Kesehatan mental jangan dianggap sepele. Untuk itu butuh terapi khusus agar tidak jatuh pada stres, depresi, rasa cemas berlebihan dan gangguan mental.
Setelah sekian lama menghabiskan waktu dengan situasi pandemi Covid-19, saat ini orang-orang membutuhkan healing untuk menghilangkan kejenuhan yang bisa membuat kesehatan mental kembali pulih.
Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, keduanya saling terhubung pada tubuh dan pikiran kita.
Menurut WHO Gangguan mental meliputi: depresi, gangguan bipolar, skizofrenia dan psikosis lainnya, demensia, dan gangguan perkembangan termasuk autisme.
Depresi merupakan gangguan mental yang umum dan salah satu penyebab utama yang dialami orang-orang di seluruh dunia. Secara global, diperkirakan ada 264 juta orang terkena depresi.
Lebih banyak wanita yang terkena daripada pria, kata WHO.
Depresi ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, gangguan tidur atau nafsu makan, kelelahan, dan konsentrasi yang buruk.
Orang dengan depresi mungkin juga memiliki banyak keluhan fisik tanpa penyebab fisik yang jelas.
Depresi dapat berlangsung lama atau berulang hingga mengakibatkan gangguan bipolar, secara substansial mengganggu kemampuan orang bekerja secara normal di tempat kerja atau sekolah hingga kesulitan untuk mengatasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tingkat yang paling parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri.
Melalui program pencegahan bisa terbukti mengurangi depresi, baik untuk anak-anak (misalnya melalui perlindungan dan dukungan psikologis setelah kekerasan fisik dan seksual) dan orang dewasa (misalnya melalui bantuan psikososial melalui trauma healing setelah bencana dan konflik).
Berikut tips untuk mengatasi kesehatan mental yang baik:
1. Nilai Diri Anda
Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kesehatan mental Anda adalah menghargai diri sendiri. Hindari vibes beracun yang masuk diri anda.
Treatmen ini bisa membantu Anda memahami dan mulai menilai diri sendiri sebagai pribadi.
Luangkan waktu untuk hobi Anda dan lakukan kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan. Lakukan hal-hal yang Anda sukai seperti membaca dan belajar untuk memperluas pengetahuan Anda. Mainkan alat musik, tonton acara favorit Anda, atau dengarkan musik yang Anda sukai. Semua terserah padamu.
2. Memiliki Sistem Pendukung yang Baik
Hal lain yang tidak kalah penting adalah berada di sekitar orang-orang yang anda cintai, seperti teman dan keluarga. Bicara dan habiskan waktu bersama mereka untuk membangun ikatan yang lebih kuat dan buat mereka merasa bahwa mereka juga berarti bagi Anda.
Berada di sekitar orang-orang yang penting dan anda kasihi berguna untuk mengeluarkan potensi terbaik dari diri Anda untuk dukungan yang kuat.
3. Mulai Berolahraga
Jika Anda belum berolahraga, maka sekaranglah saat yang tepat untuk mulai bergerak!
Hasil riset membuktikan bahwa olahraga 30 menit setiap hari dapat melepaskan banyak hormon perasaan positif yang akan membuat Anda merasa baik untuk mendorong Anda terus bergerak dan menjadi bugar!
Olahraga juga meningkatkan kesejahteraan fisik Anda secara keseluruhan, sama pentingnya dengan kesejahteraan mental. Tidak harus olahraga yang intens, pastikan untuk terus bergerak!
4. Ikuti Diet Sehat (atau Makan Makanan yang Sehat)
Jangan berhenti hanya berolahraga, pastikan makanan yang anda konsumsi juga sehat. Apa yang Anda makan menyehatkan seluruh tubuh Anda, termasuk otak Anda.
Pilihlah makanan kaya protein, sayuran dan buah-buahan, yang dapat membantu mengatur suasana hati Anda lebih positif dan membuat Anda merasa lebih baik. Diet sehat juga membantu memulihkan integritas struktural sel-sel otak yang diperlukan untuk fungsi kognitif.
5. Tetapkan Tujuan untuk Diri Sendiri
Tidak ada yang lebih membesarkan hati daripada merasa berhasil. Putuskan hal-hal yang jadi prioritas dan kegiatan yang masih bisa ditunda. Baik itu menjadi bugar, mempelajari sesuatu yang baru atau hanya menyelesaikan buku di daftar bacaan Anda, mencapai tujuan adalah harga diri dan pendorong suasana hati yang hebat.
Saat menetapkan tujuan, bersikaplah realistis juga. Ingatlah bahwa sementara tujuan Anda harus menantang, mereka juga harus bermain dengan kekuatan Anda. Pastikan bahwa Anda juga dapat mencurahkan waktu dan upaya untuk mencapai tujuan Anda.
6. Carilah Konseling dan Terapi
Ingatlah bahwa mencari bantuan profesional merupakan tanda kekuatan, bukan kelemahan. Untungnya, sekarang lebih mudah untuk menemukan bantuan konseling profesional.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: