Sabtu, 09 MARET 2024 • 09:30 WIB

Penyebab Kehamilan Ektopik: Gejala, Penanganan, dan Cara Mengobatinya

Author

Ilustrasi wanita hamil

INDOZONE.ID - Kehamilan yang normal dan sehat selalu menjadi harapan bagi seorang ibu hamil. Namun, tidak semua kehamilan berakhir dengan baik.

Dilansir dari National Health beberapa dapat terganggu dan membahayakan kesehatan ibu dan janin, salah satunya adalah kehamilan ektopik.

Mari kita simak informasi yang telah dirangkum oleh Indozone berikut ini untuk memahami lebih lanjut mengenai apa yang menyebabkan kehamilan ektopik.

Baca Juga: 6 Tips Jaga Kesehatan dan Semangat Selama Puasa

Apa Itu Kehamilan Ektopik?

Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana kehamilan terjadi di luar rahim. Biasanya, setelah sel telur dibuahi, ia akan menempel pada dinding rahim dan berkembang.

Namun, pada kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim, melainkan di tempat lain di luar rahim.

Pada kebanyakan kasus kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada tuba falopi atau bagian saluran yang menghubungkan ovarium dan rahim.

Namun, pada kasus tertentu, sel telur dapat menempel di ovarium, rongga perut, atau serviks.

Ketika sang ibu mengalami gejala kehamilan ektopik, kehamilannya tak dapat berkembang secara normal.

Karena sel telur yang telah dibuahi tidak dapat berkembang di dalam rahim. Selain itu, jaringan tempat sel telur tersebut menempel dapat menyebabkan perdarahan dan menjadi ancaman bagi kesehatan jika tidak segera diobati.

Baca Juga: Simak, Ini Dia 5 Khasiat Utama Buah Alpukat untuk Kesehatan!

Penyebab Kehamilan Ektopik

Penyebab umum kehamilan ektopik adalah kerusakan pada tuba falopi akibat peradangan atau cacat.

Kondisi ini dapat mencegah sel telur untuk masuk ke rahim dan menyebabkannya terjebak di tuba falopi.

Selain itu, ketidakseimbangan hormon atau perkembangan hormon yang tidak normal pada sel telur yang telah dibuahi juga dapat menjadi penyebab kehamilan ektopik.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik pada wanita, antara lain:

  • Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya.
  • Riwayat operasi panggul yang menyebabkan jaringan parut dan peradangan.
  • Perawatan kesuburan seperti in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung.
  • Riwayat penyakit menular seksual yang merusak tuba falopi.
  • Kebiasaan merokok sebelum hamil, yang dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

Gejala Kehamilan Ektopik

Pada tahap awal, penderita kehamilan ektopik biasanya tidak menunjukkan gejala khusus dan hanya akan mengalami gejala umum kehamilan, seperti mual, muntah, dan perubahan pada payudara.

Gejala kehamilan ektopik akan muncul ketika kondisi telah memburuk. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan dari kehamilan ektopik meliputi:

  • Nyeri perut.
  • Perdarahan dari vagina.
  • Pusing.
  • Pingsan.

Diagnosis Kehamilan Ektopik

Diagnosis dilakukan untuk memastikan kehamilan ektopik pada pasien. Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan dokter untuk mendiagnosis kehamilan ektopik adalah:

  1. Tes urine untuk mendeteksi hormon hCG.
  2. Pemeriksaan USG untuk mendeteksi lokasi kantong kehamilan.
  3. Tes darah lengkap untuk memeriksa anemia akibat perdarahan.

Penanganan Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik perlu ditangani dengan segera untuk mencegah komplikasi serius. Beberapa penanganan medis yang bisa dilakukan dokter agar menangani kehamilan ektopik diantaranya:

  • Pemberian obat Methotrexate untuk menghentikan kehamilan ektopik pada tahap awal.
  • Laparoskopi untuk mengangkat embrio dan memperbaiki kerusakan jaringan atau organ.
  • Laparotomi jika kehamilan ektopik menyebabkan perdarahan hebat di dalam perut dan panggul.

Cara Mencegah Kehamilan Ektopik

Meskipun sulit dicegah, risiko terjadinya kehamilan ektopik dapat dikurangi dengan menjalani gaya hidup sehat.

Seperti berhenti merokok, menjaga kesehatan berat badan agar ideal, melakukan hubungan seksual yang aman dan sehat, serta lakukan pemeriksaan kesehatan kandungan kehamilan secara berkala.

Sekian penyebab, gejala, dan beberapa faktor risikonya kehamilan ektopik yang telah Indozone ringkas.

Meskipun sulit untuk mengenali kehamilan ektopik pada awalnya, namun seiring berjalannya waktu, terdapat gejala khas yang dapat diidentifikasi.

Ibu yang mengalami kehamilan ektopik mungkin akan mengalami perdarahan ringan di vagina dan nyeri panggul.

Selain itu, ibu hamil juga mungkin merasakan nyeri punggung dan memiliki keinginan untuk buang air besar.

Jika anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter agar kehamilan ektopik dapat ditangani dengan tepat.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Clevelandclinic.org