Sabtu, 12 AGUSTUS 2023 • 07:15 WIB

Kisah Model Seksi Pengidap Lipoedema, Penyakit Langka Bikin Pahanya Besar tapi Badan Langsing

Author

Victoria Matosa, model yang mengidap penyakit langka lipoedema yang buat pahanya besar.

INDOZONE.ID - Seorang model bernama Victoria Matosa, mengalami kondisi langka yang disebut lipoedema. Penyakit ini membuat bagian paha Victoria membesar, sehingga tidak sinkron dengan tubuh bagian atasnya.

Dikutip dari The Sun, wanita asal Rio de Janeiro, Brazil itu didiagnosis mengidap lipoedema pada Februari 2023 lalu.

Lipoedema adalah penyakit yang menyebabkan timbunan lemak abnormal menumpuk secara tidak merata di dalam tubuh dan tidak ada obatnya.

Mulanya, Victoria mengalami nyeri begitu hebat di bagian kakinya yang bengkak dan meradang. Dia bahkan merasakan sakit di bagian lututnya.

Baca Juga: Mengenal Kawasaki Disease, Penyakit Langka yang Diidap Anak Chikita Meidy

Wanita berusia 26 tahun itu sedih usai diberitahu oleh dokter mengidap lipoedema dan tak punya banyak pilihan, yaitu melakukan operasi atau diet sepanjang hidupnya.

"Perasaan saya bercampur. Saya menyalahkan diri sendiri, karena tidak bisa menurunkan berat badan di kaki saya. Bahkan dengan olahraga intens," kata Victoria.

Victoria mencoba untuk rutin gym dan menjalani diet anti-inflmasi sejak didiagnosa lipoedema, karena tidak siap untuk operasi. Dia mengaku sering sedih dan merasa putus asa dengan kondisi kakinya itu.

"Sekarang saya pergi ke gym dan menjalani diet anti-inflamasi. Tetapi saya merasa belum siap untuk melakukan operasi, karena saya harus melakukan tiga kali sedot lemak," ujar Victoria.

"Saya merasa sedih dan putus asa setiap hari, tetapi saya mencoba untuk menerima dan lebih mencintai diri saya sendiri," sambungnya.

Malu dan Selalu Dibully

Victoria Matosa, model yang mengidap penyakit langka lipoedema yang buat pahanya besar.

Influencer yang memiliki 4,3 juta followers ini blak-blakan mengaku selalu dibully oleh teman-temannya karena kondisi kakinya.

Dia bahkan malu untuk keluar rumah dan mengenakan pakaian tertentu, seperti celana pendek. Victoria juga sempat menjauh dari teman-temannya karena penyakit langka itu.

"Saya bahkan tidak bisa memakai celana pendek di luar rumah. Saya mulai menghindari pergi ke pantai dan hanya memakai legging dan jeans yang membuat saya sangat tidak nyaman, serta menjauhkan diri dari teman karena malu," ujar Victoria.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Langka 'Kuru' yang Sempat Ditemukan di Papua Nugini Akibat Kanibalisme

Victoria berharap, kisahnya yang mengidap lipoedema dapat meningkatkan kesadaran tentang kondisi itu dan membantu orang lain, agar bisa menerima dirinya sendiri.

"Saya ingin membantu wanita lain, karena setelah mengungkap lipoedema di Instagram. Saya mendapat beberapa laporan dari wanita yang merasa tidak enak dan tidak tahu mereka mengidapnya," bebernya.

Sekilas Tentang Lipoedema

Ilustrasi orang mengidap lipoedema

Dikutip dari laman National Health Service (NHS), lipoedema adalah penumpukan lemak yang tidak normal di bagian kaki dan terkadang lengan.

Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, dan biasanya mempengaruhi kedua sisi tubuh secara merata.

Lipoedema bisa membuat bokong, paha, kaki bagian bawah dan terkadang lengan terlihat tidak proporsional dari bagian tubuh lainnya.

Perawatan Lipoedema

Meski tidak ada obat untuk mengobati penyakit tersebut, namun ada hal-hal yang dapat membantu dan menghentikan penyakitnya menjadi lebih buruk.

Perawatan dari penyakit ini tergantung pada seberapa parah gejala dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh. Perawatan utama yang bisa dilakukan adalah:

1. Konsumsi makanan sehat, banyak olahraga dan berusaha mempertahankan berat badan sehat

2. Pakai stoking atau perban kompresi untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.

3. Perawatan kulit, misalnya rutin menggunakan krim pelembab agar kulit tidak kering.

4. Konseling atau terapi perilaku kognitif (CBT) jika kamu merasa kesulitan mengatasi gejala dan merasa tertekan.

5. Jika gejala tergolong parah, bisa lakukan prosedur untuk menghilangkan lemak.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Sun, National Health Service