Benar versi Dokter Kulit
Berikut ini lima cara memilih pembersih wajah serta mencuci wajah dengan benar versi dokter kulit, yang bisa kamu coba dirumah.
1. Pembersih Wajah 60 Detik
Beredar klaim di TikTok, bahwa kamu harus menggunakan pembersih wajah selama 60 detik baru dibilas.
Hal ini didukung dengan opini bahwa mencuci wajah cukup lama akan membersihkan dan memberi waktu pada bahan-bahan didalam facialwash tersebut bekerja.
Baca Juga: Mix and Match Denim, Pilihan Gaya Timeless dan Penuh Ekspresif
Namun menurut Profesor Dermatologi, Adam Friedman, opini tersebut tidak berdasarkan data penelitian yang mendukung.
"Tidak ada bukti atau data yang mendukung angka sembarangan ini," kata Adam Friedman, MD, seorang Profesor Dermatologi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington, kepada Health, dikutip Minggu (2/3/3035).
Alih-alih memiliki aturan 60 detik yang kaku dan ketat, para ahli mengatakan untuk fokus pada beberapa faktor utama.
Faktor yang dimaksud adalah pertimbangkan apakah pembersih kamu mengandung bahan aktif seperti asam salisilat atau benzoil peroksida.
Jika iya, berarti kamu perlu mendiamkan produk pada kulitmu selama 30 hingga 60 detik, agar bahan-bahannya bekerja lebih efektif.
"Mendiamkan produk pada kulit selama 30 hingga 60 detik dapat membuat bahan-bahannya bekerja lebih efektif," kata Oyetewa Asempa, MD, Asisten Profesor Dermatologi dan Direktur Skin of Color Clinic di Baylor College of Medicine.
Namun, ia mencatat tidak ada alasan untuk membiarkan pembersih yang tidak mengandung obat untuk jangka waktu yang lama.
Friedman turut menyarankan untuk mempertimbangkan manfaat dan kerugian dari sesi mencuci muka yang lama.
Yang harus kamu ketahui, menghabiskan lebih banyak waktu untuk memijat pembersih dengan lembut dapat membantu surfaktan (senyawa) yang memungkinkan air bercampur dengan minyak, dan kotoran melakukan tugasnya dengan lebih efektif.
Disaat yang bersamaan, mencuci wajah secara berlebihan atau menggosoknya secara agresif dapat merusak lapisan kulit, yang menyebabkan kulit kering dan iritasi.
2. Lakukan Double Cleansing atau Pembersih Ganda
Beberapa influencer di media sosial membagikan manfaat dari step double cleansing atau mencuci wajah dua kali dengan dua pembersih berbeda.
Menurut Asempa, saran tersebut ada benarnya. Pembersihan ganda dapat menjadi cara yang ampuh bagi orang yang memakai tabir surya atau riasan tebal, serta yang memiliki kulit berminyak atau rentan berjerawat.
Asempa menyarankan untuk membersihkan wajah terlebih dahulu dengan pembersih berbahan dasar minyak atau micelar water, yang dapat membantu membersihkan minyak/debu, riasan, dan tabir surya di mukamu.
Namun, Asempa juga mengimbau bahwa jika kamu orang yang memiliki tipe kulit kering atau sensitif, maka satu kali pembersihan sudah cukup.
"Satu kali pembersihan lembut mungkin sudah cukup, bagi orang dengan kulit kering atau sensitif," papar Oyetewa Asempa, Minggu (2/3/2025).
Lebih lanjut, menurut Friedman, double cleansing ini dapat menyebabkan kemungkinan terburuk, seperti menghilangkan lipid esensial dan merusak lapisan kulit, sehingga menyebabkan iritasi bagi sebagian orang.
Iritasi ini dapat memperburuk penyakit kulit seperti jerawat, dermatitis seboroik, dan rosacea, serta meningkatkan risiko infeksi kulit.
3. Etika Menggunakan Handuk
Saran tentang jenis handuk yang harus digunakan pada wajah banyak beredar di platform media sosial.
Secara khusus, banyak dari influencer memperingatkan tentang bahaya menggunakan handuk mandi untuk mengeringkan wajah setelah mencuci muka.
Hal ini disetujui oleh Profesor Dermatologi, Adam Friedman, MD. Ia turut menyarankan untuk menggunakan handuk terpisah.
Sebab, handuk dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri, jamur, dan sel kulit mati, apalagi handuk tersebut jarang diganti.
Nah, oleh karena itu kamu pastikan handuk wajah kamu lembut terlebih dahulu nih, agar tidak menimbulkan iritasi di kulitmu.
4. Cara Mencuci Wajah
Mencuci muka bukan hanya soal waktu dan handuk, melainkan juga teknik didalamnya. Nah, berikut ini step-step cuci wajah dengan benar, yang bisa kamu coba dirumah ya!
Langkah pertama dalam mencuci muka adalah memastikan tangan kamu bersih, setelah itu basuh muka kamu dengan air. Pastikan airnya hangat ya.
Sebab, air hangat dipercaya dapat menghilangkan minyak alami, sementara air dingin tidak membersihkan secara efektif.
Kemudian, kamu baru bisa aplikasikan facialwash atau pembersih wajah. Ambil sabun tersebut secukupnya, tapi disarankan seukuran uang logam, lalu pijat dengan ujung jari dengan gerakan memutar.
Pastikan kamu fokus pada area yang rentan berminyak sambil memijat area sekitar mata dengan lembut.
Setelah selesai memijat, bilas hingga bersih dengan air hangat. Lalu, gunakan handuk bersih untuk menepuk-nepuk, bukan menggosok, untuk mengeringkan kulit. (Menggosok dapat menyebabkan iritasi mikro).
Baca Juga: Akui Telat Lakukan Perawatan Kecantikan, Faby Marcelia Ungkap Rahasia Awet Muda
Step terakhir, kamu bisa memakai pelembap agar wajah kamu lembap dan tetap melindungi lapisan kulit.
Lanjutkan dengan pelembap saat kulit masih sedikit lembap, yang membantu menjaga hidrasi dan melindungi lapisan kulit.
Para dokter kulit menyarankan untuk mencuci muka dua kali sehari (kulit normal), jika kulit kering atau sensitif, hanya perlu menggunakan air saja di pagi hari dan bersihkan di malam hari.
5. Pilih Pembersih yang Tepat
Menggunakan pembersih yang sesuai dengan jenis kulit merupakan komponen penting dalam mencuci muka yang tepat.
Berikut ini beberapa jenis pembersih dan jenis kulit terbaik untuk masing-masing, menurut para dokter kulit:
- Pembersih berbusa. Pembersih ini paling cocok untuk kulit berminyak atau berjerawat, tetapi bisa membuat kulit kering untuk kulit sensitif.
- Pembersih gel. Cobalah pembersih ini jika kamu memiliki kulit normal, hingga kombinasi karena pembersih ini memberikan pembersihan menyeluruh, tanpa membuatnya terlalu kering.
- Pembersih berbahan dasar minyak. Seperti yang disebutkan, pembersih ini berguna sebagai langkah pertama dalam pembersihan ganda, karena membantu menghilangkan riasan tahan air dan tabir surya.
- Pembersih berbentuk krim atau yang menghidrasi. Produk ini ideal untuk kulit kering atau sensitif. Kamu biasanya tidak memerlukan pembersihan kedua kecuali jika habis menggunakan riasan.
- Pembersih yang mengelupas (dengan AHA, BHA, atau enzim). Produk ini tidak boleh digunakan setiap hari atau dibiarkan terlalu lama di kulit, karena dapat menyebabkan iritasi.
Jika kamu penderita jerawat, iritasi, kemerahan, atau kulit kering, sudah memilih facialwash dengan tepat dan secara rutin merawatnya, kamu tetap perlu konsultasikan terlebih dahulu ke dokter kulit, karena bisa jadi kamu salah memakai produk tersebut.
Jika kamu berjuang melawan jerawat persisten, iritasi, kemerahan, atau kekeringan meskipun telah memilih pembersih yang tepat dan memiliki rutinitas yang lembut, ada baiknya kamu menemui dokter kulit, kata Friedman.
"Regimen perawatan yang dipersonalisasi, terkadang mencakup perawatan dengan resep dokter atau prosedur di klinik, dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga kesehatan kulit," tutup Adam Friedman, MD, Profesor Dermatologi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.com