INDOZONE.ID - Pemilihan menu Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk bayi yang sudah memasuki usia 6 bulan, cukup beragam.
Orangtua pun berusaha memberikan menu MPASI yang kaya nutrisi bagi sekecil.
Menu yang mengenakan bahan jeroan pun sempat menuai pro dan kontra bagi warganet.
Banyak yang beranggapan jika jeroan tidak baik untuk bayi, sedangkan yang lain bilang bagus-bagus saja.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Dokter Spesialis Anak, Radhian Amandito, mengatakan bahwa, menu MPASI pakai jeroan boleh-boleh saja bagi si kecil.
"Tenang bun, MPASI si kecil boleh kok ditambahin jeroan. Karena jeroan sendiri merupakan makanan yang kayak dengan nutrisi dan mudah diserap," ucap Radhian, dalam video yang diunggah ke akun Instagram miliknya, dikutip Indozone, Kamis (31/8/2023).
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah ini menjelaskan, jeroan seperti hati ayam punya banyak kandungan nutrisi yang baik untuk perkembangan sang buah hati.
"Jeroan seperti hati ayam, kaya akan nutrisi seperti protein, lemak, zat besi, vitamin, dan mineral," katanya.
Radhian membenarkan jika jeroan memang memiliki kandungan lemak yang sangat tinggi. Namun, lemak yang ada pada jeroan yang dikonsumsi anak di bawah 2 tahun, tidak meningkatkan risiko kolesterol.
"Meskipun sebagian jeroan mengandung lemak yang sangat tinggi, studi menunjukkan bahwa konsumsi jeroan pada anak di bawah 2 tahun tidak meningkatkan risiko kolesterol, sakit jantung, maupun diabetes di masa depan," tuturnya.
Menurut Radhian, American Academy of Pediatrics (AAP) juga memberikan kebebasan untuk menu MPASI yang akan diberikan orang tua untuk anaknya yang masih bayi.
"AAP juga merekomendasikan, tidak ada batasan lemak dalam MPASI, karena justru manfaatnya lebih besar, yaitu untuk perkembangan otak, dan juga untuk kenaikan berat badan," ujarnya.
Meski begitu, Radhian Amandito menyarankan agar setiap menu MPASI yang diberikan ibu untuk si kecil, harus diolah secara benar dan tepat.
"Jadi apapun jenis jeroan-nya, selama dimasak dengan baik dan sesuai juga dengan kebutuhan lemak harian, aman kok dikonsumsi untuk si kecil," imbuhnya.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi usia 6-12 bulan tumbuh begitu cepat, sehingga berisiko kekurangan zat besi.
Sehingga, sangat penting untuk memberikan MPASI yang kaya akan zat besi.
Contoh makanan yang mengandung sumber zat besi paling tinggi adalah hati ayam. Lalu ada pula kuning telur, ikan tuna, kerang, brokoli, hingga ikan salmon.
Berdasarkan tabel USDA National Nutrient Database, dalam 28 gram hati ayam terkandung 3,6 mg zat besi. Sedangkan 28 gram daging sapi hanya 0,8 miligram zat besi, dan 28 gram hati sapi hanya mengandung 1,7 miligram zat besi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber