Menyaksikan bayi yang baru lahir tertawa benar-benar pemandangan yang menyenangkan untuk dilihat. Dan sekarang, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak dapat memahami humor sejak usia satu bulan.
Mengoceh
Bayi yang tertawa juga disebut mengoceh, sebuah tahap tahap perkembangan dan keadaan pada bayi dalam pengenalan bahasa, yang dimana bayi mencoba untuk mengucapkan kata-kata yang jelas, namun belum mengenali apa yang diucapkannya.
Ocehan bayi sudah dapat diucapkan pada saat tepat dilahirkan dengan tangisan keras. Selama 6 bulan pertama, bayi belajar membuat suara selain tangisan, seperti menggumam dan tertawa. Suara-suara ini tidak dibuat secara sengaja melainkan adalah refleks yang tidak bisa dikendalikan oleh bayi.
Berdasarkan penelitian Waturu Takei yang diterbitkan di Developmental Science, bayi menghasilkan suara ocehan sebelum mengucapkan kata-kata yang dikenali. Mengoceh dipisahkan dengan berbicara karena kata-kata yang diucapkan melalui ochen belum bermakna atau merujuk ada sesuatu yang spesifik. Ada lima tahap utama perkembangan ocehan bayi, dan itu terjadi dengan kematangan berbagai bagian dalam sistem bicara.
Survei Tentang Humor Bayi
Menurut penelitian yang dilakukan Bristol’s School of Education, ilmuwan menyiapkan 20 pertanyaan Survei Humor Awal (EHS) dan meminta orang tua dari 671 bayi dari kelompok usia 0 hingga 47 bulan untuk menyelesaikan survei lima menit ini.
Survei ini diberikan kepada penduduk di negara-negara Inggris, Amerika Serikat, Australia dan Kanada. Para peneliti menemukan bahwa usia paling awal yang dilaporkan dari bayi yang menghargai humor adalah 1 bulan, dengan 50 persen menghargai humor dalam dua bulan dan 50 persen menghasilkan humor pada 11 bulan.
Peneliti juga melihat bahwa begitu seorang bayi menghasilkan humor (melakukan sesuatu yang lucu, dengan sengaja), mereka lebih sering memproduksinya dengan setengah dari bayi bercanda dalam tiga jam terakhir menanggapi survei.
Ditemukan 21 Jenis Humor
Kemudian, para ilmuwan juga melihat bahwa begitu bayi menghasilkan humor (melakukan sesuatu yang lucu, dengan sengaja), mereka lebih sering memproduksinya dengan setengah dari bayi bercanda dalam tiga jam terakhir menanggapi survei.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa ada 21 jenis humor berbeda yang disukai bayi. Anak-anak usia di bawah satu tahun menyukai humor fisik, visual dan auditori seperti ciluk ba, geli, wajah lucu, suara-suara lucu, kejar-kejaran dan penyalahgunaan benda, dll.
Baca juga: Mari Mulai Mengenal Tunarungu dan Cara Menghilangkan Diskriminasi Terhadap Difabel
Anak Usia 1 Tahun
Anak usia satu tahun, menghargai jenis humor yang melibatkan reaksi dari orang lain seperti menggoda, menanggalkan pakaian, menakut-nakuti orang lain, meniru binatang, humor toilet dan masih banyak lagi.
Anak Usia 2 Tahun
Anak-anak yang berusia dua tahun menunjukkan perkembangan bahasa, termasuk mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal, salah memberi label.
Anak-anak di usia ini juga menunjukkan beberapa coretan jahat yang melibatkan mengolok-olok orang lain dan bahkan humor yang agresif.
Anak Usia 3 Tahun
Anak berusia tiga tahun menggunakan aturan sosial untuk menjadi lucu, mengucapkan kata-kata nakal sambil menunjukkan bagaimana mereka belajar memahami permainan kata dan trik.
Penjelasan Ahli
Di samping itu, Dr Elena Hoicka, Associate Professor di Bristol's School of Education dan penulis utama studi tersebut menyebutkan bahwa humor menjadi proses komplek perkembangan anak.
"Hasil kami menyoroti bahwa humor adalah proses yang kompleks dan berkembang dalam empat tahun pertama kehidupan," katanya.
“Mengingat universalitas dan pentingnya dalam begitu banyak aspek kehidupan anak-anak dan orang dewasa, penting bagi kita untuk mengembangkan alat untuk menentukan bagaimana humor pertama kali berkembang," jelasnya.
"Sehingga kita dapat lebih memahami tidak hanya munculnya humor itu sendiri, tetapi bagaimana humor dapat membantu anak-anak kecil berfungsi secara kognitif, sosial, dan dalam hal kesehatan mental," tutup Dr Elena.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: