AstraZeneca adalah sebuah perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional yang berkantor pusat di Cambridge, Inggris.
Perusahaan ini telah berdiri sejak 1999 dan sudah menghasilkan berbagai produk untuk kanker, kardiovaskular, pencernaan, infeksi, syaraf, pernapasan, dan radang.
AstraZeneca bekerja sama dengan Universitas Oxford, Inggris untuk mengembangkan dan mendistribusi vaksin Covid-19 yang diberi nama vaksin AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca telah disetujui penggunaannya di lebih dari 70 negara, termasuk negara mayoritas muslim seperti Arab Saudi, UEA, Mesir, Bahrain, Oman, hingga Kuwait.
Bagaimana dengan Indonesia? Berikut ini penjelasan mengenai kandungan, dosis, efektivitas, efek samping, dan penggunaan vaksin AstraZeneca yang perlu kamu ketahui.
Kandungan Vaksin AstraZeneca
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sempat mengeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan vaksin AstraZeneca.
Tindakan tersebut dilakukan karena AstraZeneca diduga mengandung tripsin, senyawa yang umumnya berasal dari babi.
Meski demikian, penggunaan vaksin AstraZeneca dalam keadaan darurat tetap diperkenankan. Berikut kandungan vaksin AstraZeneca yang perlu kamu ketahui.
- Polysorbate 80: merupakan zat pengemulsi untuk menjaga bahan berbahan air dan minyak tetap menyatu.
- Adenovirus: adalah virus penyebab batuk pilek pada simpanse yang telah dilemahkan dan dimodifikasi agar tidak menyebabkan infeksi.
- Bahan pengawet: berupa disodium edetate dihydrate dan etanol agar kualitas vaksin tetap terjaga.
- Asam amino: berupa L-histidine dan L-histidine hydrochloride monohydrate untuk meningkatkan khasiat bahan aktif
- Gula: berupa sukrosa agar molekul tidak hancur saat proses produksi
- Garam: berupa sodium chloride dan magnesium chloride hexahydrate yang berperan untuk menyeimbangkan kadar keasaman larutan vaksin sehingga aman dalam penyimpanan dan sesuai dengan jaringan tubuh
Dosis Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca akan diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 4-12 minggu. Dosis yang digunakan dalam sekali suntik adalah 0,5 ml.
Jika sebelumnya kamu pernah terkena Covid-19, maka vaksin AstraZeneca boleh diberikan minimal 6 bulan setelah sembuh.
Apabila kamu baru saja menerima terapi plasma konvalesen, vaksinasi terpaksa ditunda hingga 90 hari setelah terapi dilakukan.
Efektivitas Vaksin AstraZeneca
Berdasarkan laporan percobaan AstraZeneca di Amerika Serikat, vaksin tersebut 79% efektif melawan gejala infeksi COVID-19 setelah pemberian dosis kedua dengan selang waktu empat minggu.
Sebuah studi tentang vaksin AstraZeneca terhadap varian B.1.1.7 yang pertama kali muncul di Inggris, menemukan bahwa vaksin AstraZeneca manjur mengatasi virus corona hasil mutasi tersebut.
Begitu pula untuk menangani virus corona varian Afrika Selatan 501.V2 dengan gejala ringan, penelitian juga menunjukkan vaksin AstraZeneca masih tergolong ampuh.
Efek Samping Vaksin AstraZeneca
Seperti vaksin pada umumnya, vaksin AstraZeneca menimbulkan efek samping bagi penerimanya. Meski demikian, efek samping yang muncul tidaklah berbahaya. Berikut gejala efek samping vaksin AstraZeneca yang mungkin dirasakan:
- Nyeri atau gatal pada area suntikan
- Demam
- Sakit kepala
- Meriang
- Flu
- Nyeri otot dan sendi
- Muntah
- Diare
Kalau kamu mengalami gejala yang tak kunjung reda atau mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin AstraZeneca, segera lakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan terdekat untuk mencegah komplikasi pembekuan darah.
Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang sempat menimbulkan polemik karena mengandung senyawa tripsin dari babi, penggunaannya tetap diperbolehkan oleh pemerintah RI dan MUI.
Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca tetap digunakan, meskipun telah dinyatakan haram dengan beberapa syarat dan ketentuan sebagai berikut:
- Kondisi kebutuhan yang mendesak atau darurat syari
- Adanya keterangan ahli yang kompeten dan terpercaya, mengenai bahaya atau risiko jika tidak dilakukan vaksinasi Covid-19
- Pemerintah tidak memiliki wewenang memilih jenis vaksin Covid-19 karena keterbatasan vaksin yang tersedia baik di Indonesia maupun tingkat global
- Ketersediaan vaksin yang halal dan suci tidak mencukupi demi terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity
- Pemerintah menjamin keamanan penggunaan vaksin Covid-19
Itulah segala hal tentang vaksin AstraZeneca yang perlu kamu ketahui. Apapun merek vaksin Covid-19, diharapkan mampu menangkal virus corona hasil mutasi maupun yang asli, ya!
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: