Mengenal Salt Therapy, Perawatan yang Dilakukan Nikita Willy untuk Jaga Anak dari Polusi Udara
INDOZONE.ID - Nikita Willy menjadi salah satu artis Tanah Air yang kerap mendapatkan perhatian masyarakat. Apalagi, setelah memiliki anak yang bernama Issa Xander Djokosoetono, Nikita kerap membagikan pengalaman parenting di akun media sosialnya.
Baru-baru ini, Nikita pun mengajak Issa untuk melakukan salt therapy atau terapi garam. Dalam unggahan beberapa waktu lalu Nikita bilang, terapi garam itu dapat membantu menyerap racun, alergen, hingga partikel udara yang tidak baik.
Terlebih, saat mengetahui udara di Jakarta yang akhir-akhir ini kurang bagus, membuat Nikita Willy berupaya menjaga agar anaknya tetap sehat, dengan melakukan terapi garam tersebut.
Baca Juga: Bener Enggak Sih Garam Pink Himalaya Baik untuk Penderita Hipertensi? Ini Kata Dokter
“Issa sedang tidak batuk atau pilek, tapi karena udara Jakarta sedang tidak bagus, jadi aku seminggu sekali melakukan salt therapy,” ucap Nikita Willy dalam unggahannya di Instagram Story, beberapa waktu lalu.
“Karena saat anak menghirup garam, hal itu akan membantu menyerap racun, alergen, dan partikel udara yang tidak baik lainnya dari saluran pernapasannya sehingga menghilangkannya dari tubuh," sambungnya.
Lantas, apa itu salt therapy? Bagaimana cara melakukan terapi tersebut?
Baca Juga: Anak Susah Makan Bikin Stres? Intip Tips dari Nikita Willy Yuk Moms!
Mengenal Salt Therapy
Dikutip dari situs Salt of the Earth, terapi garam atau salt therapy merupakan satu di antara pengobatan alami lainnya, yang menggunakan garam kering untuk dihirup.
Terapi ini umumnya dilakukan pada ruangan yang nyaman dan banyak dilakukan untuk anak-anak. Terapi ini bertujuan agar partikel garam mikroskopis bisa terhirup oleh paru-paru.
Terapi yang pertama kali ditemukan pada tahun 1843 ini, dicetuskan oleh seorang dokter Polandia bernama Felix Boczkowski. Terapi garam dipercaya bisa menangani berbagai kondisi kulit dan masalah pernapasan.
Dulu, Felix menemukan fakta bahwa orang-orang yang bekerja di tambang garam sangat sedikit yang mengalami masalah pernapasan. Lalu, ia pun menghubungkan kejadian tersebut dengan aerosol garam yang dihirup para penambang itu.
Baca Juga: Cobain Tips Parenting ala Nikita Willy Yuk Moms, Enggak Ngasih Gadget Sejak Dini ke Anak
Rupanya, saat para penambang bekerja, partikel garam berukuran mikro tersebut terbang ke udara. Hal itu membuat para penambang bisa menghirup partikel mikro ini.
Sehingga, Felix berkesimpulan jika garam baik untuk kesehatan, tertutama pada saluran pernapasan. Lokasi penambangan itu pun akhirnya diubah menjadi tempat pengobatan terapeutik.
Bahkan, beberapa negara mulai dari Polandia, Rusia, Belarusia, Rumanisa, Azerbaijan, Armenia, Slovakia, hingga Ukraina ikut melakukan hal tersebut.
Singkat cerita, pada tahun 1980, Institut Penelitian Sains Odessa di Ukraina mengembangkan perangkat Haloterapi. Mereka pun menciptakan mesin penghancur garam yang kini dikenal sebagai alat terapi garam modern.
Baca Juga: Mengapa Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Harus Dibatasi? Simak Penjelasan Ahli
Manfaat Salt Therapy
Garam punya sifat anti-inflamasi dan antibaketri alami. Setelah terhirup, garam akan membuat lendir di hidung dan sistem perpasan mencair. Sehingga membuat lendir itu jadi mudah dikeluarkan.
Ketika lendir keluar, garam juga akan menarik patogen, kotoran, dan polutan yang sempat terhirup. Lalu, partikel garam juga bisa merangsang pergerakan silia alami di tubuh.
Silia ini bisa membantu menjaga saluran pernapasan tetap bersih dari lendir dan kotoran. Tidak hanya untuk pernapasan, tapi garam juga bagus untuk kulit.
Sebab, garam kering bisa menyerap kotoran, mengatur tingkat pH, dan meningkatkan bakteri baik pada kulit. Nah, berikut ini beberapa masalah kesehatan yang dipercaya bisa disembuhkan dengan terapi garam.
- Asma
- Bronkitis
- Radang di selaput lendir
- Psoriasis
- Eksim
- Penyakit paru obstruktif kronis
- Emfisema
- Keluhan kulit dan penuaan
- Pneumonia
- Sinusitis
- Dan lain-lain
Baca Juga: Penting! Jaga Asupan Garam Cegah Penyakit Mematikan, Mulai Hipertensi hingga Stroke
Cara Penerapan Salt Therapy
Dilansir dari WebMD, ada beberapa cara yang bisa diterapkan dalam melakukan salt therapy atau terapi garam ini.
a. Terapi Garam Kering
Terapi ini bisanya dikenal juga dengan sebutan Haloterapi. Umumnya terapi ini menggunakan garam kering yang membutuhkan mesin halogenerator. Mesin ini berfungsi untuk memecah garam menjadi partikel-partikel kecil yang bersirkulasi dalam ruang.
Terapi ini, bisa membuat partikel garam yang mikro dan kering menyebar di udara dan masuk ke paru-paru.
b. Terapi Garam Basah
Sementara untuk terapi garam basah ini, dilakukan dengan mandi menggunakan air asin yang mengandung mineral.
Selain mandi, terapi garam basah juga bisa dilakukan dengan berkumur atau minum air asin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber